News

Ditinggal Hasan Nasbi, Prabowo Mulai Lepas Bayang-Bayang Jokowi?

Kepala Kantor Komunikasi Kepersidenan RI, Hasan Nasbi.

Jakarta, Moralita.com – Kepala Kantor Komunikasi Kepersidenan RI, Hasan Nasbi resmi mengajukan pengunduran dirinya dari posisi sebagai Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto. Surat pengunduran diri tersebut telah dikirimkan sejak 21 April 2025 melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy.

Pengunduran diri Hasan terjadi di tengah perhatian publik terhadap sejumlah pernyataan kontroversial yang ia sampaikan, termasuk tanggapannya terhadap insiden teror pengiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo.

Dalam pernyataannya, Hasan dinilai meremehkan peristiwa tersebut dengan menyebut bahwa kepala babi itu “sebaiknya dimasak saja”, sebuah komentar yang menuai kritik luas dan dianggap tidak sensitif terhadap isu kebebasan pers dan intimidasi terhadap jurnalis.

Baca Juga  Bupati Mojokerto Gus Barra Apresiasi Walpri Polres Mojokerto, Sukses Tugas Pengawalan Pilkada dari Kampanye hingga Pelantikan

Kehilangan Kepercayaan Istana

Menurut pengamat politik Mohammad Anas RA, kegagalan Hasan Nasbi dalam membangun komunikasi yang efektif antara Presiden dan masyarakat merupakan salah satu faktor krusial yang memengaruhi kepercayaan Presiden Prabowo terhadapnya.

“Hasan Nasbi dinilai tidak mampu menjalankan peran strategisnya sebagai juru bicara yang seharusnya mampu menjembatani komunikasi publik Presiden. Serangkaian blunder komunikatif membuat kepercayaan Presiden mulai memudar,” jelas Anas saat diwawancarai pada Rabu (30/4).

Penunjukan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden oleh Prabowo juga semakin memperkuat indikasi tersebut. Hal ini dianggap sebagai sinyal tegas bahwa Presiden telah kehilangan kepercayaan terhadap Hasan Nasbi dan memilih untuk mempercayakan komunikasi strategis kepada sosok yang lebih ia yakini.

Baca Juga  Masih Evakuasi 1 Korban Tanah Longsor Jalur Pacet-Cangar, Pencarian Dilanjutkan Esok Pagi

“Hasan tampaknya menyadari perubahan arah kepercayaan ini, dan karena itu memilih untuk mundur dari posisinya di pemerintahan,” tambah Anas.

Indikasi Retaknya Afiliasi Politik Prabowo-Jokowi

Lebih jauh, Anas menilai bahwa pengunduran diri Hasan Nasbi, yang merupakan tokoh yang selama ini dikenal dekat dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, juga dapat dibaca sebagai sinyal awal renggangnya hubungan politik antara Presiden Prabowo dan mantan Presiden Jokowi.

“Publik tentu akan menafsirkan bahwa Prabowo mulai mengurangi ketergantungan pada figur-figur yang diasosiasikan dengan Jokowi. Ini bisa menjadi indikator awal terjadinya diferensiasi arah kebijakan dan kekuasaan antara keduanya,” ujar Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia tersebut.

Baca Juga  Presiden Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional

Hasan Nasbi merupakan salah satu sosok pilihan Presiden Jokowi yang sebelumnya memiliki peran penting dalam komunikasi publik pemerintahan periode lalu. Pengunduran dirinya juga menjadikannya figur pertama dari lingkaran Jokowi yang secara resmi menarik diri dari Kabinet Merah Putih era Prabowo.

Dengan dinamika politik yang semakin kompleks, pengunduran diri Hasan Nasbi bukan hanya soal personal, melainkan juga mencerminkan perubahan lanskap kekuasaan di tubuh pemerintahan, serta kemungkinan redefinisi koalisi antara kekuatan politik lama dan yang sedang menguat.

 

Sebelumnya

Jokowi Tempuh Jalur Hukum, 5 Terlapor Ijazah Palsu Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Selanjutnya

Gus Ipul: Sekolah Rakyat akan Dibangun di 200 Titik, 100 Didanai APBN Sisanya Partisipasi Swasta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Moralita
Bagikan via WhatsApp
Share
WhatsApp