Korban Longsor di Petungkriono Pekalongan Bertambah Menjadi 17 Orang
Oleh Redaksi Moralita — Selasa, 21 Januari 2025 14:41 WIB; ?>

Kondisi bencana longsor di Petungkriono, Pekalongan. (Foto : Ist)
Pekalongan, Moralita.com – Jumlah korban jiwa akibat bencana longsor di Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, terus bertambah. Hingga Selasa siang (21/1), sebanyak 17 korban meninggal dunia telah ditemukan, sementara tujuh orang lainnya berhasil selamat dan mengalami luka-luka.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, menjelaskan bahwa pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan relawan. “Kami mengimbau tim pencari untuk tetap mengutamakan keselamatan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak stabil dan potensi longsor susulan,” katanya saat memberikan keterangan kepada media.
Proses evakuasi korban di lokasi bencana menghadapi berbagai tantangan, seperti curah hujan tinggi yang menyebabkan medan menjadi licin dan sulit diakses. Dua alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat pencarian, namun beberapa wilayah terdampak, termasuk Kecamatan Kandangserang, masih sulit dijangkau akibat infrastruktur yang rusak.
“Jembatan di Doro yang menjadi penghubung ke beberapa wilayah terdampak longsor terputus, sehingga menghambat upaya distribusi bantuan dan evakuasi korban,” tambah Yulian.
Kecamatan Petungkriono, yang berbatasan langsung dengan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Batang, diketahui merupakan salah satu daerah rawan longsor di Kabupaten Pekalongan. Pemerintah menduga masih ada korban yang belum ditemukan, terutama di wilayah Kecamatan Kandangserang yang aksesnya terputus.
Tim gabungan terus berupaya menjangkau daerah-daerah terdampak lainnya untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat. Pemerintah daerah juga telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras dan longsor susulan.
“Keselamatan warga dan seluruh tim penyelamat menjadi prioritas utama kami dalam situasi darurat ini,” ujar Yulian.
Di samping proses evakuasi, pemerintah daerah fokus pada pendistribusian bantuan logistik bagi masyarakat terdampak. Kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan pakaian terus dipantau agar penanganan bencana berjalan lancar.
“Kami juga memastikan proses pemulihan infrastruktur akan segera dilakukan setelah kondisi memungkinkan. Dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk meringankan beban para korban,” kata Yulian, menutup pernyataannya.
Bencana longsor di Petungkriono mengingatkan pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan longsor, terutama di musim penghujan seperti sekarang. Pemerintah berharap kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan tim relawan dapat mempercepat proses pemulihan pascabencana.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment