Kamis, 21 Agu 2025
light_mode
Beranda » Government » Pemkab Madiun Hadapi Penurunan APBD 2025, Program Prioritas Tetap Aman

Pemkab Madiun Hadapi Penurunan APBD 2025, Program Prioritas Tetap Aman

Oleh Redaksi Moralita — Senin, 23 Juni 2025 14:31 WIB

Madiun, Moralita.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun dihadapkan pada tantangan fiskal baru dalam menyusun Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Dalam rapat paripurna bersama DPRD Kabupaten Madiun, terungkap bahwa proyeksi kekuatan APBD mengalami penurunan hingga mencapai Rp19,39 miliar.

Meskipun demikian, Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, menegaskan bahwa seluruh program prioritas pemerintah daerah akan tetap berjalan sesuai rencana tanpa adanya gangguan signifikan akibat tekanan anggaran tersebut.

Bupati Hari menjelaskan bahwa penurunan APBD ini terutama disebabkan oleh berkurangnya alokasi dana transfer dari pemerintah pusat. Dari sebelumnya sebesar Rp1,66 triliun, dana transfer kini turun menjadi Rp1,64 triliun, atau mengalami selisih sekitar Rp24,57 miliar.

Baca Juga :  Rencana Pendirian Kantor BPOM di Kabupaten Madiun Masuki Tahap Koordinasi Pusat

“Kami menyadari adanya tekanan dari sisi dana transfer pusat. Namun, Pemkab Madiun tetap berkomitmen menjaga keberlangsungan program-program prioritas pembangunan,” ujar Hari Wuryanto saat memberikan keterangan resmi usai penandatanganan Nota Kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) bersama DPRD, Selasa (18/6).

Di sisi lain, Pemkab Madiun justru mencatatkan kinerja positif dalam sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun ini, PAD diproyeksikan meningkat dari Rp373,55 miliar menjadi Rp418,32 miliar, atau bertambah Rp45,76 miliar.

“Kenaikan PAD menjadi faktor penting dalam menjaga keseimbangan fiskal daerah. Ini membuktikan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak serta retribusi daerah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan,” jelas Mas Hari, sapaan akrab Bupati Madiun.

Baca Juga :  Hukuman Mati Menanti RTH asal Tulungagung, Pelaku Pembunuhan Mutilasi Uswatun Khasanah

Salah satu sektor yang dipastikan tidak akan mengalami pemangkasan anggaran adalah sektor pertanian. Bupati Hari menegaskan bahwa pembangunan pertanian sebagai bagian dari program ketahanan pangan akan tetap diprioritaskan.

“Pembangunan di sektor pertanian akan terus ditingkatkan. Tidak ada pengurangan anggaran di sana karena ini menyangkut ketahanan pangan masyarakat,” tegasnya.

16 Program Prioritas Ditegaskan dalam Struktur APBD 2025

Dalam struktur belanja APBD 2025, Pemkab Madiun menetapkan 16 program prioritas utama. Di antaranya:

  • Pemenuhan 100 persen Universal Health Coverage (UHC)
  • Pembangunan infrastruktur strategis sebagai pengganti proyek yang terdampak refocusing pusat
  • Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan
  • Bakti Sosial Terpadu (BST) untuk kelompok rentan
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Fasilitasi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP)
  • Pengembangan perizinan Sekolah Rakyat (SR)
  • Pengelolaan aset strategis, termasuk pengembangan Rest Area Wilangan
Baca Juga :  Bentrok Antar Suporter Sepak Bola di Madiun, Satu Orang Terluka

Terkait pengelolaan aset, Bupati Hari mengungkapkan bahwa Pemkab Madiun tengah menjajaki kerja sama strategis dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pengembangan Rest Area Wilangan yang berada di jalur strategis timur kabupaten.

“PT KAI merespons positif rencana kerja sama ini. Kami berharap kawasan ini dapat menjadi wajah baru Kabupaten Madiun dari sisi timur sekaligus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkas Hari.

  • Penulis: Redaksi Moralita

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less