Ortu Sevi Sidoarjo Bantah Keras Tuduhan Pelaku Jika Anaknya Janjikan Masuk PNS, Desak Polres Gresik Bongkar Motif Pembunuhan Sebenarnya
Oleh Tim Redaksi Moralita — Rabu, 30 Juli 2025 15:28 WIB; ?>

Sumaiyah, Ibu Sevi Ayu Claudia korban pembunuhan sadis Gresik saat membawa foto anaknya ketika merayakan ulang.
Sidoarjo, Moralita.com – Keluarga mendiang Sevi Ayu Claudia, perempuan pengemudi ojek online yang menjadi korban pembunuhan sadis di Gresik, secara tegas membantah pengakuan pelaku yang menyebut Sevi pernah menjanjikan bisa membantu seseorang menjadi PNS.
Pernyataan dari pelaku ke Polisi itu dinilai sebagai upaya manipulatif untuk mengaburkan motif kejahatan yang sebenarnya.
“Pengakuan pelaku itu saya yakin bohong. Anak saya tidak pernah terlibat hal seperti itu. Dia bukan orang yang kekurangan uang, bahkan sering membantu orang lain,” ujar Sumaiyah, ibu kandung Sevi, saat ditemui di rumah duka di Sekardangan, Sidoarjo, Rabu (30/7).
Menurut Sumaiyah, putrinya dikenal sebagai pribadi yang mandiri dan dermawan. Sevi aktif memberikan dukungan finansial kepada keluarga angkatnya di Mojokerto, termasuk menanggung kebutuhan dua adik angkatnya secara rutin.
“Sejak suami kakak saya meninggal, Sevi sering membantu keluarga di sana. Dia bahkan mengirim uang bulanan,” tambah Sumaiyah.
Pernyataan ini diperkuat oleh Khumaini, ibu angkat Sevi yang berdomisili di Trowulan, Mojokerto. Ia mengaku terakhir kali menerima transfer uang sebesar Rp300 ribu dari Sevi pada akhir bulan lalu.
“Uangnya ditransfer lewat rekening tetangga. Sevi memang sangat perhatian,” kata Khumaini.
Diketahui, Sevi dibesarkan oleh keluarga angkat sejak masih bayi hingga menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebelum akhirnya kembali ke pangkuan orang tua kandungnya di Sidoarjo. Sepanjang hidupnya, Sevi dikenal sebagai pribadi yang sopan, pekerja keras, dan tidak pernah terlibat dalam aktivitas mencurigakan.
Sumaiyah, ibu Sevi menuturkan, beberapa hari sebelum kejadian tragis, Sevi sempat mengabari bahwa ia mendapat tawaran pekerjaan sebagai admin di sebuah tempat usaha milik kenalannya.
“Dia bilang, ‘Ma, aku ditawari kerjaan admin di tempatnya temen. Kerjanya cuma kalau ada barang masuk.’ Saya sempat senang karena pikir dia dapat penghasilan tambahan,” ucap Sumaiyah menirukan ucapan terakhir anaknya.
Informasi serupa juga diperoleh dari teman dekat Sevi yang menerima tangkapan layar percakapan antara korban dan pelaku. Dalam pesan tersebut, pelaku mengajak Sevi untuk bekerja di tempat fotokopi tempat ia bekerja.
Ibu Sevi menduga kuat bahwa pelaku sengaja menggunakan modus tawaran kerja sebagai umpan untuk menjebak Sevi. Dugaan adanya unsur perencanaan pun menguat, mengingat pelaku langsung melakukan penganiayaan sesaat setelah korban tiba di lokasi.
“Kami meminta penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya berhenti pada pengakuan sepihak dari pelaku. Jangan sampai anak kami yang menjadi korban malah disudutkan seolah-olah bersalah,” tegas Sumaiyah.
Pihak keluarga juga berharap polisi membongkar secara utuh motif di balik pembunuhan keji ini serta memastikan bahwa pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai aturan hukum yang berlaku.
Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi kepolisian, pelaku yang berinisial SR, warga Kecamatan Menganti, Gresik, mengaku nekat membunuh Sevi karena merasa sakit hati. Ia mengklaim telah menyerahkan uang sebesar Rp5 juta kepada korban pada tahun 2023, setelah dijanjikan bisa dibantu menjadi PNS. Namun, janji tersebut tidak terealisasi dan uang yang diminta kembali tidak kunjung diberikan.
Dalam kondisi ekonomi yang mendesak akibat istrinya tengah mengandung, pelaku mengaku terus menagih uangnya. Namun Sevi disebut terus mengulur waktu janji besok dan terus besok.
Puncaknya terjadi pada Sabtu, 26 Juli 2025, sekitar pukul 16.45 WIB, ketika Sevi memenuhi ajakan pelaku untuk datang ke tempat usaha fotokopi miliknya. Setibanya di lokasi, korban langsung diajak masuk ke ruang kerja.
Tanpa banyak bicara, pelaku kemudian memukul bagian belakang kepala Sevi secara brutal menggunakan alat pemotong kertas. Meski korban sempat berusaha melawan, pelaku terus menghantamkan alat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya tewas di tempat.
Artikel terkait:
- DPR Naik Tunjangan, Polisi Represif, Rakyat Naik Pitam, Musabab Gelombang Aksi Demo Membesar
- Driver Ojol Ancam Aksi Massal Jika Pemerintah Tak Tegas Terapkan Batas Potongan Aplikasi
- DPD Golkar Sidoarjo Serukan Stabilitas di Tengah Isu Ketidakharmonisan Bupati-Wabup
- Petisi Penolakan Pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae Capai 131 Ribu Tanda Tangan
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Yes, Of Course
30 Juli 2025 20:37