Rabu, 15 Okt 2025
light_mode
Home » News » Pemkab Sidoarjo Kucurkan Rp3 Miliar untuk Rehabilitasi Lima Pasar Tradisional, DPRD Dorong Inovasi Pengelolaan

Pemkab Sidoarjo Kucurkan Rp3 Miliar untuk Rehabilitasi Lima Pasar Tradisional, DPRD Dorong Inovasi Pengelolaan

Oleh Redaksi — Sabtu, 12 Juli 2025 14:47 WIB

Sidoarjo, Moralita.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mengalokasikan anggaran lebih dari Rp3 miliar dari APBD 2025 untuk merehabilitasi lima pasar tradisional di wilayah Kota Delta. Rehabilitasi ini bertujuan meningkatkan fasilitas dan daya saing pasar rakyat di tengah gempuran pasar modern.

Lima pasar yang akan menerima sentuhan revitalisasi adalah Pasar Gedangan, Pasar Taman, Pasar Wadungasri, Pasar Prambon, dan Pasar Bulang. Masing-masing pasar mendapatkan alokasi anggaran rehabilitasi sebesar Rp600 juta, yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo.

Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Abud Asyrofi, mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam merevitalisasi pasar tradisional, namun mengingatkan agar perhatian tidak semata-mata tertuju pada pembangunan fisik.

“Pasar adalah pusat perputaran ekonomi rakyat. Namun, pengalaman sebelumnya menunjukkan, pasar yang sudah diperbaiki justru menjadi sepi karena pengelolaannya tidak dibarengi inovasi,” ujarnya kepada media, Sabtu (12/7).

Baca Juga :  Gagal Bunuh Diri Diduga Karena Utang, Seorang Perempuan di Sidoarjo Dilarikan ke Rumah Sakit

Abud—yang akrab disapa Kaji Abud—menekankan pentingnya pendekatan baru dalam pengelolaan pasar tradisional. Ia menyarankan agar desain revitalisasi juga mempertimbangkan konsep kekinian yang bisa bersaing dengan fasilitas di pasar modern.

“Pasar bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga bisa menjadi ruang sosial, pusat kuliner, dan bahkan destinasi wisata lokal. Inovasi dan kreasi harus dirancang sejak awal,” tegasnya.

Sebagai contoh, Kaji Abud menyebut keberhasilan Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo di Kota Malang, yang kini memiliki fasilitas lengkap seperti pujasera, zona UMKM, dan area tematik yang bersih dan menarik. Konsep tersebut terbukti mampu menghidupkan kembali pasar tradisional sebagai pusat aktivitas masyarakat.

“Jika pasar nyaman, bersih, dan dikelola secara profesional, maka pembeli akan datang dengan sendirinya. Ini akan berdampak positif bagi pedagang dan ekonomi lokal,” tambah politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Baca Juga :  Lontong Kupang Legendaris yang Nagihi, Berikut Warung Legendarisnya

Komisi C DPRD, lanjutnya, berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek rehabilitasi tersebut. Ia berharap program ini mampu menjadi momentum untuk menata ulang peran pasar rakyat dalam struktur ekonomi daerah.

Sementara itu, Fatimah, salah satu pedagang di Pasar Taman, menyampaikan harapannya agar rehabilitasi pasar dapat membawa perubahan signifikan, terutama dalam hal kenyamanan dan kelengkapan fasilitas.

“Semoga setelah diperbaiki, pasar ini jadi lebih ramai dan tertata. Kalau fasilitasnya lebih bagus, pembeli juga pasti lebih betah dan mau kembali belanja di pasar tradisional,” ujarnya.

Fatimah juga berharap adanya penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat parkir, kamar mandi yang layak, dan penataan kios yang lebih rapi, agar citra pasar rakyat kembali positif di mata masyarakat.

Baca Juga :  Wamen Komdigi Kunjungi Sidoarjo Tinjau Transformasi Digital Daerah

Revitalisasi pasar tradisional bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga investasi jangka panjang dalam menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, pasar tradisional diharapkan kembali menjadi denyut utama roda ekonomi di Sidoarjo.

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less