Kemensos Salurkan Bantuan Rp5,3 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur
- account_circle Redaksi Moralita
- calendar_month 8 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Bantuan Kemensos untu korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jakarta, Moralita.com – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp5,3 miliar untuk penanganan darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jumlah tersebut meningkat signifikan dari sebelumnya yang berkisar di angka Rp4 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6/2025).
“Sebelumnya, total bantuan mencapai hampir Rp4 miliar. Namun per hari ini sudah meningkat menjadi Rp5,3 miliar. Angka ini tentu akan terus berkembang, mengikuti kebutuhan lapangan dan catatan evaluasi yang kami himpun,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa pada akhir tahun 2024 lalu, Kemensos telah menyalurkan bantuan serupa senilai lebih dari Rp6 miliar untuk penanganan awal bencana di kawasan tersebut. Jika digabungkan, total bantuan yang telah digelontorkan pemerintah pusat untuk penanganan bencana Gunung Lewotobi Laki-laki sejak 2024 mencapai lebih dari Rp11 miliar.
“Kami terus bekerja tanpa henti untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan pelayanan terbaik. Beberapa personel Kemensos telah diberangkatkan ke lokasi untuk memperkuat tim lapangan yang sudah lebih dulu berada di sana,” imbuhnya.
Bantuan yang disalurkan oleh Kemensos mencakup berbagai aspek penting dalam penanganan bencana, mulai dari distribusi logistik, operasional dapur umum, layanan kesehatan darurat, hingga pengiriman tenaga personel ke lokasi terdampak. Penanganan korban dilakukan secara terpadu bersama unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta lembaga terkait lainnya.
Menurut data resmi yang dihimpun Kemensos, jumlah warga terdampak erupsi mencapai 1.140 kepala keluarga (KK) atau setara dengan 4.954 jiwa. Meskipun skala dampak tergolong besar, hingga saat ini belum terdapat laporan mengenai korban luka maupun korban jiwa.
Adapun jumlah pengungsi tercatat tersebar di berbagai titik pengungsian. Di Pos Lapangan Kecamatan Itihena, sebanyak 213 KK atau 359 jiwa telah mengungsi. Selain itu, proses evakuasi dan pendataan pengungsi juga berlangsung di Pos Matiri dan sejumlah lokasi lainnya di sekitar zona rawan bencana.
Gus Ipul menegaskan bahwa bantuan yang telah dikirimkan dinyatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi selama minimal satu minggu ke depan. Namun, pemerintah tetap membuka ruang untuk menambah alokasi bantuan jika situasi di lapangan menunjukkan kebutuhan mendesak.
“Kami pastikan bantuan logistik mencukupi untuk tujuh hari ke depan. Tapi kalau kurang, tentu akan kami tambah. Fleksibilitas penyaluran tetap kami jaga agar respons kemanusiaan dapat berjalan cepat dan tepat,” tegasnya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi salah satu bencana alam yang membutuhkan penanganan cepat, adaptif, dan berkelanjutan. Kemensos menegaskan komitmennya untuk hadir langsung di lapangan dan memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan perlindungan sosial, akses pangan, dan layanan dasar lainnya secara adil dan merata.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi arahan dari otoritas terkait, termasuk informasi terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Geologi.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar