Jumat, 22 Agu 2025
light_mode
Beranda » Daerah » Menteri Desa Kunjungan ke Mojokerto dan Jombang, Fokus Progres Koperasi Desa Merah Putih dan Optimalkan Peran BPD

Menteri Desa Kunjungan ke Mojokerto dan Jombang, Fokus Progres Koperasi Desa Merah Putih dan Optimalkan Peran BPD

Oleh Alief — Jumat, 27 Juni 2025 14:39 WIB

Mojokerto, Moralita.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, S.Pt, M.Pd, lakukan kunjungan kerja ke dua wilayah di Jawa Timur, yaitu Mojokerto dan Jombang.

Kunjungan dengan agenda yang sangat strategis, yakni untuk memantapkan langkah-langkah progresifitas dalam pengembangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan meningkatkan peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pengelolaan potensi desa.

Kunjungan Pertama di Mojokerto: Sowan Kiai Asep dan Kumpulkan Pendamping Desa

Sesampainya di Mojokerto (kediaman Kiai Asep), Yandri Susanto, S.Pt, M.Pd mengungkapkan bahwa kunjungannya kali ini tidak hanya terbatas pada agenda formal, melainkan juga sebagai bentuk penghormatan kepada Kiai Asep, seorang ulama dan panutan yang telah memberi banyak inspirasi dalam perjalanan kariernya.

“Setiap kali ke Jawa Timur, saya merasa wajib untuk sowan (mengunjungi) kepada Pak Kiai Asep, yang merupakan guru dan panutan kita semua. Beliau banyak memberi arah dalam kehidupan saya, serta selalu memberi nasihat yang sangat berarti,” ujar Mendes saat di Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Jum’at (27/6).

Pasca sowan Kiai Asep, Mendes bertemu dan melakukan dialog dengan para Pendampjng Desa Kabupaten Mojokerto untuk menanyakan progres Koperasi Desa Merah Putih, ia juga memberikan arahan dan pembekalan kepada para pendamping desa tentang kesuksesan program strategis nasional Presiden Prabowo tersebut.

Selain itu, Mendes juga menyempatkan diri mengunjungi Pesantren Amanatul Ummah, tempat di mana putranya menuntut ilmu. “Hari ini, saya ingin melihat perkembangan anak saya di pesantren ini, serta mengambil rapor untuk memantau kemajuan yang telah dicapai,” tambahnya.

Baca Juga :  BRI Mojokerto dan YBM BRILiaN Salurkan Bingkisan Ramadan untuk Lansia dan Kaum Dhuafa

Peran BPD dalam Program Koperasi Desa Merah Putih di Jombang

Setelah agenda di Mojokerto, Mendes melanjutkan perjalanan ke Jombang, di mana ia dijadwalkan untuk bertemu dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Dalam pertemuan tersebut, Mendes akan berencana memberikan wawasan mengenai peran BPD dalam mendorong keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Ia mengungkapkan harapan besar agar peran BPD dapat lebih dioptimalkan dalam menyukseskan koperasi desa yang sudah menjadi program utama pemerintah.

“Program Koperasi Desa Merah Putih ini sangat dinantikan oleh masyarakat, dan BPD memiliki peran penting dalam keberhasilannya. Kami berharap, BPD bisa lebih proaktif dalam mengidentifikasi potensi bisnis desa dan memperkuat kapasitas masyarakat desa untuk mengelola koperasi ini dengan baik,” kata Mendes.

Pemda dan Koperasi Desa Merah Putih: Kolaborasi Apik yang Menghasilkan Dampak Ekonomi Masyarakat

Sementara itu, Mendes Yandri juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang telah menunjukkan hasil positif dalam mendirikan legalitas KDMP.

“Pemkab Mojokerto sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik. Progres pendirian legalitas koperasi desa telah terbentuk. Ini merupakan implementasi nyata dari Kepres Nomor 9 Tahun 2025 yang mengatur penguatan koperasi desa,” ungkap Mendes Yandri.

Baca Juga :  Meriahnya Medali Spectacular Carnival 2025: Kirab Budaya dan Parade Sound Horeg di Tengah Guyuran Hujan

Mendes Yandri menegaskan bahwa ke depan, tantangan utama adalah memetakan potensi setiap desa dan menyesuaikannya dengan sektor bisnis yang sesuai.

“Setiap desa harus memiliki tema bisnis pokok yang jelas, seperti bisnis Gas LPG, sembako, minyak goreng, simpan pinjam, hingga apotek. Ini akan menjadi modal utama bagi koperasi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa,” tambahnya.

Mojokerto dan Jombang: Desa Unggulan dan Potensi Mandiri

Khusus untuk Kabupaten Mojokerto, Mendes Yandri mengungkapkan bahwa ada desa-desa unggulan yang dapat menjadi contoh keberhasilan dalam hal kemandirian desa, salah satunya adalah Desa Kemnangbelor di Kecamatan Pacet.

“Desa Kembangbelor bisa menjadi contoh terbaik dalam hal pengelolaan koperasi desa yang mandiri. Ke depannya, kami juga berharap ada desa-desa lain di Jombang yang bisa mengembangkan hal serupa,” ujar Mendes Yandri.

Dengan kepemimpinan Bupati Gus Barra di Kabupaten Mojokerto, ia merasa optimis bahwa program-program pengembangan koperasi desa dan ketahanan pangan akan terus mendapatkan perhatian serius dan dukungan penuh dari Pemda.

Kunjungan Menteri Desa ini jelas menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat terwujudnya kemandirian desa melalui Koperasi Desa Merah Putih.

Dengan memperkuat peran BPD dan mendorong pemetaan potensi bisnis desa, diharapkan kedepannya akan tercipta desa-desa yang lebih mandiri secara ekonomi, serta mampu meningkatkan kualitas hidup warganya.

Baca Juga :  KPU Kabupaten Mojokerto Akan Segera Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Pemda diharapkan terus mendukung inisiatif ini agar Indonesia bisa mencapai ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi desa yang berkelanjutan.

Para Pendamping Desa Kabupaten Mojokerto.

Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Mojokerto, Belladonna Saraswati yang turut hadir dalam agenda tersebut menyebut kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan emosional antara pendamping desa dengan tokoh ulama, sekaligus menunjukkan dukungan moril atas program-program prioritas nasional di bidang pembangunan desa.

“Selain sebagai bentuk penghormatan kepada KH. Asep Saifuddin Chalim yang menjadi panutan spiritual, kehadiran kami juga untuk menyambut Pak Menteri Desa yang hadir dalam rangka penguatan program strategis desa, seperti Koperasi Desa Merah Putih dan peran kelembagaan desa,” jelas Belladonna.

Menurut Belladonna, kehadiran para pendamping desa di kediaman KH Asep juga memiliki dimensi filosofis. Sebagai pelayan masyarakat akar rumput, para pendamping desa dinilai perlu menjaga keseimbangan antara kinerja teknokratis dan nilai-nilai etis-religius dalam mendampingi pembangunan desa.

“Kita ingin menjadi pendamping desa yang tidak hanya profesional dalam aspek administratif dan teknis, tapi juga bermoral, beretika, dan memiliki semangat pengabdian yang luhur, sebagaimana diajarkan Kyai Asep,” imbuhnya.

  • Penulis: Alief

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

expand_less