Rabu, 10 Sep 2025
light_mode
Beranda » News » DPRD Kunjungan ke RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto, Wadul Kamar Rawat Inap Penuh BOR Capai 94 Persen

DPRD Kunjungan ke RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto, Wadul Kamar Rawat Inap Penuh BOR Capai 94 Persen

Oleh Alief — Kamis, 17 Juli 2025 17:12 WIB

Mojokerto, Moralita.com – Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto melakukan kunjungan kerja ke RSUD Prof. dr. Soekandar pada Kamis (17/7). Kunjungan ini difokuskan untuk memantau langsung progres pengembangan infrastruktur rumah sakit serta membahas strategi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto.

Dalam pertemuan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) RSUD Prof. dr. Soekandar, Isbatuhul Khoirod, S.Kep., Ns., M.H., memaparkan sejumlah program prioritas pembangunan yang dirancang untuk tahun 2025.

Setidaknya ada empat kegiatan besar yang telah masuk dalam nomenklatur penganggaran, yakni:
1. Pengadaan gedung dan bangunan baru rumah sakit
2. Pengadaan Jaringan Instalasi dan Jalan (JIJ)
3. Pemeliharaan gedung dan fasilitas JIJ
4. Pemeliharaan sarana-prasarana penunjang layanan

Penuhi Standar KRIS dan Tambah Layanan Cath Lab Tahun ini

Isbatuhul menjelaskan, fokus utama pengembangan RSUD tahun depan adalah memenuhi standar KRIS (Kamar Rawat Inap Standar) sesuai regulasi pemerintah. Standarisasi ini menjadi bagian dari upaya menyelaraskan kualitas layanan dengan ketentuan nasional.

Selain itu, RSUD Prof. dr. Soekandar juga sedang mempersiapkan pembangunan Cath Lab (Catheterization Laboratory), fasilitas canggih untuk diagnosis dan intervensi penyakit jantung dan pembuluh darah secara minimal invasif.

Baca Juga :  Peringati Hari Kartini dan HUT ke 25 RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto, Komitmen Pelayanan Usia Perak Dedikasi Emas

“Pembangunan ruang Cath Lab merupakan bagian dari rencana pengembangan layanan jantung terpadu. Saat ini kami sedang menyusun konsep dan perencanaan detailnya,” jelas Isbatuhul.

DPRD Kunjungan ke RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto, Wadul Kamar Rawat Inap Penuh BOR Capai 94 Persen

Manajemen RSUD Prof. dr. Soekandar bersama Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto

Dorong Pengembangan Lahan untuk Pusat Layanan Kanker di Mojokerto Sekitar

Plt Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar, dr. Gigih Setijawan, Sp.P., MARS, turut menyampaikan harapan kepada Komisi III DPRD agar dapat mendorong Pemkab Mojokerto untuk membantu proses pembelian lahan di sebelah barat rumah sakit. Lahan ini rencananya akan digunakan untuk membangun pusat layanan kanker atau Cancer Center.

“Kami berharap RSUD Prof. dr. Soekandar bisa menjadi pusat layanan kanker bagi Mojokerto dan sekitarnya. Untuk itu, pengembangan lahan sangat mendesak, terutama untuk pengembangan jangka pendek,” tegas dr. Gigih.

BOR RSUD Prof. dr. Soekandar Capai 94%, Kebutuhan Gedung Kamar Rawat Inap Baru Mendesak!

Dalam paparannya, dr. Gigih juga mengungkapkan bahwa tingkat hunian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Prof. dr. Soekandar dalam 6bulan terakhir penuh terus, saat ini menurut data sudah diangka 94%, jauh di atas standar normal WHO yang berkisar di angka 85%.

Baca Juga :  RSUD Prof. Dr. Soekandar Raih Review Pelayanan Positif 2025 dari Inspektorat, Bukti Transformasi Layanan Kesehatan Digital dan Humanis

“Kami tunjukkan langsung kepada anggota dewan bagaimana kondisi overload ini. Kamaf rawat inap terisi 94%, sedanhkan di IGD dan ruang operasi penuh. Karena itu, kami berharap di tahun 2026 ada alokasi anggaran untuk pembangunan gedung rawat inap baru yang dirancang hingga 8 lantai,” jelasnya.

Gedung baru ini diharapkan dapat menambah kapasitas rawat inap sekaligus menjadi solusi untuk mengatasi kepadatan pasien yang terus meningkat.

Usulan Penambahan RTH dan Pelayanan Berbasis Humanis

Komisi III DPRD juga memberikan masukan agar RSUD Prof. Dr. Soekandar menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lingkungan rumah sakit. Penambahan pohon dan area hijau dianggap penting untuk mendukung kenyamanan pasien dan mendekati standar rumah sakit modern yang ramah lingkungan.

Selain membahas infrastruktur, DPRD juga menyoroti aspek pelayanan, terutama terkait dinamika aturan BPJS yang kerap menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Baca Juga :  Anggota DPR Ingatkan Polri Tak Boleh Tolak Laporan Masyarakat

Menanggapi hal ini, pihak RSUD Prof. dr. Soekandar menyampaikan bahwa komunikasi yang baik kepada pasien menjadi kunci utama agar pelayanan tetap humanis, terutama saat menghadapi keterbatasan regulasi dari BPJS.

“Kami tetap menjaga komunikasi dengan BPJS. Tapi jika ada kendala seperti pembatasan obat atau aturan klaim, kami sampaikan pemahaman kepada pasien dengan cara yang bisa diterima. Kuncinya adalah menjelaskan dengan baik, agar pasien tidak merasa dirugikan,” ujar Isbatuhul.

DPRD Apresiasi Capain Progres RSUD Prof. dr. Soekandar

Setelah berkeliling memantau langsung kondisi IGD, ruang operasi, dan beberapa ruangan lainnya, Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto secara umum menyatakan apresiasi atas progres pengembangan infrastruktur RSUD Prof. dr. Soekandar.

“Kunjungan ini membuka mata kami tentang kebutuhan riil di lapangan. Kami akan terus mendorong penguatan fasilitas kesehatan di Kabupaten Mojokerto, baik dari sisi fisik maupun kualitas layanan,” ujar Afifudin anggota DPRD Komisi III.

  • Penulis: Alief

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less