Tragedi Rolak Songo: Pemuda Mojokerto Akhiri Hidup, Kesaksian Mantan Pacar Ungkap Fakta Terakhir
Oleh Alief W — Jumat, 27 Desember 2024 20:15 WIB; ?>

Mojokerto, Moralita.com – Seorang pemuda asal Mojokerto berinisial Teguh Hendardi (TH) 24 tahun, dilaporkan melompat ke Sungai Brantas di kawasan Rolak Songo, diduga akibat depresi setelah putus cinta. Sebelum peristiwa tragis tersebut, TH sempat menemui mantan kekasihnya, AW perempuan usia 23 tahun, pada Senin (23/12) malam.
Dalam keterangannya kepada wartawan pada Jumat (27/12), AW mengungkapkan bahwa TH datang ke rumahnya setelah waktu magrib. Saat itu, AW baru saja pulang bekerja dan sedang beristirahat di kamarnya. TH kemudian mengetuk pintu dan masuk untuk menyampaikan keinginannya untuk kembali menjalin hubungan.
“Aku tak kemana-mana, aku masih disini. Tetapi saat ini, aku belum bisa untuk kembali menjalin hubungan bersama lagi karena hatiku masih sakit,'” ungkap AW, saat berkata kepada TH.
Pertemuan Terakhir
Malam itu, AW memenuhi permintaan TH untuk dipeluk dan dicium sebagai bentuk perpisahan. Ia juga berpesan agar TH tetap melanjutkan hidup meski hubungan mereka telah berakhir. Sebelumnya, pada Minggu (22/12), TH diketahui mengirim pesan singkat yang sempat menyinggung lokasi Rolak Songo.
Karena waktu semakin larut, AW meminta TH untuk segera pulang dari rumahnya karena sudah malam dan tidak enak dengan tetangga-tetangganya. Saat AW pergi ke kamar mandi, tanpa sepengetahuannya, TH menyelipkan ponselnya di bawah bantal. TH kemudian pamit sekitar pukul 20.30 WIB, dan AW kembali mengingatkan agar ia langsung pulang.
Namun, sekitar pukul 21.15 WIB, TH dilaporkan melompat ke Sungai Brantas setelah meninggalkan sepeda motor, kunci, STNK, dan helm di sebuah warung dekat lokasi Dam Rolak Songo. Kabar tragis tersebut pertama kali diterima AW dari adik TH sekitar pukul 22.30 WIB. Hingga saat ini ironisnya, jasad korban belum ditemukan.
Klarifikasi AW mantan pacar TH
AW mengaku merasa disudutkan atas kejadian tersebut. Ia memberikan klarifikasi terkait pertemuan terakhirnya dengan TH dan membantah berbagai spekulasi, termasuk isu hutang-piutang dan juga restu keluarga yang diduga menjadi penyebab keretakan hubungan mereka.
“Saya tidak pernah memiliki hutang kepada TH, begitu pula sebaliknya. Selama 8 tahun menjalin hubungan, kami selalu bergantian bayar-membayari saat jalan bersama. Tidak ada persoalan hutang-piutang di antara kami,” jelas AW.
AW juga menepis rumor bahwa ibu TH tidak merestui hubungan mereka karena alasan kesehatan. Ia menyatakan bahwa hubungan dengan keluarga TH, termasuk ibunya, selama ini berjalan baik. “Ibunya baik kepada saya dan menganggap saya seperti anak sendiri. Tidak ada masalah restu orang tua,” tambahnya.
Hubungan asmara terjalin 8 Tahun
Hubungan asmara antara AW dan TH diketahui telah berlangsung selama sekitar 8 tahun, meski sering mengalami putus-nyambung. Menurut AW, hubungan tersebut berakhir sekitar satu bulan yang lalu atas keputusan TH.
“Saat itu, dia meminta saya untuk melanjutkan hidup dan mencari pria lain. Saya sempat mencoba mempertahankan hubungan kami, tetapi dia yang memutuskan untuk mengakhiri,” pungkas AW.
Pihak keluarga dan masyarakat setempat masih menunggu upaya pencarian Tim SAR jasad TH yang hingga kini belum membuahkan hasil, penyisiran bahkan dilakukan hingga sungai Porong Sidoarjo. Peristiwa ini diharapkan menjadi pembelajaran untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental, khususnya pada pemuda.
- Author: Alief W
At the moment there is no comment