Kamis, 2 Okt 2025
light_mode
Beranda » News » 100 Ribu Warga Kepung Pusat Pemerintahan, Tuntut Bupati Pati Sudewo Mundur

100 Ribu Warga Kepung Pusat Pemerintahan, Tuntut Bupati Pati Sudewo Mundur

Oleh Tim Redaksi Moralita — Rabu, 13 Agustus 2025 10:35 WIB

Pati, Moralita.com – Suasana di pusat pemerintahan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memanas sejak Rabu (13/8) pagi. Sejak dini hari, gelombang massa dari berbagai penjuru wilayah mulai memadati kawasan Alun-alun Pati. Aksi unjuk rasa besar-besaran ini membawa satu tuntutan utama: mendesak Bupati Pati, Sudewo, mengundurkan diri dari jabatannya.

Pantauan di lokasi menunjukkan berbagai atribut demonstrasi telah disiapkan. Sebuah truk komando berdiri di depan Kantor Bupati sebagai pusat orasi, sementara di sampingnya terpajang keranda jenazah simbolis bertuliskan “Keranda Penipu” yang menjadi sorotan peserta aksi dan masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Mendagri Tito Karnavian Gagas Retret Sekda se-Indonesia, Didukung Langsung oleh Presiden Prabowo

Ahmad Husein, inisiator aksi, tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB. Ia menyampaikan bahwa jumlah massa yang hadir jauh melebihi prediksi awal maupun tantangan yang pernah dilontarkan Bupati Sudewo sebelumnya.

“Persiapan hari ini diperkirakan 100 ribu lebih massa. Melebihi tantangan yang pernah kami terima, yaitu 50 ribu orang,” ujar Husein kepada awak media.

Menurutnya, peserta aksi datang dari berbagai kecamatan, mulai dari Batangan, Puncakwangi, hingga Kayen. Besarnya partisipasi menunjukkan bahwa protes ini mendapat dukungan luas dari masyarakat di seluruh Kabupaten Pati.

Baca Juga :  Bupati Pati Sudewo Minta Maaf atas Pernyataan yang Dinilai Menantang Massa Demo Tolak Kenaikan PBB-P2

Husein menegaskan bahwa tujuan aksi telah final dan tidak dapat dinegosiasikan. Massa berkomitmen bertahan di Alun-alun Pati hingga tuntutan mereka agar Bupati Sudewo lengser benar-benar dipenuhi.

“Target tuntutan massa adalah Bupati lengser. Kalau tidak lengser hari ini, kami akan tetap bertahan di sini,” tegasnya.

Ia menambahkan, aksi ini bukan sekadar protes satu hari, melainkan siap berlanjut dari waktu ke waktu sampai ada keputusan resmi. Di tengah kerumunan, pekikan “Bupati Pati Sudewo Harus Lengser” bergema serentak, menandai kekompakan massa.

Meski situasi memanas, Husein mengimbau seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan anarkis, dan menghindari perusakan fasilitas umum. Ia menegaskan bahwa aksi ini harus menjadi demonstrasi damai yang berfokus pada tuntutan masyarakat.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less