Disperindag Jatim Dorong Sertifikasi SNI Produk Alas Kaki Mojokerto untuk Perkuat Daya Saing Ekspor
Oleh Alief — Kamis, 21 Agustus 2025 16:08 WIB; ?>

Disperindag Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pengembangan Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif Surabaya menggelar kegiatan Diseminasi Standardisasi bersama pelaku usaha alas kaki Desa Medali di Hotel Aston Mojokerto, Kamis (21/8).
Mojokerto, Moralita.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pengembangan Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif Surabaya menggelar kegiatan Diseminasi Standardisasi di Hotel Aston Mojokerto, Kamis (21/8).
Agenda ini menitikberatkan pada implementasi standardisasi sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing sekaligus mendorong ekspor produk lokal, khususnya safety shoes pelaku industri Desa Medali Kecamatan Puri yang menjadi unggulan sentra alas kaki di Kabupaten Mojokerto.
Pentingnya Standardisasi dalam Industri Alas Kaki
Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Madya Disperindag Jatim, Ririn Afriandari, mengungkapkan bahwa Kabupaten Mojokerto memiliki beberapa sentra produksi alas kaki yang terpusat di Kecamatan Sooko, Puri, dan Trowulan.
Sentra-sentra ini, kata dia, berkontribusi signifikan tidak hanya bagi perekonomian masyarakat lokal, tetapi juga terhadap geliat ekonomi Jawa Timur.
“Industri alas kaki di Mojokerto mayoritas masuk kategori industri kecil. Karena itu, perhatian pemerintah, baik daerah maupun pusat, sangat besar. Namun, masih banyak pekerjaan rumah terkait penerapan standar baku, khususnya pada ukuran dan mutu produk,” jelas Ririn.
Ia mencontohkan, masih sering ditemukan perbedaan ukuran antarproduk meski tercantum angka sama. “Misalnya, sepatu ukuran 41 bisa terasa lebih besar atau lebih kecil antarprodusen. Ketidakseragaman standar ini tentu menyulitkan, apalagi ketika menyasar pasar ekspor yang sangat ketat terhadap spesifikasi produk,” imbuhnya.

Disperindag Jatim bersama para pelaku UMKM alas kaki Desa Medali.
Akses Fasilitasi Sertifikasi SNI
Menurut Ririn, standarisasi bukan sekadar soal mutu, tetapi juga menyangkut kepercayaan konsumen, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Karena itu, pemerintah memfasilitasi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pelaku usaha.
“Produk yang telah bersertifikat SNI memiliki nilai tambah di mata konsumen. Namun, pelaku usaha sering terkendala biaya, proses panjang, hingga keterbatasan lembaga sertifikasi. Saat ini di Jawa Timur sudah ada beberapa lembaga yang dapat melayani sertifikasi, dan ini perlu dimanfaatkan,” terang Ririn.
Ia menekankan, kegiatan ini sekaligus membuka ruang diskusi langsung antara pelaku UMKM dengan lembaga sertifikasi agar mereka memahami proses, manfaat, hingga strategi implementasi SNI.
Desa Medali sebagai Desa Alas Kaki
Kepala Desa Medali, H. Miftahuddin, menegaskan bahwa Medali telah lama dikenal sebagai desa alas kaki di Mojokerto. Identitas ini terus diperkuat melalui berbagai kegiatan promosi.
“Setiap tahun kami menggelar kirab tumpeng alas kaki serta expo pameran sepatu dan sandal hasil UMKM lokal. Tradisi ini sudah berjalan hampir empat tahun. Bahkan Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar, pernah hadir langsung. Dari sini kami branding Desa Medali di media sosial sebagai desa alas kaki yang memiliki sejarah panjang sebelum banyak pabrik besar berdiri,” ujar Miftahuddin.
Ia pun menyampaikan apresiasi atas langkah Disperindag Jatim yang memberikan sosialisasi SNI kepada para pengusaha lokal.
“Paradigma pengusaha kini harus bergeser, bahwa SNI bukan sekadar urusan biaya, melainkan proses penting untuk memastikan standar mutu produk benar-benar diterapkan mulai bahan baku, proses produksi hingga produk yang dihasilkan,” tegasnya.
Pengusaha Lokal Mulai Berproses
Salah satu pelaku usaha sepatu di Desa Medali, Eswandi, telah menjalani proses sertifikasi SNI untuk produk safety shoes dengan pendampingan Disperindag Jatim. Ia berharap pengalamannya dapat dibagikan kepada pelaku usaha lain.
“Dengan adanya pendampingan ini, kami tidak hanya tahu prosedur SNI, tetapi juga bisa menjadi mentor bagi sesama pengusaha agar lebih siap memenuhi standar pasar, termasuk pasar ekspor,” ujarnya.
Melalui UPT Pengembangan Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif, Disperindag Provinsi Jatim juga menyiapkan fasilitas lain bagi industri alas kaki, mulai dari pendaftaran merek hingga fasilitasi sertifikasi. Program ini diharapkan mampu memperkuat keunggulan kompetitif produk alas kaki Mojokerto di tingkat global.
- Penulis: Alief
Saat ini belum ada komentar