Autopsi Ungkap Fakta Baru Dugaan Pembunuhan Driver Ojol Perempuan di Gresik
Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 28 Juli 2025 19:36 WIB; ?>

Lokasi penemuan sesosok mayat perempuan yang ditemukan dalam kondisi terbungkus kardus, dibalut plastik hitam, dan diikat rapi dengan tali rafia.
Gresik, Moralita.com – Hasil autopsi terhadap jasad seorang perempuan yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik, mengungkap sejumlah temuan baru yang memperkuat dugaan pembunuhan sadis.
Korban diketahui bernama Sevi Ayu Claudia (30), seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Sekardangan, Sidoarjo. Berdasarkan keterangan resmi Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, jasad Sevi ditemukan dalam posisi membungkuk, dengan tangan dan kaki terikat tali, serta dibungkus menggunakan plastik dan kardus.
Salah satu hasil paling mencolok dari autopsi adalah ditemukannya cairan putih pada alat kelamin korban. Selain itu, terdapat luka sobek lama pada selaput dara, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual yang baru.
“Ditemukan cairan putih di alat kelamin korban. Karena itu, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap organ dalam, termasuk vagina dan kuku jari, untuk memastikan apakah ada unsur lain seperti racun atau kekerasan seksual,” ujar AKBP Rovan, lulusan Akademi Kepolisian 2006, Senin (28/7).
Rovan menambahkan bahwa tim forensik akan melakukan analisis toksikologi untuk mendeteksi kemungkinan adanya racun atau zat kimia lain yang masuk ke dalam tubuh korban. Meski dugaan kekerasan seksual belum bisa dipastikan, pihaknya tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi.
Dari hasil visum luar dan dalam yang dilakukan di RSUD Ibnu Sina Gresik, ditemukan berbagai luka yang mengindikasikan korban mengalami kekerasan fisik berat sebelum meninggal dunia. Luka memar ditemukan pada kepala, punggung, pergelangan tangan, dan kaki. Pada bagian kepala, terdapat resapan darah dari puncak hingga ke belakang kepala, yang menunjukkan adanya trauma hebat.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pendarahan di bawah selaput otak (dura mater) dan selaput laba-laba (arachnoid). Ini menandakan korban mengalami benturan keras yang berujung pada kematian,” jelas Rovan.
Berdasarkan hasil autopsi, korban diperkirakan telah meninggal antara 18 hingga 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Penyebab utama kematian adalah kekerasan akibat benda tumpul yang menyebabkan pendarahan serius pada otak.
Sebelumnya, jasad Sevi ditemukan warga pada Minggu pagi (27/7), di pinggir jalan yang cukup sepi di wilayah Banyuurip. Korban masih mengenakan jaket jeans biru, kaus hitam, dan celana legging abu-abu, ketika ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Polisi kini telah mengantongi identitas pelaku dan tengah melakukan pengembangan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif serta kronologi kejadian secara menyeluruh.
“Mohon doa dari masyarakat agar pelaku dapat segera kami tangkap dan proses hukum berjalan sesuai dengan keadilan,” pungkas Kapolres Gresik.
Artikel terkait:
- Sevi Ayu Claudia Korban Pembunuhan Sadis Di Gresik, Luka Parah di Kepala dan Ada Bekas Cairan Putih Di Organ Intim
- Polisi Tangkap Empat Tersangka Penculikan Kepala BRI Cempaka Putih, Pelaku Pembunuhan Masih Diburu
- Sidang Kasus Mutilasi Koper Merah: Istri Terdakwa Bongkar Kisah Rumah Tangga Penuh Luka
- Motif Sakit Hati dan Cemburu Alasan RTH Bunuh dan Mutilasi Uswatun dalam Koper di Ngawi
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar