Rabu, 10 Sep 2025
light_mode
Beranda » News » Kesaksian Sanimen Detik-Detik Menegangkan Selamat dari Longsor Maut di Wonosalam Jombang

Kesaksian Sanimen Detik-Detik Menegangkan Selamat dari Longsor Maut di Wonosalam Jombang

Oleh Tim Redaksi Moralita — Kamis, 23 Januari 2025 11:22 WIB

Jombang, Moralita.com – Peristiwa tanah longsor yang melanda Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, pada Kamis (23/1) sekitar pukul 05.30 WIB, menyebabkan empat rumah warga tertimbun material longsor. Meskipun tidak semua rumah terdampak menelan korban jiwa, beberapa penghuni rumah harus dilarikan ke rumah sakit.

Sanimen, salah seorang warga yang selamat, menceritakan detik-detik menegangkan ketika longsor terjadi. Ia mengatakan, peristiwa bermula dari suara gemuruh yang berasal dari perbukitan di belakang rumahnya. Merasa ada bahaya yang mengancam, ia segera mengajak keluarganya untuk menyelamatkan diri.

Kesaksian Sanimen Detik-Detik Menegangkan Selamat dari Longsor Maut di Wonosalam Jombang

Sanimen, Warga Desa Sambirejo yang selamat dari longsor Wonosalam Jombang.

“Saya mendengar suara seperti bunyi kayu patah, lalu ada suara gemuruh keras. Saat itu juga, saya langsung lari dan mengajak keluarga keluar rumah. Alhamdulillah, kami semua selamat,” ujar Sanimen saat ditemui di lokasi longsor.

Baca Juga :  Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Anak Korban Bantah Keterangan Kronologi Versi TNI

Saat kejadian, terdapat enam orang di dalam rumah Sanimen, namun berkat kesigapan mereka, tidak ada satu pun anggota keluarga yang terluka. Selain rumah Sanimen, longsor juga menimbun tiga rumah warga lainnya, yakni milik Slamet, Ismail, dan Nasir.

Meskipun penghuni rumah Slamet dan Nasir berhasil selamat tanpa cedera, keluarga Ismail mengalami nasib berbeda. Istri Ismail, Widyawati, dan anak sulungnya, Muhammad Ma’ruf, mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sementara itu, anak kedua Ismail, Dwi Ayu Wandira, yang akrab disapa Andien, ditemukan tertimbun di bawah reruntuhan rumah. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi Andien, namun kondisinya dilaporkan kritis. Hingga saat ini, Ismail sendiri masih dilaporkan hilang dan diduga berada di dalam rumah saat longsor terjadi.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, Ismail berada di dalam rumah ketika longsor melanda. Pencarian masih terus kami lakukan bersama tim gabungan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Wiko F. Diaz.

Baca Juga :  KPK Tahan Bupati Situbondo Nonaktif dan Kepala Dinas PUPR terkait Dugaan Korupsi Dana PEN

Kawasan Rawan Longsor

Lokasi longsor berada di area perbukitan dengan kondisi tanah yang curam dan rentan pergerakan. Kepala BPBD Jombang menyebutkan bahwa kawasan tersebut telah diidentifikasi sebagai daerah rawan longsor. Bahkan, pada tahun sebelumnya, sejumlah retakan tanah ditemukan di lokasi ini.

“Kami sudah memberikan peringatan kepada warga terkait potensi longsor di kawasan ini, terutama saat musim hujan. Namun, bencana ini tetap terjadi akibat kondisi tanah yang tidak stabil,” jelas Wiko.

Material longsor yang terdiri dari tanah, batu, dan pohon menghalangi akses jalan menuju desa, sehingga menyulitkan proses evakuasi dan penanganan darurat. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan bekerja keras untuk mengevakuasi korban dan membersihkan lokasi longsor.

Baca Juga :  Viral, Aksi Pasangan Muda-Mudi Mesum di Gazebo RTH Sooko Mojokerto

Pemerintah Kabupaten Jombang berencana melakukan mitigasi bencana di kawasan rawan longsor untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah ini meliputi pemantauan kondisi tanah, perbaikan struktur perbukitan, dan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada warga setempat.

“Kami akan memprioritaskan langkah mitigasi yang lebih komprehensif untuk memastikan keselamatan warga di daerah rawan longsor. Penanganan ini harus dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa depan,” pungkas Wiko.

  • Penulis: Tim Redaksi Moralita

Tulis Komentar Anda (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less