Rabu, 15 Okt 2025
light_mode
Home » News » Misteri Kematian Diplomat Kemenlu: Kapolri Perintahkan Penyelidikan Maksimal, Publik Diminta Tidak Berspekulasi

Misteri Kematian Diplomat Kemenlu: Kapolri Perintahkan Penyelidikan Maksimal, Publik Diminta Tidak Berspekulasi

Oleh Redaksi — Sabtu, 12 Juli 2025 14:16 WIB

Jakarta, Moralita.com – Ungkapan belasungkawa dan doa duka cita terus mengalir kepada keluarga Arya Daru Pangayunan (39), seorang Diplomat Ahli Muda pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), yang ditemukan meninggal dunia secara tragis di kamar indekosnya.

Pihak kepolisian kini tengah bekerja intensif mengungkap penyebab pasti kematian Arya yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini secara profesional dan transparan. Ia memerintahkan seluruh jajaran untuk bergerak maksimal karena kasus ini telah menjadi perhatian publik.

“Saya minta anggota bergerak maksimal agar segera bisa terungkap. Ini ditunggu oleh masyarakat luas,” ujar Kapolri kepada wartawan, Jumat (11/7).

Baca Juga :  Kapolri Bentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Novel Baswedan Ditunjuk sebagai Wakil Kepala

Menanggapi desakan dari Komisi I DPR RI agar kasus ini segera diselesaikan, Kapolri menegaskan bahwa meskipun tidak diminta secara langsung, Polri tetap akan melakukan penyelidikan mendalam sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

“Diminta atau tidak diminta, Polri tetap akan menjalankan penyelidikan menyeluruh apabila bukti-bukti telah kami temukan,” tegasnya.

Arya Daru Pangayunan ditemukan dalam kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning, oleh penjaga indekos sekitar pukul 07.30 WIB. Ia diketahui berasal dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan selama ini tinggal seorang diri di Jakarta.

Penemuan jasad bermula saat dua orang rekan korban membobol jendela kamar kos karena Arya tidak merespons pesan maupun panggilan istrinya di kampung halaman. Setelah jendela dibuka paksa, keduanya menemukan Arya sudah tidak bernyawa.

Penyidik telah memeriksa sejumlah kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi. Berdasarkan rekaman, Arya terlihat masih beraktivitas normal pada Senin malam, 7 Juli 2025, sekitar pukul 23.24 WIB. Ia tampak keluar dari kamar untuk membuang sampah ke luar menggunakan kantong plastik hitam, mengenakan kemeja dan celana panjang.

Baca Juga :  Personel Band Sukatani Minta Maaf kepada Kapolri, Polisi Tegaskan Tidak Antikritik

Selang satu menit kemudian, Arya kembali ke kamar dengan kancing kemeja terbuka, namun setelah itu ia tidak lagi terlihat keluar dari kamar hingga jasadnya ditemukan keesokan harinya.

Kepolisian belum menetapkan motif atau penyebab pasti kematian. Meskipun ditemukan dalam kondisi tidak wajar, indikasi kuat tindak pidana belum ditemukan. Polisi masih menunggu hasil resmi dari autopsi yang dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan, kasus ini kini ditangani secara intensif oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Baca Juga :  Kapolri Mutasi Empat Jenderal Bintang Tiga Jelang Pensiun, Total 702 Personel Alami Rotasi

“Kami masih menganalisis seluruh alat bukti, keterangan saksi, serta hasil autopsi dan visum. Kesimpulan penyebab kematian akan kami sampaikan dalam waktu paling lambat satu pekan,” ujar Irjen Karyoto.

Jenazah Arya telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke kampung halamannya di Sleman untuk dimakamkan. Pihak Kemenlu turut menyampaikan duka cita mendalam atas kehilangan salah satu diplomat muda berprestasi yang selama ini dikenal berdedikasi dalam tugas-tugas perlindungan WNI di luar negeri.

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less