Nasional, Moralita.com – Pemerintah akan memulai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 6 Januari 2025. Program ambisius ini ditargetkan menjangkau sekitar 82 juta penerima manfaat hingga 2029, dengan fokus awal pada siswa sekolah, ibu hamil, dan balita.
Dedek Prayudi, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), mengungkapkan bahwa sekitar 3,2 juta hingga 3,3 juta siswa akan menerima manfaat program tersebut saat peluncuran.
“Kami menargetkan sekitar 3,2 juta hingga 3,3 juta siswa akan menerima manfaat makan bergizi gratis pada tahap awal yang dimulai 6 Januari,” ujar Dedek dalam pernyataannya, Sabtu (4/1).
Pelaksanaan MBG akan melibatkan sekitar 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Setiap SPPG bertanggung jawab menyediakan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan bergizi setiap harinya.
Target Bertahap hingga 2029
Juru Bicara lainnya, Adita Irawati, menjelaskan bahwa lebih dari 3 juta penerima manfaat MBG pada tahap awal merupakan target untuk periode Januari hingga Maret 2025. Jumlah ini akan bertambah secara bertahap, dengan target pada April hingga Juni 2025 mencapai 6 juta penerima manfaat, dan Juli hingga Agustus meningkat menjadi 15 juta penerima.
“Target kami pada 2025 adalah menjangkau 40 persen dari total 82 juta penerima manfaat MBG,” ungkap Adita.
Selama tahun 2025, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 71 triliun untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Adita menambahkan bahwa makanan bergizi senilai Rp 10.000 per porsi akan diberikan setiap hari selama hari sekolah. Angka ini sudah mempertimbangkan kecukupan gizi yang dibutuhkan penerima manfaat, di luar biaya produksi dan jasa pendistribusian.
“Menu makanan akan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan gizi daerah masing-masing, sehingga fleksibel untuk menyesuaikan situasi lokal,” jelas Adita.
Waktu Distribusi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Adita juga merinci jadwal pembagian makanan bergizi sesuai jenjang pendidikan.
PAUD dan TK, Makanan akan diberikan pada pagi hari, mengingat jam sekolah yang tidak berlangsung hingga siang.
SD, Pembagian makanan dilakukan sebelum pukul 12.00 waktu setempat.
SMP dan SMA, Makanan akan diberikan pada jam makan siang.
“Jam distribusi ini telah diuji coba sebelumnya dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenjang pendidikan,” tambahnya.
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah yang dirancang untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasan generasi muda melalui asupan gizi yang memadai. Program ini akan berjalan selama lima tahun hingga 2029, dengan tujuan mengurangi angka stunting, meningkatkan daya tahan tubuh siswa, serta mendukung produktivitas ibu hamil dan balita.
Peluncuran MBG diharapkan menjadi langkah signifikan dalam upaya pemerintah mengatasi permasalahan gizi di Indonesia dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia.
Discussion about this post