Beranda Daerah Prabowo Bagikan 100 Becak Listrik di Kabupaten Mojokerto, YGSN: Uang Pribadi Pak Presiden
Daerah

Prabowo Bagikan 100 Becak Listrik di Kabupaten Mojokerto, YGSN: Uang Pribadi Pak Presiden

Penerima bantuan becak listrik asal Desa Kejagan, Kec. Trowulan Kab. Mojokerto, Saparun 71 tahun merasa sangat bersyukur dan terharu atas bantuan becak listrik dari Bapak Prabowo.

Mojokerto, Moralita.com – Program bantuan 100 becak listrik untuk Kabupaten Mojokerto yang disalurkan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) ditegaskan sebagai program murni bantuan pribadi Presiden Prabowo Subianto, bukan program APBN.

Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN), Nanik S Deyang menegaskan bahwa program pembagian 100 becak listrik untuk Kabupaten Mojokerto merupakan inisiatif murni dari dana pribadi Presiden Prabowo Subianto, bukan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Program ini merupakan bagian dari komitmen Prabowo untuk memberi alat transportasi yang lebih manusiawi dan modern bagi para pengemudi becak, terutama mereka yang telah memasuki usia lanjut.

Menurut Nanik, Prabowo secara pribadi merasa tidak tega melihat banyak pengemudi becak berusia 70 tahun ke atas yang masih harus menggenjot becak manual setiap hari.

Karena itu, program becak listrik mulai digagas bahkan sebelum Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden pada 2024, dan hingga saat ini YGSN telah mendistribusikan sekitar 670 unit becak listrik pada fase awal.

“Awalnya Kota Mojokerto menjadi salah satu yang pertama menerima, dengan jatah 25 becak. Untuk Kabupaten Mojokerto, tahap pertama kita distribusikan 100 unit. Ini murni bantuan pribadi Pak Prabowo, tidak ada kaitan dengan APBN,” ujar Nanik.

Ia menambahkan, produksi becak listrik kini terus ditingkatkan. “Kalau pabriknya bisa langsung produksi massal, semua sudah kita distribusikan. Tapi kita menunggu proses produksinya. Akhir tahun 2025 target kita mencapai 5.000 becak listrik. Saat ini 2.300 unit sudah dibayar dan siap distribusi,” jelasnya.

Pendistribusian Non-Politik: Tidak Lihat Partai, Tidak Lihat Kepala Daerah

Dalam paparannya, Nanik menegaskan bahwa pembagian becak listrik dilakukan tanpa mempertimbangkan afiliasi politik atau latar belakang kepala daerah.

“Ini bantuan pribadi, tidak ada hubungannya dengan partai. Semua daerah berhak menerima. Kalau ada daerah yang menolak, ya sudah, kami alihkan ke daerah lain,” ulas Nanik.

YGSN juga menekankan bahwa sasaran utama tetap pengemudi becak dari kelompok lansia dan masyarakat miskin. “Pak Prabowo sempat bertanya: apakah mereka mau diberi modal saja? Tapi banyak pengemudi becak sudah bekerja puluhan tahun. Maka yang lansia diprioritaskan,” terang Nanik.

Becak Listrik Sebagai Aset Pribadi: Dongkrak Pendapatan 2–3 Kali Lipat

Baca Juga :  Bank BRI Cabang Mojokerto Komitmen Dukung Peningkatan Kualitas UMKM Lokal

Sebelum program ini berjalan, banyak pengemudi becak menyewa becak dengan biaya sekitar Rp5.000 per hari, sehingga pendapatan mereka tergerus biaya sewa.

Dengan becak listrik senilai Rp22 juta per unit, pengemudi kini memiliki aset sendiri tanpa biaya operasional bensin atau solar.

Berdasarkan evaluasi Nanik di beberapa daerah, pendapatan pengemudi naik 2–3 kali lipat karena becak lebih cepat, ramah lingkungan, dan lebih menarik bagi wisatawan.

Dalam forum tersebut, YGSN memberi peringatan keras agar becak listrik tidak diperjualbelikan.

“Tolong diawasi Pak Bupati, Pak Kapolres, Pak Dandim. Jika ada yang memperjualbelikan, laporkan kepada kami. Ini benar-benar bantuan sosial. Kalau terjadi penyimpangan, jatah bantuan bisa dikurangi,” tegasnya.

Nanik juga meminta adanya diskresi daerah agar tidak ada aturan yang membatasi akses becak listrik ke pusat-pusat aktivitas warga.

Dorongan Penggunaan Becak Listrik untuk Wisata Religi dan Heritage Trowulan Mojokerto

Nanik mencontohkan keberhasilan pemanfaatan becak listrik sebagai transportasi wisata di daerah lain. Di Blitar, becak listrik digunakan sebagai kendaraan wisata keliling kota. Sementara di Jombang, pemerintah daerah memanfaatkan becak listrik untuk akses menuju kawasan Makam Gus Dur.

Di Kabupaten Mojokerto, Nanik mendorong pemanfaatan serupa, terutama di kawasan Trowulan, pusat situs sejarah dan budaya Majapahit.

“Becak listrik bisa menjadi ikon wisata religi dan heritage Mojokerto. Ini bisa meningkatkan pendapatan pengemudi sekaligus mendukung sektor pariwisata,” ujar Nanik.

Jaminan After-Sales Service: YGSN Siapkan Mekanisme Perawatan dan Pendampingan

Menjawab kekhawatiran para penerima, YGSN menjelaskan bahwa meski bengkel khusus kendaraan listrik belum banyak tersedia, pihaknya telah menyiapkan tim pendamping dan grup koordinasi untuk memfasilitasi perawatan, termasuk penanganan kerusakan teknis.

