Kamis, 2 Okt 2025
light_mode
Beranda » News » Masjid Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Saat Salat Ashar, Dugaan Konstruksi Bermasalah, Ratusan Santri Jadi Korban

Masjid Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Saat Salat Ashar, Dugaan Konstruksi Bermasalah, Ratusan Santri Jadi Korban

Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 29 September 2025 18:57 WIB

Sidoarjo, Moralita.com – Musibah besar menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Sebuah bangunan tiga lantai masjid yang masih dalam proses pembangunan mendadak ambruk ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah.

Dalam hitungan detik, suasana khusyuk berubah jadi kepanikan massal. Puluhan santri tertimbun reruntuhan, sementara yang lain berlarian menyelamatkan diri dengan tubuh berdebu dan wajah ketakutan.

Hingga pukul 18.00 WIB, data sementara menyebutkan ada sekitar 30 korban yang masih dirawat di RS Siti Hajar dan RSUD Notopuro Sidoarjo. Jumlah korban meninggal dunia belum bisa dipastikan, mengingat proses evakuasi masih berlangsung dan sebagian besar area masjid masih tertutup puing beton.

Tim SAR gabungan dari BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, TNI, Polri, serta sejumlah relawan langsung diterjunkan ke lokasi. Mereka bekerja berpacu dengan waktu, berusaha menyingkirkan potongan beton yang berat dengan peralatan manual sebelum alat berat tiba di lokasi.

Baca Juga :  Longsor di Tambang Galian C Cirebon Tewaskan 10 Pekerja, Proses Evakuasi Masih Berlangsung

“Kami menduga masih ada banyak santri yang terjebak di bawah reruntuhan,” ungkap salah satu anggota tim SAR di lokasi. Malam itu, suara mesin pemotong besi bercampur dengan jeritan keluarga korban yang menanti di pinggir lokasi.

Musibah ini membuat sejumlah pejabat daerah dan provinsi segera turun ke lokasi. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, hadir bersama Bupati Sidoarjo, Subandi SH, serta Wakil Bupati Mimik Idayana.

Wabup Mimik yang tiba lebih awal langsung menemui pengasuh ponpes, KH Abdul Salam Mujib, sembari menyampaikan empatinya.

“Kami ikut berduka. Semoga seluruh korban bisa segera dievakuasi dan mendapatkan penanganan medis terbaik,” ucapnya.

Bupati Subandi mengambil langkah cepat dengan memerintahkan BPBD dan Dinas PU Bina Marga mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi.

“Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan korban, baik yang luka maupun yang sudah meninggal. Jumlah pasti korban belum bisa dipastikan,” katanya.

Baca Juga :  Masih Evakuasi 1 Korban Tanah Longsor Jalur Pacet-Cangar, Pencarian Dilanjutkan Esok Pagi

Di tengah duka, muncul dugaan penyebab robohnya bangunan. Subandi mengungkapkan, hasil pengecekan awal menunjukkan bahwa bangunan masjid belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Lebih jauh, konstruksi lantai tiga diduga tidak memenuhi standar kekuatan struktur.

“Indikasi sementara, kualitas konstruksi yang buruk membuat bangunan tidak mampu menahan beban. Ditambah lagi, pengecoran yang belum tuntas bisa menjadi faktor pemicu ambruknya struktur,” terang Subandi.

Pernyataan ini diperkuat oleh kesaksian santri M. Wafik, yang selamat dari reruntuhan. “Waktu rakaat kedua, saya mendengar suara kretek-kretek seperti kayu patah. Beberapa detik kemudian, bagian ujung masjid roboh, disusul runtuhnya lantai lain. Saya sempat teriak ke teman-teman agar lari, tapi banyak yang tidak sempat,” ceritanya dilokasi.

Informasi lain menyebutkan, meski masih dalam proses pembangunan, lantai dasar masjid sudah dipakai untuk aktivitas ibadah sehari-hari. Praktik semacam ini, yang kerap dianggap biasa di beberapa daerah, kini memunculkan tanda tanya besar soal pengawasan pembangunan fasilitas publik di lingkungan pesantren.

Baca Juga :  Kesaksian Sanimen Detik-Detik Menegangkan Selamat dari Longsor Maut di Wonosalam Jombang

Hingga malam, proses evakuasi masih berlangsung. Satu per satu beton diangkat, sementara tim medis siaga dengan ambulans di halaman ponpes. Setiap kali tubuh korban ditemukan, suasana hening, hanya tangis keluarga yang pecah.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less