Kamis, 11 Sep 2025
light_mode
Beranda » News » Jumlah Jemaah Haji Wafat 2025 Meningkat, BP Haji Soroti Pemalsuan Surat Kesehatan

Jumlah Jemaah Haji Wafat 2025 Meningkat, BP Haji Soroti Pemalsuan Surat Kesehatan

Oleh Tim Redaksi Moralita — Kamis, 12 Juni 2025 09:22 WIB

Jakarta, Moralita.com – Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) mengumumkan bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat pada musim haji tahun 2025 mengalami peningkatan menjadi 233 orang, dibandingkan 231 jemaah pada tahun sebelumnya dalam periode waktu yang sama.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BP Haji, Jakarta, Rabu (11/6) malam, menyampaikan bahwa peningkatan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal seleksi dan pemeriksaan kesehatan jemaah sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.

“Jika dibandingkan dengan data tahun lalu di tanggal yang sama, jumlah jemaah yang wafat meningkat dari 231 menjadi 233 orang. Kami tentu berharap angka ini tidak terus bertambah,” ujar Dahnil.

Harapan Penurunan Angka Kematian Jemaah

Dahnil menambahkan, pihaknya berharap agar ke depannya angka kematian jemaah dapat ditekan secara signifikan, sejalan dengan perhatian khusus dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang menaruh harapan besar terhadap kualitas pelayanan kesehatan jemaah asal Indonesia.

Baca Juga :  MK Tetapkan Hanya Individu yang Berhak Laporkan Pencemaran Nama Baik, Dasco: Masyarakat Tetap Harus Jaga Etika

“Kami sangat berharap tidak ada lagi penambahan angka kematian, agar Indonesia tidak terus-menerus menjadi sorotan. Pemerintah Arab Saudi juga telah menyampaikan keprihatinan mereka dan meminta agar jemaah yang diberangkatkan dalam kondisi yang benar-benar layak,” imbuhnya.

Temuan Pemalsuan Surat Keterangan Sehat

Salah satu temuan krusial yang disorot BP Haji dalam proses penyelenggaraan ibadah haji tahun ini adalah pemalsuan dokumen kesehatan, khususnya surat keterangan sehat. Temuan ini dinilai menjadi faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian jemaah Indonesia di Arab Saudi.

“Kami menemukan adanya laporan medis yang tidak valid—bahkan palsu—yang seolah-olah menyatakan jemaah dalam kondisi sehat. Padahal saat diverifikasi di lapangan, kondisi mereka sangat memprihatinkan,” tegas Dahnil.

Baca Juga :  Jenazah Siswi SMA Mengapung di Sungai Jombang Diduga Kuat Korban Pembunuhan, Luka Ditemukan Dibeberapa Bagian Tubuh

Ia mencontohkan, ada seorang jemaah yang dilaporkan sehat dalam dokumen resmi, namun saat diperiksa langsung saat persiapan safari wukuf di hotel transit, ditemukan mengalami diabetes parah dengan luka terbuka besar di bagian punggung.

“Luka di punggung ibu ini sangat dalam, dan kondisi itu baru terdeteksi setelah jemaah berada di Tanah Suci. Ini membuktikan ada ketidakjujuran dalam proses verifikasi medis di tanah air,” ujar Dahnil.

Kritik dari Pemerintah Arab Saudi

Akibat dari temuan ini, BP Haji mengaku menerima kritik keras dari otoritas Arab Saudi, yang menilai Indonesia tidak selektif dalam menentukan jemaah yang layak berangkat. Bahkan, Dahnil mengungkapkan bahwa pihak Arab Saudi mempertanyakan kebijakan Indonesia yang dianggap membahayakan jemaah sendiri.

Baca Juga :  Polres Jember Tangkap Pasutri Pemalsu Dokumen untuk Kredit Fiktif di Bank Jatim Rp 750 Juta

“Pihak Arab Saudi sampai melontarkan pernyataan keras: ‘Mengapa Anda mengirimkan orang-orang yang seolah sudah menjelang wafat?’ Ini menjadi peringatan serius bagi kita semua,” kata Dahnil.

Langkah Pembenahan dan Evaluasi

Sebagai tindak lanjut, BP Haji berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pemeriksaan kesehatan jemaah haji. Prosedur seleksi akan diperketat, termasuk kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menjamin keaslian dan validitas surat keterangan kesehatan dari setiap calon jemaah.

BP Haji juga berencana melakukan audit terhadap fasilitas kesehatan yang mengeluarkan surat keterangan sehat bermasalah, serta memberikan sanksi tegas bagi oknum yang terlibat dalam pemalsuan dokumen tersebut.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less