Baca Juga :  Asmara Kandas, Pemuda Mojokerto Nekat Ceburkan Diri Ke DAM Rolak Songo

Selain itu, Nanik juga membuka peluang bantuan sosial tambahan, seperti:

  • Paket seragam sekolah untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu
  • Bantuan bagi petani miskin
  • Program-program pengentasan kemiskinan lainnya

Semua kegiatan tersebut juga berasal dari dukungan pribadi Presiden Prabowo melalui YGSN.

Prabowo Bagikan 100 Becak Listrik di Kabupaten Mojokerto, YGSN: Uang Pribadi Pak Presiden
Wakil Ketua YGSN, Nanik S Deyang didampingi Bupati Mojokerto, Gus Barra saat mencoba becak listrik bantuan pribadi Prabowo Subianto.

Bupati Mojokerto, Muhamad Albarraa menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan Presiden Prabowo pribadi terhadap pembecak berupa becak listrik yang ramah lingkungan di Kabupaten Mojokerto.

Menurut Gus Bupati Albarraa, saat ini terdapat kurang lebih 1.200 pengemudi becak di Kabupaten Mojokerto baik pengayuh tradisional maupun becak motor (bentor). Bantuan tahap pertama sebanyak 100 unit ini dianggap sebagai bentuk keberpihakan nyata pemerintah pusat terhadap masyarakat kecil, khususnya para pengemudi becak yang selama ini menggantungkan pendapatan harian dari jasa transportasi.

“Alhamdulillah, Kabupaten Mojokerto mendapatkan bantuan 100 becak listrik dari Presiden Prabowo. Dan tadi, seperti yang disampaikan Bu Nanik, insya Allah jumlahnya akan terus ditambah. Mudah-mudahan beliau kembali mengingat Kabupaten Mojokerto total data pembecak 1.200 unit dapat terpenuhi,” ujar Gus Bupati Albarraa.

Gus Bupati menegaskan bahwa nilai satu unit becak listrik mencapai sekitar Rp22 juta, dan seluruh unit yang diserahkan menjadi milik pribadi pengemudi, bukan sewa.

Dengan demikian, program ini bukan hanya sekadar bantuan alat transportasi, tetapi juga instrumen pemberdayaan ekonomi jangka panjang.

Gus Bupati mengingatkan agar penerima bantuan merawat becak listrik tersebut secara optimal. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman mengenai teknis dan pola perawatan baterai.

“Becak listrik ini tidak perlu bensin atau solar. Cukup dicas. Tapi harus tahu kapan dicas dan kapan dilepas. Jangan dicas terus-menerus, nanti justru akan memperpendek usia pakai baterai,” ujarnya.

Selain efisien, becak listrik dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang.

Di hadapan 100 pembecak, Gus Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto tidak menerapkan pelarangan rute becak, berbeda dengan beberapa daerah yang justru menolak distribusi becak listrik.

“Kalau di daerah lain ada yang menolak, Kabupaten Mojokerto justru menerima sebanyak-banyaknya dan di Kabupaten Mojokerto tidak ada rambu pelarangan becak tak boleh lewat jalan sini atau sana,” tegasnya.

Baca Juga :  Ikhlas atau Dipaksa? Mediasi Polemik Jalan Pertanian Desa Kedunguneng Mojokerto, Libatkan Tanah Warga Tanpa Legalitas

Ia juga membuka ruang komunikasi bagi Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional dan seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Menurutnya, Pemkab Mojokerto siap berkolaborasi dalam berbagai program kesejahteraan, mulai dari pemberian seragam sekolah hingga bantuan pertanian dan masyarakat miskin.

Dalam sambutannya, Gus Bupati kembali menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang dinilai memberikan perhatian besar kepada masyarakat miskin dan keluarga rentan di seluruh Indonesia.

“Beliau selalu memberikan perhatian kepada masyarakat miskin, termasuk anak-anak Indonesia. Karena bahasa kemanusiaan itulah, Presiden Prabowo dicintai oleh masyarakat,” ujarnya.

Gus Bupati berharap agar bantuan becak listrik dapat meningkatkan produktivitas para pembecak, mendongkrak pendapatan keluarga, serta memperbaiki kualitas lingkungan melalui transportasi yang lebih bersih dan modern.

Sementara itu, Penerima bantuan becak listrik asal Desa Kejagan, Kec. Trowulan Kab. Mojokerto, Saparun 71 tahun merasa sangat bersyukur dan terharu atas bantuan becak listrik dari Bapak Prabowo.

Ia mengaku seringkali mangkal di RS Dian Husada Sooko dan perempatan Trowulan pada malam hari. Disitu ia menjelaskan, ditengah tubuhnya yang tak lagi muda ia seringkali berkeluh kesah dan tidak bisa melanjutkan narik becak lagi setelah 2 kali jalan karena faktor tenaga.

“Alhamdulillah dengan becak listrik dari Pak Prabowo ini saya tinggal gas dan ngecas saja,” ungkapnya.

Pengakuannya memang jalan dari perempatan Trowulan ke arah Makam Troloyo itu memang agak menanjak sehingga diusianya sekarang, ia tak lagi berani ambil penumpang kearah sana.

“Setelah dapat becak listrik ini insya allah akan lebih aktif tancap untir gas tarik penumpang kemanapun diminta,” tandasnya.

Sebelumnya

Bea Cukai Sidoarjo bersama Pemkab Mojokerto Perkuat Pengawasan Rokok Ilegal, Beri Edukasi Senkom dan Karang Taruna

Selanjutnya

KPK Obok-obok Kantor PT. Widya Satria di Surabaya Terkait Proyek Monumen Reog Ponorogo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Moralita
Bagikan Halaman