Gus Ipul: Sekolah Rakyat akan Dibangun di 200 Titik, 100 Didanai APBN Sisanya Partisipasi Swasta
Oleh Redaksi Moralita — Rabu, 30 April 2025 15:36 WIB; ?>

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf saat wawancara dengan awak media.
Jakarta, Moralita.com – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul mengumumkan perkembangan proses dalam pelaksanaan Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pendidikan bagi masyarakat dalam kategori miskin ekstrem (desil 1).
Dalam keterangannya kepada media usai melakukan audiensi dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/4), Mensos menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan 53 lokasi prioritas yang saat ini tengah memasuki tahap pematangan teknis dan penyediaan sarana-prasarana dasar, seperti bangku, meja, serta fasilitas tempat tidur untuk siswa berasrama.
“Pada tahun ajaran ini, sejumlah titik direncanakan mulai beroperasi. Dari 53 titik yang telah disiapkan, proses penyediaan fasilitas fisik seperti tempat tidur, kursi, dan meja sudah dimulai,” ujar Gus Ipul.
Ia menjelaskan bahwa dukungan dari pemerintah daerah sangat besar, tercermin dari jumlah usulan yang masuk dari hampir 300 kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia. Untuk menjamin kelayakan pembangunan, proses survei dan verifikasi teknis lahan kini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kelayakan lokasi akan ditentukan melalui survei oleh tim teknis dari Kementerian PUPR. Setelah dinyatakan memenuhi syarat, hasilnya akan kami laporkan kepada Presiden untuk dipertimbangkan dalam perluasan cakupan pembangunan. Targetnya dapat meningkat menjadi 70, 80 bahkan hingga 100 titik, tergantung hasil survei dua pekan ke depan,” paparnya.
Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di 200 titik pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 100 titik akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan sisanya dirancang melalui skema partisipasi dan kemitraan dengan sektor swasta.
“Apabila seluruh prasyarat terpenuhi, Presiden berencana meresmikan pembangunan Sekolah Rakyat di 200 titik tahun ini. Pendanaannya berasal dari APBN untuk 100 titik, dan dukungan swasta untuk titik-titik lainnya,” imbuhnya.
Program ini secara khusus ditujukan bagi anak-anak dari keluarga dalam kategori desil 1, atau rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah. Proses seleksi mencakup verifikasi langsung melalui kunjungan rumah guna memastikan kelayakan sosial ekonomi peserta didik.
“Akan dilakukan asesmen lapangan melalui kunjungan langsung ke rumah calon siswa untuk memastikan mereka benar-benar berasal dari keluarga dalam desil 1 serta memiliki komitmen mengikuti program pembelajaran yang telah ditetapkan,” jelas Gus Ipul.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa setiap sekolah akan dibangun di atas lahan minimal seluas delapan hektare, yang mencakup fasilitas asrama siswa, perumahan guru, sarana olahraga, serta infrastruktur pendukung lainnya guna menciptakan lingkungan belajar yang terintegrasi dan holistik.
Terkait sumber daya manusia, Gus Ipul menyatakan bahwa kepala sekolah wajib berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN), sementara tenaga pengajar dapat direkrut dari skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) baik penuh maupun paruh waktu, serta melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Kurikulum program ini tengah difinalisasi di bawah kepemimpinan Prof. Mohammad Nuh, dan ditargetkan rampung pada bulan Juni. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan program pelatihan intensif bagi guru dan kepala sekolah,” tutupnya.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment