Jumat, 17 Okt 2025
light_mode
Home » News » Desa Bangkit, Menteri Bersinar Top 3! Yandri Susanto Pukul Telak Stereotip Pembangunan Jakarta-Sentris

Desa Bangkit, Menteri Bersinar Top 3! Yandri Susanto Pukul Telak Stereotip Pembangunan Jakarta-Sentris

Oleh Alief — Jumat, 17 Oktober 2025 00:09 WIB

Jakarta, Moralita.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto berhasil menempati posisi tiga besar menteri dengan kinerja terbaik nasional berdasarkan hasil survei Strategic and Political Insight Network (SPIN) periode Oktober 2025.

Dalam survei yang dilaksanakan pada 1–9 Oktober 2025 di 38 provinsi, Yandri meraih tingkat kepuasan publik sebesar 66,9 persen, menempatkannya di posisi ketiga setelah Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dengan 67,5 persen, dan Amran Sulaiman (Menteri Pertanian) dengan 67,3 persen.

Direktur Eksekutif SPIN, Mawardin Sidik, menjelaskan bahwa capaian tersebut merefleksikan apresiasi publik terhadap kebijakan pembangunan desa dan pemberdayaan ekonomi lokal yang dijalankan oleh Yandri selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Yandri Susanto dinilai publik mampu menjaga kesinambungan program desa dengan inovasi baru yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Publik melihat kerja konkret di lapangan, bukan sekadar wacana,” ujar Mawardin dalam keterangan resminya, Kamis (16/10).

SPIN mencatat, penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), digitalisasi ekonomi desa, pengembangan karya-karya produktif, serta advokasi terhadap berbagai permasalahan sosial-ekonomi di tingkat desa menjadi faktor utama meningkatnya kepuasan publik terhadap kinerja Yandri.

Selain itu, publik juga menilai Yandri berhasil mengintegrasikan program lintas kementerian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat desa, terutama dalam konteks pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan antarwilayah.

Baca Juga :  Mendes PDT Yandri Susanto Bantah Ikut Campur Polemik Dualisme APDESI

“Isu pembangunan desa kini tidak lagi dianggap pelengkap, tetapi justru menjadi fondasi utama pemerataan ekonomi nasional. Yandri berhasil menjadikan sektor ini lebih strategis dan produktif,” tambah Mawardin.

Survei nasional SPIN melibatkan 1.600 responden di 38 provinsi, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±2,45 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Capaian tersebut menempatkan Yandri sejajar dengan jajaran menteri yang dianggap paling efektif dan responsif terhadap kebutuhan publik, memperkuat posisinya sebagai aktor strategis dalam percepatan pembangunan desa di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

Empat Pilar Kepuasan Publik: Efektivitas Kebijakan, Integrasi Program, Sinergi Ekonomi Desa, dan Tata Kelola Akuntabel

Peneliti Studi Pembangunan Indonesia, Fandi Ahmad, menilai bahwa tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Yandri tidak terjadi secara kebetulan, melainkan karena empat faktor utama yang saling berkelindan.

Pertama, posisi Kementerian Desa dan PDT di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi salah satu pilar strategis dalam mengeksekusi program nasional, termasuk program Koperasi Desa Merah Putih yang menjadi andalan pemerataan ekonomi berbasis komunitas desa.

Kedua, Yandri dinilai berhasil mengeksekusi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang mendorong percepatan pembentukan koperasi dan peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat.

Baca Juga :  Inspirasi dari Kades di Mojokerto, Mendes Yandri Tantang Mahasiswa Ikut Berkontribusi untuk Desa

Capaian pembentukan lebih dari 80.000 koperasi baru menjadi indikator kuat keberhasilan tersebut.

“Langkah cepat pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ada andil besar dari Menteri Yandri, yang mampu bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Ia juga turun langsung ke lapangan, menginap di rumah warga, dan berdialog dengan pelaku usaha desa,” ungkap Fandi yang juga alumnus Monash University.

Ketiga, Yandri dinilai berhasil mengintegrasikan penguatan BUMDes dengan gerakan koperasi desa, sehingga keduanya berfungsi saling melengkapi dalam meningkatkan daya tahan ekonomi masyarakat pedesaan.

Sinergi ini menciptakan rantai nilai ekonomi baru (new rural value chain) yang memperkuat basis ekonomi lokal.

Keempat, Kementerian Desa dan PDT di bawah kepemimpinan Yandri berhasil mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun 2024.

Hal ini menunjukkan komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola anggaran yang efisien.

“Kombinasi antara efektivitas eksekusi program dan capaian WTP inilah yang memperkuat legitimasi publik terhadap kinerja Yandri dalam satu tahun terakhir,” tegas Fandi.

Pembangunan Desa sebagai Poros Ekonomi Baru

Survei SPIN dan berbagai analisis akademis menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan desa kini menjadi poros utama pembangunan ekonomi nasional.

Baca Juga :  Catatan Satu Tahun Yandri Susanto Sang Menteri Desa yang Mengubah Data Jadi Revolusi Senyap dari Pinggiran Negeri

Program yang dijalankan Yandri dinilai berhasil menggeser paradigma pembangunan, dari sentralistik ke berbasis partisipasi lokal (community-driven development).

Yandri tidak hanya menempatkan desa sebagai objek kebijakan, tetapi juga subjek aktif pembangunan melalui transformasi digital, inklusi keuangan, dan optimalisasi potensi sumber daya alam desa.

Menurut Fandi, keberhasilan Yandri juga memperkuat kepercayaan politik masyarakat desa terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ia berharap hasil survei ini menjadi tolok ukur obyektif bagi publik dalam menilai kinerja kabinet Merah Putih secara keseluruhan.

“Satu tahun pemerintahan Prabowo telah meletakkan fondasi kebijakan yang berorientasi pada rakyat banyak. Survei ini menjadi refleksi nyata bahwa masyarakat mulai merasakan hasilnya di tingkat akar rumput,” tutup Fandi.

 

 

  • Author: Alief

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less