Seleksi Terbuka Sekda Bondowoso Dimulai, Pansel Tegaskan Komitmen Profesionalisme dan Transparansi
Oleh Redaksi Moralita — Selasa, 20 Mei 2025 11:11 WIB; ?>

Ilutrasi Perebutan Sekda Probolinggo
Bondowoso, Moralita.com – Proses seleksi terbuka (open bidding) untuk jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso secara resmi telah dimulai. Panitia Seleksi (Pansel) menyatakan kesiapannya untuk menjalankan seluruh tahapan seleksi dengan menjunjung tinggi prinsip profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi guna menghasilkan pemimpin birokrasi yang visioner dan berkualitas.
Ketua Panitia Seleksi, Prof. Abdul Halim Soebahar, menegaskan bahwa pelaksanaan seleksi ini akan dilakukan secara ketat dan objektif demi memperoleh sosok Sekda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas serta kapasitas kepemimpinan yang mampu mendorong reformasi birokrasi daerah.
“Komitmen terhadap profesionalisme adalah pijakan utama kami. Kami ingin memastikan bahwa proses ini tidak hanya sesuai regulasi, tetapi juga berorientasi pada hasil yang terbaik bagi masyarakat Bondowoso,” ujarnya kepada awak media.
Komposisi Pansel Multidisipliner dan Berpengalaman
Tim Panitia Seleksi terdiri dari lima anggota yang berasal dari latar belakang profesional yang beragam, mencerminkan pendekatan multidisipliner dalam proses penilaian. Mereka adalah:
* Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur
* Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya
* Prof. Abdul Halim Soebahar dan Prof. Babun Seoharto dari Universitas Islam Negeri KHAS Jember
* Dr. Suko Widodo dari Universitas Airlangga Surabaya
Prof. Halim menilai bahwa keberagaman keahlian dan pengalaman para anggota pansel akan memperkuat kualitas proses seleksi dan memungkinkan penilaian yang lebih komprehensif terhadap para calon.
“Tim ini menggabungkan unsur praktisi kebijakan kepegawaian dan akademisi. Dengan perspektif yang beragam, kami berharap bisa menilai para kandidat secara menyeluruh—tidak hanya pada aspek administratif, tapi juga kepemimpinan, inovasi, dan kapasitas membangun kolaborasi lintas sektor,” jelasnya.
Tantangan Seleksi dan Harapan pada Figur Sekda Ideal
Prof. Halim tidak menampik adanya tantangan dalam proses seleksi jabatan tinggi pratama seperti posisi Sekda. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh anggota pansel telah memiliki pengalaman yang memadai dalam menghadapi dinamika serupa di berbagai daerah.
“Tantangan dalam proses seleksi itu wajar, namun kami siap menghadapinya secara bijak dan solutif. Prinsipnya adalah menjaga kualitas dan integritas hasil akhir,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Halim menyampaikan bahwa figur Sekda yang dicari bukan hanya administrator birokrasi, melainkan pemimpin yang mampu mendorong sinergi antarlembaga, menerjemahkan visi-misi kepala daerah ke dalam kebijakan strategis, serta menjadi penggerak utama reformasi birokrasi.
“Sekda harus menjadi lokomotif perubahan dalam birokrasi. Ia perlu memahami secara utuh tugas pokok dan fungsi, membangun koordinasi lintas OPD, dan menjadi katalisator bagi percepatan pembangunan daerah,” tandasnya.
Tahapan Seleksi dan Keterlibatan Publik
Proses open bidding Sekda Bondowoso akan melalui beberapa tahapan utama, yakni seleksi administrasi, penilaian kompetensi melalui asesmen, dan wawancara akhir. Panitia menjamin bahwa seluruh proses akan dilaksanakan secara terbuka dan akuntabel.
Prof. Halim juga mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan di Bondowoso untuk turut mengawal jalannya seleksi ini guna memastikan hasil yang berkualitas dan berlegitimasi tinggi.
“Kami sangat terbuka terhadap masukan dari masyarakat. Partisipasi publik adalah bagian penting dalam memperkuat transparansi dan legitimasi hasil seleksi. Semakin besar keterlibatan masyarakat, semakin kokoh hasilnya,” pungkasnya.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment