Danantara Siapkan Pembelian Lahan di Mekkah untuk Pembangunan Kampung Haji Indonesia
Oleh Redaksi — Kamis, 31 Juli 2025 11:52 WIB; ?>

Kantor Danantara.
Jakarta, Moralita.com – Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan rencana strategis lembaganya untuk membeli lahan di Mekkah, Arab Saudi, guna pembangunan kawasan komersial bertajuk Kampung Haji. Kawasan ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat layanan terpadu bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia.
“Karena sifatnya juga komersial, kami akan mengembangkan kombinasi antara layanan keagamaan dan fasilitas bisnis di kawasan tersebut. Danantara akan menjadi pihak utama yang memimpin proyek ini,” ujar Rosan di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (30/7).
Rencana pembangunan Kampung Haji ini mulai mencuat setelah Otoritas Kerajaan Arab Saudi melalui Royal Commission of Mekkah menawarkan lahan di kawasan suci kepada pemerintah Indonesia. Inisiatif tersebut diperkirakan merupakan kelanjutan dari pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
Meski demikian, Rosan menegaskan bahwa proses akuisisi lahan masih harus menunggu pengesahan amandemen peraturan pertanahan di Arab Saudi. Saat ini, kepemilikan properti di wilayah Mekkah masih terbatas hanya bagi warga negara Arab Saudi.
“Undang-undang di Arab Saudi sedang dalam proses perubahan agar kepemilikan tanah di Mekkah bisa dimiliki oleh pihak asing. Ini akan menjadi langkah historis karena untuk pertama kalinya status kepemilikan freehold diperbolehkan bagi non-warga negara. Saya telah dihubungi langsung oleh otoritas Saudi terkait hal ini, dan jika proses legislasi berjalan lancar, aturan baru akan mulai berlaku pada Januari 2025,” jelas Rosan.
Dalam pernyataannya, Rosan juga menambahkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah Arab Saudi terkait rincian teknis pembelian lahan. Namun, ia belum membeberkan secara pasti total luas tanah yang akan diakuisisi.
Yang sudah dipastikan, menurutnya, lahan yang ditawarkan mencakup delapan plot dengan kontur geografis beragam, termasuk area perbukitan. “Kisarannya cukup bervariasi. Ada lahan seluas 25 hektare hingga di atas 80 hektare. Tentunya, lokasi yang lebih luas biasanya berada sedikit lebih jauh dari pusat kota Mekkah dibandingkan lokasi yang lebih kecil, misalnya 16 hektare,” papar Rosan.
Menariknya, Rosan juga menyebutkan bahwa sebagian lahan yang akan diakuisisi masih dihuni oleh penduduk lokal. Namun, ia menegaskan bahwa tanggung jawab untuk relokasi dan kompensasi atas pemindahan warga sepenuhnya akan ditangani oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Memang masih ada penduduk di area tersebut, tetapi pemerintah Arab Saudi akan menanggung proses ganti untung dan relokasinya. Pemerintah Indonesia tidak akan dibebani kewajiban tersebut,” ujarnya.
Pembangunan Kampung Haji ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam penguatan diplomasi ekonomi dan keagamaan Indonesia di kawasan Timur Tengah, sekaligus memperluas akses serta kenyamanan bagi jutaan jemaah haji dan umrah asal Tanah Air.
Artikel terkait:
- Garuda Indonesia Terima Suntikan Modal Hingga USD 1 Miliar dari Danantara untuk Transformasi Bisnis
- Presiden Prabowo Bentuk Tim Khusus Kajian Kampung Jemaah Haji Indonesia di Mekkah
- Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi Danantara dengan Modal Awal Rp 1.000 Triliun
- Bahlil Serahkan Pra-Studi Kelayakan 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp613 Triliun ke BP Danantara
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment