Ketidakpastian Insentif Sepeda Listrik 2025, Picu Kekhawatiran Pelaku Industri dan Calon Pembeli
Oleh Redaksi Moralita — Kamis, 9 Januari 2025 15:56 WIB; ?>

Jakarta, Moralita.com – Keberlanjutan insentif pembelian motor listrik pada tahun 2025 masih menjadi tanda tanya besar. Ketidakpastian ini memicu kekhawatiran, baik di kalangan pelaku industri maupun calon pembeli.
Beberapa produsen mencatat adanya penundaan pembelian motor listrik, diduga akibat calon konsumen menunggu kejelasan terkait insentif tersebut.
Meski demikian, pelaku usaha tetap optimistis bahwa program insentif akan dilanjutkan, meskipun skema dan besarannya masih belum jelas.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiyadi, menyampaikan keyakinannya bahwa insentif akan tetap berlanjut. Namun, ia menegaskan perlunya kejelasan segera dari pemerintah.
“Sejauh yang saya tahu, insentif tetap dilanjutkan. Hanya saja, yang kita tunggu adalah kepastian besarannya dan skemanya,” ujar Budi dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (9/1).
Budi juga mengungkapkan bahwa ketidakpastian ini menyebabkan kebijakan internal di banyak perusahaan menjadi terhambat. Ia telah berkomunikasi dengan Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, untuk menyampaikan harapan agar skema subsidi tetap serupa dengan tahun 2024.
“Perlu percepatan dalam menentukan kebijakan, agar situasi tidak terus menggantung seperti sekarang. Dengan kepastian, masyarakat bisa segera membeli, dan industri yang sudah menyiapkan stok besar dapat langsung menjual. Saat ini, banyak stok motor listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40% menumpuk, baik di pabrik maupun di diler,” jelas Budi.
Industri berharap pemerintah segera memberikan kepastian terkait skema insentif 2025, terutama mengenai besaran dan teknis pelaksanaannya. Menurut Budi, kebijakan ini sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan industri kendaraan listrik.
“Saat ini kita menunggu kebijakan pemerintah. Harapannya, keputusan ini tidak terlalu lama, karena kami sudah memproduksi banyak stok dengan harapan penjualan pada 2024-2025 akan meningkat,” katanya.
Budi juga mencatat tren positif pada tahun 2024, di mana seluruh kuota insentif motor listrik sebanyak 50.000 unit berhasil terserap, bahkan mengalami kekurangan menjelang akhir tahun. Hal ini mendorong pemerintah untuk menambah kuota guna memenuhi permintaan.
“Dari 2023 ke 2024, tren pembelian motor listrik meningkat secara signifikan. Kuota 50.000 unit habis menjelang akhir tahun, dan pemerintah akhirnya menambah kuotanya,” ungkapnya.
Meski tren permintaan terus meningkat, ketidakpastian insentif menjadi tantangan utama di awal 2025. Budi menegaskan bahwa percepatan pengambilan keputusan oleh pemerintah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan industri motor listrik di Indonesia.
Dengan potensi besar kendaraan listrik dalam mendukung transisi energi bersih, keputusan pemerintah mengenai insentif 2025 akan menjadi langkah krusial untuk mendukung target Indonesia dalam pengurangan emisi karbon dan peningkatan penggunaan energi ramah lingkungan.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment