Inisiator Aksi Tolak PBB-P2 di Pati Batalkan Demo Usai Berdamai dengan Bupati
Oleh Redaksi Moralita — Rabu, 20 Agustus 2025 10:09 WIB; ?>

Pentolan demo jilid 2 Pati Ahmad Husain Hafid.
Pati, Moralita.com – Di tengah sorotan publik terhadap kinerja Panitia Khusus (Pansus) DPRD Pati terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2), langkah mengejutkan datang dari Ahmad Husain Hafid. Tokoh yang sebelumnya menjadi motor penggerak rencana unjuk rasa jilid II pada 25 Agustus 2025 itu menyatakan membatalkan aksi tersebut setelah mencapai kesepakatan damai dengan Bupati Pati, Sudewo.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Husain usai melakukan komunikasi pribadi dengan Bupati Sudewo. Ia mengakui, selama sepekan terakhir, Bupati jarang tampil dalam agenda pemerintahan sehingga pihaknya memilih menghubungi secara langsung.
“Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan aksi pada 25 Agustus resmi dibatalkan. Saya juga sudah memberi tahu masyarakat mengenai keputusan ini,” ujar Husain saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/8).
Menurutnya, keputusan tersebut diambil karena arah pergerakan massa dinilai telah keluar dari tuntutan awal, yakni menolak kenaikan PBB-P2 yang mencapai 250 persen. Husain menduga, terdapat kepentingan politik yang berusaha menunggangi gerakan masyarakat.
“Gerakan ini sudah seperti ada yang ditunggangi politik. Kalau saya sejak awal murni membawa aspirasi rakyat. Karena itu, saya memilih mundur ketimbang hanya dijadikan jembatan kepentingan politik,” tegasnya.
Husain menyadari, pembatalan aksi ini memunculkan tuduhan bahwa dirinya menerima imbalan dari Bupati. Namun, ia menepis anggapan tersebut dan menegaskan keputusan diambil semata-mata demi menjaga kemurnian gerakan masyarakat.
Ia juga tidak membantah telah menjalin komunikasi dengan Bupati Sudewo melalui panggilan video, sebagaimana tangkapan layar yang beredar di masyarakat. Percakapan tersebut berlangsung pada Selasa (19/8) sekitar pukul 14.20 WIB.
“Awalnya saya yang menghubungi, tapi tidak direspons. Tak lama kemudian, Pak Bupati menelepon balik dari Pendapa Kabupaten. Dalam pembicaraan itu, aspirasi-aspirasi saya diterima. Saya berharap pembangunan bisa lebih maksimal, agar tahun ini fokus infrastruktur desa, dan tahun depan dana desa bisa diarahkan untuk kebutuhan lain,” ungkap Husain.
Usai komunikasi tersebut, Husain menegaskan dirinya telah berdamai dengan Bupati dan tidak lagi mendorong isu pemakzulan. Ia bahkan memberi ruang kepada Bupati Sudewo untuk melanjutkan kepemimpinannya, dengan syarat tetap terbuka menyerap aspirasi masyarakat.
“Saya lebih suka pemimpin yang merangkul rakyat. Dan Pak Sudewo sudah menunjukkan itikad baik itu,” tutup Husain.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar