Gagal Bunuh Diri Diduga Karena Utang, Seorang Perempuan di Sidoarjo Dilarikan ke Rumah Sakit

Sidoarjo, Moralita.com – Seorang perempuan berinisial DAS (31), warga Dusun Sidomukti, Desa Kraton, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, dilaporkan mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak cairan pencuci piring. Diduga, aksi nekat tersebut dilatarbelakangi tekanan akibat permasalahan utang.
Insiden tragis ini terjadi pada Senin pagi (16/5) sekitar pukul 10.00 WIB di kamar kos korban yang berlokasi di Dusun Pilangbangu, Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Upaya percobaan bunuh diri itu pertama kali diketahui oleh AR (27), rekan korban, yang kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat, S (59). Dalam laporannya, AR menyebut bahwa DAS memiliki utang kepadanya dan sempat mengirim pesan perpisahan melalui aplikasi WhatsApp.
“AR menunjukkan isi percakapan terakhirnya dengan korban, yang secara jelas mengindikasikan niat korban untuk mengakhiri hidup,” ujar Kapolsek Balongbendo, AKP Sugeng Sulistyono saat dikonfirmasi awak media.
Mendapati informasi tersebut, AR bersama Ketua RT segera menuju kamar kos DAS. Namun, upaya untuk masuk ke kamar sempat terhambat karena pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. “Jendela kamar memang terbuka, tapi korban tidak merespons saat dipanggil berulang kali,” lanjut AKP Sugeng.
Karena khawatir terjadi sesuatu, AR kemudian meminta bantuan pemilik kos untuk membuka paksa pintu. Dengan izin pemilik kos, tralis jendela dirusak agar dapat memasuki kamar.
Begitu berhasil masuk, para saksi mendapati DAS dalam posisi telungkup di lantai kamar mandi, tidak sadarkan diri, dan masih menggenggam botol berisi cairan pencuci piring berwarna hijau.
“Korban ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dengan posisi tengkurap sambil memegang satu botol cairan pencuci piring. Namun saat dilakukan pemeriksaan awal, korban masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan,” ungkap Kapolsek.
DAS segera dievakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Anwar Medika Balongbendo untuk mendapatkan penanganan medis intensif. Berdasarkan keterangan terakhir pihak kepolisian, korban masih dalam perawatan dan belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut.
“Saat ini korban masih dirawat intensif di IGD Rumah Sakit Anwar Medika,” tutup AKP Sugeng.
Pihak kepolisian menyatakan akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait motif serta kondisi kejiwaan korban. Mereka juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap individu di sekeliling yang mungkin sedang menghadapi tekanan hidup berat.