Magelang, Moralita.com – Memasuki hari kedua kegiatan retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Bupati Mojokerto, Muhamad Albarraa, menyampaikan bahwa materi yang akan didapatkannya dalam sesi kelas memiliki kualitas tinggi dan bernilai strategis.
“Hari kedua ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Bapak Tito Karnavian, di Ruang Sudirman. Berdasarkan jadwal kegiatan yang saya terima, seluruh materi yang disampaikan hingga pukul 21.00 WIB memiliki bobot yang sangat berkualitas,” ujar Bupati Mojokerto yang akrab disapa Gus Barra dalam keterangannya, Sabtu (22/2).
Gus Barra menjelaskan bahwa agenda pada hari kedua dimulai dengan beberapa kegiatan inti, di antaranya:
1. Pre-Test – Evaluasi awal untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
2. Building Learning Commitment (BLC) – Kegiatan ini bertujuan membangun komitmen belajar di antara peserta sebagai fondasi pengembangan kepemimpinan di daerah.
3. Ceramah Geopolitik – Disampaikan langsung oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), materi ini membahas dinamika politik global dan implikasinya terhadap Indonesia.
Setelah sesi makan siang, agenda dilanjutkan dengan materi utama bertema Perkembangan Lingkungan Strategis (PLS). Materi ini membahas secara mendalam isu-isu strategis dari waktu ke waktu, termasuk peluang dan tantangan di tingkat global maupun nasional.
“Materi ini tidak hanya membahas perkembangan situasi saat inj, tetapi juga pergeseran kekuatan di berbagai sektor, seperti politik, ekonomi, sosial-budaya, militer, serta pengaruhnya terhadap nilai-nilai kebangsaan,” jelas Gus Barra.
Selain itu, peserta kepala daerah juga mendapatkan pemaparan tentang dinamika konflik global dan potensi terjadinya perang di masa depan, serta kajian komprehensif mengenai sistem pertahanan dan keamanan nasional dalam menghadapi tantangan di era globalisasi.
Menurut Gus Barra, seluruh materi yang disampaikan memiliki relevansi tinggi dalam memperkuat wawasan dan kompetensi para kepala daerah dalam memimpin wilayah masing-masing.
“Materi yang disampaikan sangat membuka wawasan dan memiliki kualitas tinggi. Ini menjadi bekal penting bagi kami untuk meningkatkan kualitas wawasan kepemimpinan yang akan diterapkan di daerah masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan hari kedua nanti malam ditutup dengan sesi Diskusi Antar-Kelompok (DAK), di mana peserta diminta memecahkan berbagai persoalan secara kolektif berbasis musyawarah dan mufakat.
“Diskusi ini mendorong peserta untuk berkolaborasi dalam merumuskan solusi terhadap berbagai tantangan daerah, sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif,” tambahnya.
Dengan agenda yang padat dan materi yang komprehensif, kegiatan retret ini nantinya akan mampu membentuk pemimpin daerah yang lebih visioner, adaptif, dan mampu merespons tantangan di tingkat lokal, nasional, maupun global secara efektif.
Discussion about this post