100 Ribu Warga Kepung Pusat Pemerintahan, Tuntut Bupati Pati Sudewo Mundur
Oleh Tim Redaksi Moralita — Rabu, 13 Agustus 2025 10:35 WIB; ?>

Keranda Jenazah, salah satu atribut aksi unjuk rasa besar-besara, mendesak Bupati Pati, Sudewo, mengundurkan diri dari jabatannya.
Pati, Moralita.com – Suasana di pusat pemerintahan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memanas sejak Rabu (13/8) pagi. Sejak dini hari, gelombang massa dari berbagai penjuru wilayah mulai memadati kawasan Alun-alun Pati. Aksi unjuk rasa besar-besaran ini membawa satu tuntutan utama: mendesak Bupati Pati, Sudewo, mengundurkan diri dari jabatannya.
Pantauan di lokasi menunjukkan berbagai atribut demonstrasi telah disiapkan. Sebuah truk komando berdiri di depan Kantor Bupati sebagai pusat orasi, sementara di sampingnya terpajang keranda jenazah simbolis bertuliskan “Keranda Penipu” yang menjadi sorotan peserta aksi dan masyarakat sekitar.
Ahmad Husein, inisiator aksi, tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB. Ia menyampaikan bahwa jumlah massa yang hadir jauh melebihi prediksi awal maupun tantangan yang pernah dilontarkan Bupati Sudewo sebelumnya.
“Persiapan hari ini diperkirakan 100 ribu lebih massa. Melebihi tantangan yang pernah kami terima, yaitu 50 ribu orang,” ujar Husein kepada awak media.
Menurutnya, peserta aksi datang dari berbagai kecamatan, mulai dari Batangan, Puncakwangi, hingga Kayen. Besarnya partisipasi menunjukkan bahwa protes ini mendapat dukungan luas dari masyarakat di seluruh Kabupaten Pati.
Husein menegaskan bahwa tujuan aksi telah final dan tidak dapat dinegosiasikan. Massa berkomitmen bertahan di Alun-alun Pati hingga tuntutan mereka agar Bupati Sudewo lengser benar-benar dipenuhi.
“Target tuntutan massa adalah Bupati lengser. Kalau tidak lengser hari ini, kami akan tetap bertahan di sini,” tegasnya.
Ia menambahkan, aksi ini bukan sekadar protes satu hari, melainkan siap berlanjut dari waktu ke waktu sampai ada keputusan resmi. Di tengah kerumunan, pekikan “Bupati Pati Sudewo Harus Lengser” bergema serentak, menandai kekompakan massa.
Meski situasi memanas, Husein mengimbau seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan anarkis, dan menghindari perusakan fasilitas umum. Ia menegaskan bahwa aksi ini harus menjadi demonstrasi damai yang berfokus pada tuntutan masyarakat.
Artikel terkait:
- Inisiator Aksi Tolak PBB-P2 di Pati Batalkan Demo Usai Berdamai dengan Bupati
- Ratusan Warga Pati Desak KPK Tetapkan Bupati Sudewo sebagai Tersangka Kasus Korupsi DJKA
- Mendagri Tito Karnavian Gagas Retret Sekda se-Indonesia, Didukung Langsung oleh Presiden Prabowo
- DPRD dan Polda Jateng Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dalam Aksi Demo di Pati
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar