Kepala BGN Cek Temuan Lauk Berbelatung dalam Program Makan Bergizi Gratis di Muntilan
Oleh Tim Redaksi Moralita — Sabtu, 26 Juli 2025 14:25 WIB; ?>

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Magelang, Moralita.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan tengah melakukan penelusuran mendalam terkait laporan adanya lauk berbelatung dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
“Saat ini sedang kami cek secara detail asal usul kejadian tersebut. Berdasarkan data awal, insiden ini hanya terjadi pada satu dari total 3.418 porsi makanan, dengan lauk berupa ikan lele goreng,” ujar Dadan, Jumat (25/7).
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan menu MBG dengan lauk ikan lele mengandung belatung beredar luas di media sosial, khususnya melalui akun Instagram yang mengklaim peristiwa itu terjadi di salah satu sekolah di Muntilan. Video tersebut disertai narasi peringatan kepada masyarakat, terutama penerima program MBG, untuk lebih waspada terhadap kualitas makanan yang mereka terima.
Unggahan itu juga memicu desakan kepada pemerintah, agar meningkatkan pengawasan terhadap penyajian dan pengolahan makanan dalam program MBG demi mencegah kejadian serupa terulang.
Kejadian lauk berbelatung dalam program MBG tidak hanya ditemukan di Muntilan. Sebelumnya, insiden serupa dilaporkan terjadi pada menu MBG di SMA Negeri 1 Tambakboyo dan SMKN Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hal ini semakin menguatkan urgensi penerapan standar pengolahan makanan yang ketat dalam distribusi program tersebut.
Menanggapi berbagai laporan itu, Badan Gizi Nasional telah mengambil langkah konkret dengan menerbitkan Surat Edaran yang berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penyajian makanan pada program Makan Bergizi Gratis.
“Kami sudah mengedarkan SOP baru agar setiap bahan makanan yang masuk ke dalam food tray (wadah makanan) wajib melalui proses pengolahan yang layak, atau paling tidak dicelupkan ke dalam air panas terlebih dahulu,” jelas Dadan dalam keterangan pers sebelumnya, Kamis (17/6).
Langkah ini, kata Dadan, diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh untuk menjamin kebersihan, keamanan, dan kelayakan konsumsi seluruh menu MBG yang disajikan di sekolah-sekolah penerima program di seluruh Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan pelajar, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Oleh karena itu, menurut BGN, kualitas makanan yang disajikan tidak boleh dikompromikan.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, penyedia katering, serta dinas terkait di daerah untuk memastikan insiden seperti ini tidak lagi terjadi,” pungkas Dadan.
Artikel terkait:
- Program Makan Bergizi Gratis di Paron Ngawi Mendadak Dihentikan, Ribuan Pelajar Kecewa
- Ketua MPR RI: Program Makan Bergizi Gratis adalah Investasi Besar Masa Depan Bangsa
- Dinkes Pati : 64 Orang Terluka dalam Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Pati
- Program Makan Bergizi Gratis di Jombang Dikeluhkan, Dewan Pendidikan Temukan Buah Busuk dan Susu Diduga Kedaluwarsa
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar