Polisi Selidiki Pembakaran Gedung Negara Grahadi, Diduga Akibat Lemparan Molotov
Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 1 September 2025 10:24 WIB; ?>

Gedung Nasional Grahadi Surabaya yang dilalap jago merah ketika aksi demonstrasi pada Sabtu (30/8/2025).
Surabaya, Moralita.com – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sisi barat Gedung Negara Grahadi yang terbakar dalam aksi demonstrasi pada Sabtu (30/8) malam, sekitar pukul 21.56 WIB.
Kepala Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut diduga dipicu oleh bom molotov yang dilemparkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut masuk kategori anarkis karena mengakibatkan kebakaran besar dan merusak fasilitas negara.
“Pada Sabtu, 30 Agustus, telah terjadi tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok orang dengan cara melempar bom molotov ke sisi barat Gedung Grahadi. Perbuatan ini jelas merupakan tindak pidana pembakaran yang disengaja,” ujar Edy saat ditemui di lokasi.
Sisi barat Gedung Grahadi yang dilalap api diketahui menampung sejumlah ruangan penting, antara lain ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, ruang protokol bagian umum, serta ruang wartawan.
“Di lokasi yang terbakar terdapat ruang Wakil Gubernur, ruang protokol umum, dan ruang wartawan. Dampaknya sangat signifikan karena ruangan-ruangan tersebut memiliki fungsi vital,” jelas Edy.
Satreskrim Polrestabes Surabaya kini menetapkan gedung tersebut dalam status quo guna menjaga keutuhan barang bukti. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap identitas serta motif pelaku.
“Kami sudah memulai dengan olah TKP. Gedung ini kami nyatakan status quo, dan proses penyidikan akan terus berjalan hingga pelaku pembakaran bisa diidentifikasi serta diproses hukum,” tegas Edy.
Polisi juga memastikan telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran di sejumlah titik sekitar lokasi. Mereka kini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.
“Alhamdulillah, sejumlah pelaku berhasil kami amankan. Saat ini mereka sedang diperiksa lebih lanjut untuk mendalami peran masing-masing,” pungkas Edy.
Peristiwa pembakaran Gedung Negara Grahadi ini menambah daftar panjang aksi demonstrasi yang berujung ricuh dalam sepekan terakhir di Jawa Timur. Pemerintah daerah dan aparat keamanan diminta memperketat pengawasan untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.
Artikel terkait:
- Demo di Depan Gedung Negara Grahadi Ricuh, Belasan Motor Terbakar
- Pesan Berantai WhatsApp Soal Aksi 3 September di Grahadi Marak di Jawa Timur
- Ponpes Amanatul Ummah Surabaya Gelar Istighosah dan Seminar Nasional: Dorong KH. Yusuf Hasyim Dianugerahi Gelar Pahlawan
- Kasus Penipuan UMKM di Surabaya Barat, Inspektorat Periksa Pegawai Non-ASN dan Lurah Sememi
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar