Rabu, 15 Okt 2025
light_mode
Home » News » Keterbatasan Fasilitas Jadi Alasan RS Militer Tak Lakukan Autopsi Prada Lucky, TNI AD Pastikan Pendampingan Keluarga

Keterbatasan Fasilitas Jadi Alasan RS Militer Tak Lakukan Autopsi Prada Lucky, TNI AD Pastikan Pendampingan Keluarga

Oleh Redaksi — Selasa, 12 Agustus 2025 18:33 WIB

Jakarta, Moralita.com – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan alasan rumah sakit militer di sekitar lokasi kematian Prada Lucky Cheptril Saputra Namo, anggota Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Waka Nga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, tidak dapat melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Menurut Wahyu, rumah sakit militer setempat memiliki keterbatasan fasilitas medis, khususnya dalam bidang forensik, sehingga tidak dapat melaksanakan prosedur autopsi.

“Dasarnya murni teknis. Rumah sakit militer di sekitar lokasi kejadian memang memiliki keterbatasan fasilitas,” ujar Wahyu di Media Center Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (11/8).

Baca Juga :  Kadispenad: Satu Prajurit Lain Selamat dalam Kasus Penganiayaan di Yon TP 834 NTT, 20 Tersangka Ditetapkan

Ia menambahkan, keterbatasan tersebut bukan hanya dialami fasilitas kesehatan militer, tetapi juga rumah sakit umum di daerah yang jauh dari pusat kota. Dalam situasi seperti ini, Wahyu menegaskan, TNI mengambil langkah solusi dengan memindahkan proses autopsi ke rumah sakit lain yang memiliki kemampuan forensik memadai.

“Pada prinsipnya, TNI membantu dengan mengalihkan proses autopsi ke rumah sakit lain yang lebih mumpuni. Langkah ini diambil karena autopsi tahap pertama dan kedua belum dapat dilaksanakan,” jelasnya.

Selain itu, TNI AD memastikan terus menjaga komunikasi dengan keluarga Prada Lucky dan memberikan pendampingan penuh selama proses penanganan kasus. Wahyu menegaskan, koordinasi juga dilakukan dengan Pangdam IX/Udayana, komandan brigade, dan Danrem di wilayah NTT untuk memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur.

Baca Juga :  Autopsi Ungkap Fakta Baru Dugaan Pembunuhan Driver Ojol Perempuan di Gresik

“Kami memberikan pemahaman kepada keluarga terkait peristiwa yang menimpa putranya. Kejadian ini tidak kami harapkan dan sangat kami sesalkan,” kata Wahyu.

Ia menambahkan, seluruh jajaran TNI AD berkomitmen menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas. “Dari Pangdam, Danrem, hingga Brigade berkomitmen agar pihak keluarga mendapatkan kejelasan dan merasa lebih tenang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8) setelah dirawat secara intensif di ICU RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Ia diduga menjadi korban penganiayaan sejumlah seniornya di kesatuan.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Kronologi Bayi Dikubur Ibu Kandung di Tulungagung, Diduga Tewas karena Kekerasan

Pihak keluarga mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya. “Kami ingin para pelaku dipecat dari TNI dan dihukum mati,” tegas Lusi Namo, kakak kandung Prada Lucky.

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less