Lebih dari 13 Ribu Sambungan Tidak Aktif, Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan Lakukan Penertiban Bertahap
Oleh Tim Redaksi Moralita — Sabtu, 12 Juli 2025 13:05 WIB; ?>

Kantor Perusahaan Daerah Air Minum Kota Pasuruan.
Pasuruan, Moralita.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Umbulan Kota Pasuruan mencatat adanya penurunan signifikan pada jumlah sambungan rumah (SR) aktif pelanggan. Dari total 34.400 sambungan, hanya 21.070 SR yang tercatat masih aktif hingga awal tahun 2025. Sementara itu, sebanyak 13.330 sambungan dinyatakan tidak aktif, sebagian besar disebabkan oleh pelanggan yang tidak lagi membayar retribusi bulanan.
Kepala Bagian Teknik Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan, Santoso, menjelaskan bahwa jumlah sambungan tidak aktif ini mencerminkan tantangan besar dalam pengelolaan distribusi air bersih yang berkelanjutan.
“Kami mendapati beragam alasan pelanggan berhenti berlangganan, mulai dari tunggakan pembayaran hingga temuan sambungan ilegal yang dibangun secara mandiri dan disambungkan ke jaringan Perumdam,” ungkap Santoso.
Sebagai bagian dari langkah penertiban, Perumdam telah mencabut 240 sambungan rumah tidak aktif di Kelurahan Panggungrejo. Dengan pencabutan tersebut, jumlah SR tidak aktif tersisa 13.090 unit. Penertiban akan dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah kota, dimulai dari sisi barat menuju timur, lalu dari utara ke selatan.
“Kami juga sedang melakukan pengecekan terhadap sambungan-sambungan ilegal yang ditemukan di lapangan. Ini penting untuk memastikan tidak terjadi kebocoran layanan maupun kerugian operasional,” imbuhnya.
Santoso juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pelanggan tertarik berlangganan karena adanya program promo pemasangan SR baru. Namun, pemakaian air yang tinggi membuat beban tagihan membengkak, sehingga banyak yang akhirnya memilih berhenti membayar.
“Sebagian warga, khususnya di pemukiman padat, mungkin beralih ke alternatif sumber air lain. Padahal secara biaya, layanan kami lebih terjangkau jika dibandingkan alternatif tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pelanggan dari kalangan perumahan cenderung tetap aktif karena kebutuhan layanan air bersih yang stabil dan reguler.
Sejak Direktur Perumdam sebelumnya, Yoyok Widoyoko, tersandung kasus hukum, jabatan Direktur Utama belum terisi secara definitif. Saat ini, posisi tersebut dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) Lucky Danardono, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan.
Sebelumnya, jabatan direktur dijalankan oleh Santoso sebagai Pelaksana Harian (Plh) mulai 13 Desember 2024 hingga 13 Juni 2025. Kini tongkat estafet kepemimpinan diserahkan kepada Lucky Danardono, yang memiliki kewenangan lebih luas sebagai Plt.
“Plt memiliki mandat untuk mengambil keputusan strategis, tidak sebatas menjalankan tugas rutin sebagaimana yang dilakukan Plh,” jelas Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo.
Wali kota yang akrab disapa Mas Adi itu juga memastikan bahwa pengisian posisi direktur definitif akan dilakukan melalui proses seleksi terbuka. Saat ini, panitia seleksi telah dibentuk dan tahapan seleksi dijadwalkan akan berlangsung tahun ini.
“Kami akan segera umumkan proses seleksi direktur Perumdam Tirta Umbulan. Yang pasti, seleksi akan dilakukan tahun ini,” ujar Mas Adi.
Sebagai informasi, Yoyok Widoyoko menjabat sebagai Direktur Perumdam Tirta Umbulan sejak Juni 2023 dan dijadwalkan menjabat hingga 2028. Namun, pada awal Desember 2024, ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar terkait kasus dugaan korupsi saat menjabat sebagai Direktur PDAM Tirta Penataran Kabupaten Blitar (periode 2018–2022).
Yoyok diduga terlibat dalam penyimpangan proyek pengeboran sumber air di dua lokasi, yakni Desa Panggungduwet, Kecamatan Kademangan, dan Desa/Kecamatan Kesamben. Akibat perbuatannya, negara diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp700 juta.
Artikel terkait:
- Bupati Pasuruan Lantik 136 Pejabat Struktural, Tegaskan Komitmen Penguatan Kinerja ASN
- Lontong Kupang Legendaris yang Nagihi, Berikut Warung Legendarisnya
- Sepakat Perpanjang MoU Perhutani KPH Pasuruan dan CV Nusa Bernah De Vallei Mojokerto untuk Pemanfaatan Wanawisata
- Polisi vs Tembok: Coretan ‘Police Killed People’ Nongol di Pasuruan, Satpol PP Langsung Jadi Tukang Cat Dadakan
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar