Batu, Moralita.com – Tim Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur mengungkapkan terdapat tujuh titik tabrakan dalam kecelakaan maut bus pariwisata di Kota Batu, yang terjadi akibat rem blong pada Rabu malam (7/1).
Insiden tragis bis pariwisata yang banyak terjadi tabrakan dengan sepeda motor dan mobil ini berlangsung di sepanjang ruas Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Patimura dengan jarak sekitar 2,3 kilometer.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin, menjelaskan bahwa kecelakaan melibatkan bus pariwisata berpelat nomor DK 7942 GB yang menghantam sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, di sepanjang jalur tersebut.
“Sepanjang 2,3 kilometer, mulai dari Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Patimura, terdapat tujuh titik tabrakan yang terjadi akibat rem kendaraan tidak berfungsi,” ujar Kombes Komarudin dalam konferensi pers di Kota Batu, Kamis (9/1).
Korban Jiwa dan Kerugian
Menurut laporan, pada titik tabrakan pertama di Jalan Imam Bonjol, dua korban meninggal dunia, yakni seorang ibu dan bayinya yang tengah mengendarai sepeda motor. Sementara, pengendara motor yang merupakan suami dari korban mengalami luka-luka.
Pada titik tabrakan ketiga di Jalan Patimura, bus menabrak pengendara sepeda motor lainnya, yang juga kehilangan nyawa. Sedangkan pada titik tabrakan terakhir atau ketujuh, satu korban jiwa kembali ditemukan, menjadikan total korban meninggal dunia sebanyak empat orang.
Selain itu, kecelakaan ini juga mengakibatkan sepuluh orang lainnya mengalami luka berat hingga sedang. Para korban terdiri dari pengendara dan penumpang kendaraan yang terlibat tabrakan.
“Total korban dari kecelakaan ini adalah 14 orang, yang terdiri dari empat korban meninggal dunia dan sepuluh orang luka-luka,” ungkap Kombes Komarudin.
Kecelakaan tersebut juga merusak 12 kendaraan, yang terdiri dari enam mobil dan enam sepeda motor.
Pemeriksaan Awal Sopir Bus
Pihak kepolisian telah memulai pemeriksaan terhadap sopir bus untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.
“Proses penyelidikan telah dimulai hari ini. Berdasarkan interogasi awal, sopir mengaku kehilangan fungsi pengereman sejak memasuki Jalan Imam Bonjol. Hal ini membuat bus terus melaju tak terkendali hingga titik akhir di Jalan Patimura,” jelas Komarudin.
Polisi juga akan melakukan pemeriksaan teknis terhadap bus pariwisata untuk memastikan kondisi rem dan sistem mekanis lainnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah terdapat unsur kelalaian teknis atau kesalahan manusia dalam kecelakaan maut tersebut.
Discussion about this post