Ketua PCNU Pamekasan KH Taufik Hasyim dan Istri Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Probolinggo

Pamekasan, Moralita.com – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama dan masyarakat Madura. Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom Angsanah, Palengaan, Pamekasan, sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan, KH Taufik Hasyim, bersama sang istri, Nyai Amiratul Mawaddah, meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Pasuruan–Probolinggo, Sabtu dini hari (14/6).
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, almarhum sempat menghadiri sejumlah kegiatan keagamaan di Kabupaten Pamekasan, antara lain Haul di Banyu Anyar, acara di Pendopo Kabupaten, serta memberikan sambutan dalam pelantikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) pada Jumat malam (13/6). Seusai acara tersebut, KH Taufik dan istri melanjutkan perjalanan menuju Jember untuk kembali ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Kali Glagah, tempat beliau juga mengabdi sebagai pengasuh.
Namun nahas, saat melintas di Kilometer 835.600/A Tol Pasuruan-Probolinggo pada pukul 02.00 WIB, kendaraan yang ditumpangi menabrak bagian belakang sebuah truk bernomor polisi DK 8348 CT yang tengah melaju di lajur lambat. Diduga sopir mengalami microsleep, sehingga tidak mampu mengendalikan laju kendaraan.
Kepala Dirlantas Polda Jawa Timur merilis data kecelakaan yang menyebutkan kendaraan jenis Toyota Innova Zenix dengan nomor polisi N 1086 EL itu dikemudikan oleh Moh. Sholehudin, warga Palengaan. Di dalam kendaraan terdapat enam penumpang, yakni:
- Moh. Sholehudin (sopir)
- Moh. Syakir (7 tahun)
- Muhammad Ali (4 tahun)
- Siti Sulaiha
- KH Taufik Hasyim (43 tahun)
- Nyai Amiratul Mawaddah
Keduanya dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
“Kami sangat kehilangan. Meskipun beliau kini menetap di Jember sebagai pengasuh pondok, beliau tidak pernah lepas dari tanggung jawab keorganisasian di NU. Bahkan tadi malam masih sempat menghadiri pelantikan ISNU sebelum berangkat ke Jember,” tutur KH Ihya’uddin Yasin, Katib Syuriah PCNU Pamekasan, Sabtu (14/6).
Jenazah KH Taufik dan istri direncanakan akan dimakamkan di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kali Glagah, Jember.
Kepergian pasangan ulama tersebut meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar, para santri, sahabat, dan masyarakat luas. Terlebih, enam anak mereka yang masih kecil kini menjadi yatim piatu. Salah satu di antaranya masih bayi. Ucapan belasungkawa mengalir deras, baik secara langsung ke kediaman duka maupun melalui media sosial.