Senin, 4 Agu 2025
light_mode
Home » News » OJK Buka Suara Soal Bank yang Cari Investor: Dorong Penguatan Permodalan dan Investasi Asing

OJK Buka Suara Soal Bank yang Cari Investor: Dorong Penguatan Permodalan dan Investasi Asing

Oleh Redaksi Moralita — Senin, 26 Mei 2025 11:13 WIB

 Jakarta, Moralita.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan resmi terkait sejumlah informasi yang menyebutkan bahwa beberapa bank nasional tengah mencari investor strategis. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa pada prinsipnya OJK mendukung setiap langkah penguatan struktur permodalan perbankan nasional, termasuk melalui masuknya investor strategis baru, baik dari dalam maupun luar negeri

“Sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, OJK akan memberikan dukungan atas inisiatif yang bertujuan memperkuat fundamental sektor perbankan, termasuk bila terdapat permohonan investasi dari calon investor strategis,” ujar Dian dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (26/5/2025).

Namun demikian, Dian tidak merinci apakah OJK saat ini telah menerima secara resmi pengajuan dari calon investor terhadap bank-bank tertentu. Ia memastikan bahwa bila permohonan tersebut masuk, OJK akan segera melakukan proses evaluasi secara menyeluruh sesuai regulasi yang berlaku.

Iklim Investasi Perbankan Masih Positif

Menurut Dian, iklim investasi di sektor perbankan Indonesia tetap menunjukkan prospek yang positif, didorong oleh fundamental ekonomi nasional yang stabil. Hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan yang tetap solid sebesar 9,16% secara tahunan (yoy) per Maret 2025, didukung oleh kondisi likuiditas yang terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga :  Terungkap! Dalam 2024 Aset BPR Majatama Turun 53M, Hilang Kemana?

Lebih lanjut, Dian mengungkapkan bahwa hingga Maret 2025, pangsa pasar bank asing dan kantor cabang bank asing di sektor perbankan Indonesia mencapai 24,99%, dengan kontribusi terhadap total penyaluran kredit nasional sebesar Rp1.776,02 triliun atau 22,46%. Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh bank-bank asing mencapai Rp1.927,08 triliun, atau 21,39% dari total DPK nasional.

“Data ini menunjukkan bahwa potensi partisipasi investor asing di sektor perbankan nasional masih sangat besar. Hal ini sejalan dengan kebutuhan akan peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) dan dukungan terhadap likuiditas valuta asing di pasar domestik,” jelas Dian.

Sejumlah Bank Dikabarkan Diminati Investor

Dalam perkembangan terkini, terdapat beberapa bank nasional yang disebut-sebut tengah menjajaki atau menjadi incaran investor baru:

  • PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) saat ini sedang dalam proses negosiasi dengan sejumlah calon investor, baik domestik maupun asing, termasuk dari Jepang. Upaya ini dilakukan guna memenuhi ketentuan free float saham minimal 7,5% sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia.
    Meski demikian, Felix I. Hartadi, Direktur Kepatuhan dan Corporate Legal JTrust Bank, enggan membeberkan identitas para calon investor. Ia hanya menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan pemegang saham. Saat ditanya soal rumor keterlibatan Tommy Soeharto sebagai calon investor strategis, Felix menolak memberikan komentar.
  • PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin Bank / PNBN) juga dilaporkan menjadi incaran sejumlah investor asing. Beberapa institusi keuangan ternama dari Asia seperti DBS Group Holdings, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Sumitomo Mitsui Financial Group, OCBC, CIMB, hingga Maybank disebut-sebut tengah mengincar kepemilikan saham bank yang berada di bawah kendali Keluarga Gunawan ini.
    Meski rumor ini terus beredar, manajemen Panin Bank secara konsisten menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi terkait adanya rencana akuisisi atau penjualan saham strategis.
  • Sementara itu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (BMI) hingga kini masih belum berhasil menggaet investor baru, usai batal diakuisisi oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN). Bank syariah tertua di Indonesia ini terus mencari opsi strategis untuk memperkuat struktur permodalannya dalam menghadapi tantangan industri.
Baca Juga :  Nasabah Tuding Proses Asetnya Dilelang Tak Wajar, BRI Mojokerto Beberkan Penjelasan

Dorongan Reformasi dan Selektivitas OJK

Dalam konteks pengawasan, OJK menyatakan akan tetap selektif dan berhati-hati dalam menyetujui masuknya investor strategis baru. Proses due diligence dan penilaian terhadap kapabilitas, integritas, dan rekam jejak calon investor menjadi bagian penting dalam proses evaluasi.

Baca Juga :  Kronologi Kejadian Pantai Drini, 13 Siswa SMP Mojokerto Terseret Ombak, 3 Meninggal Dunia

“OJK memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap investasi yang masuk ke sektor perbankan nasional benar-benar memberikan nilai tambah dan tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan,” tegas Dian.

Dengan prospek industri perbankan yang menjanjikan serta kebutuhan penguatan modal dan teknologi digital, sektor ini diperkirakan akan tetap menjadi magnet bagi investor global dalam waktu dekat.

  • Author: Redaksi Moralita

Komentar (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less