Kesaksian Sanimen Detik-Detik Menegangkan Selamat dari Longsor Maut di Wonosalam Jombang
Oleh Tim Redaksi Moralita — Kamis, 23 Januari 2025 11:22 WIB; ?>

Kondisi rumah milik warga yang selamat dari longsor di Wonosalam Jombang.
Jombang, Moralita.com – Peristiwa tanah longsor yang melanda Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, pada Kamis (23/1) sekitar pukul 05.30 WIB, menyebabkan empat rumah warga tertimbun material longsor. Meskipun tidak semua rumah terdampak menelan korban jiwa, beberapa penghuni rumah harus dilarikan ke rumah sakit.
Sanimen, salah seorang warga yang selamat, menceritakan detik-detik menegangkan ketika longsor terjadi. Ia mengatakan, peristiwa bermula dari suara gemuruh yang berasal dari perbukitan di belakang rumahnya. Merasa ada bahaya yang mengancam, ia segera mengajak keluarganya untuk menyelamatkan diri.

Sanimen, Warga Desa Sambirejo yang selamat dari longsor Wonosalam Jombang.
“Saya mendengar suara seperti bunyi kayu patah, lalu ada suara gemuruh keras. Saat itu juga, saya langsung lari dan mengajak keluarga keluar rumah. Alhamdulillah, kami semua selamat,” ujar Sanimen saat ditemui di lokasi longsor.
Saat kejadian, terdapat enam orang di dalam rumah Sanimen, namun berkat kesigapan mereka, tidak ada satu pun anggota keluarga yang terluka. Selain rumah Sanimen, longsor juga menimbun tiga rumah warga lainnya, yakni milik Slamet, Ismail, dan Nasir.
Meskipun penghuni rumah Slamet dan Nasir berhasil selamat tanpa cedera, keluarga Ismail mengalami nasib berbeda. Istri Ismail, Widyawati, dan anak sulungnya, Muhammad Ma’ruf, mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sementara itu, anak kedua Ismail, Dwi Ayu Wandira, yang akrab disapa Andien, ditemukan tertimbun di bawah reruntuhan rumah. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi Andien, namun kondisinya dilaporkan kritis. Hingga saat ini, Ismail sendiri masih dilaporkan hilang dan diduga berada di dalam rumah saat longsor terjadi.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, Ismail berada di dalam rumah ketika longsor melanda. Pencarian masih terus kami lakukan bersama tim gabungan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Wiko F. Diaz.
Kawasan Rawan Longsor
Lokasi longsor berada di area perbukitan dengan kondisi tanah yang curam dan rentan pergerakan. Kepala BPBD Jombang menyebutkan bahwa kawasan tersebut telah diidentifikasi sebagai daerah rawan longsor. Bahkan, pada tahun sebelumnya, sejumlah retakan tanah ditemukan di lokasi ini.
“Kami sudah memberikan peringatan kepada warga terkait potensi longsor di kawasan ini, terutama saat musim hujan. Namun, bencana ini tetap terjadi akibat kondisi tanah yang tidak stabil,” jelas Wiko.
Material longsor yang terdiri dari tanah, batu, dan pohon menghalangi akses jalan menuju desa, sehingga menyulitkan proses evakuasi dan penanganan darurat. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan bekerja keras untuk mengevakuasi korban dan membersihkan lokasi longsor.
Pemerintah Kabupaten Jombang berencana melakukan mitigasi bencana di kawasan rawan longsor untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah ini meliputi pemantauan kondisi tanah, perbaikan struktur perbukitan, dan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada warga setempat.
“Kami akan memprioritaskan langkah mitigasi yang lebih komprehensif untuk memastikan keselamatan warga di daerah rawan longsor. Penanganan ini harus dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah dampak yang lebih besar di masa depan,” pungkas Wiko.
Artikel terkait:
- PO Bus Eka Mira Luncurkan Delapan Unit Bus Baru Kelas Eksekutif Jetbus 5 SHD
- Pemkab Jombang Lanjutkan Rehabilitasi Trotoar Jalan KH Abdurrahman Wahid
- Oknum Polisi Diduga Lakukan Pemerasan terhadap Mahasiswi di Sidoarjo, Citra Polri Tercoreng Jelang Hari Bhayangkara
- Pemkab Jombang Targetkan Produksi Beras 200 Ribu Ton Tahun 2025, Bupati Warsubi Pacu Ekspansi Lahan dan Teknologi Irigasi
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar