OTT di Sidoarjo: Dua Kepala Desa Aktif Diciduk Terkait Dugaan Suap Seleksi Perangkat Desa
Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 30 Mei 2025 19:15 WIB; ?>

Dua kepala desa aktif di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dari Satreskrim Polresta Sidoarjo
Sidoarjo, Moralita.com – Praktik suap dalam proses seleksi perangkat desa kembali mencuat ke permukaan. Dua kepala desa aktif di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dari Satreskrim Polresta Sidoarjo pada Senin malam, 26 Mei 2025.
Dalam operasi tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp500 juta, yang diduga merupakan suap untuk meloloskan calon perangkat desa tertentu dalam seleksi yang digelar secara serentak di wilayah Kecamatan Tulangan.
“Yang diamankan bukan perangkat desa, melainkan dua kepala desa aktif di wilayah Tulangan,” ujar seorang perangkat desa yang enggan disebutkan namanya saat diwawancarai Radar Sidoarjo, Jumat (30/5/2025).
Pengembangan dari Penangkapan Mantan Kades
Penangkapan dua kepala desa tersebut merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya, yang melibatkan SY, mantan kepala desa dari Kecamatan Buduran. SY diduga menjadi aktor sentral dalam praktik pungutan liar yang terorganisir ini. Dari penyelidikan awal, SY berperan sebagai perantara atau “makelar jabatan” yang menawarkan jasa untuk meloloskan calon perangkat desa melalui jalur tidak resmi.
Diketahui, SY memiliki latar belakang sebagai tokoh publik yang pernah menjabat sebagai Ketua Cabang Olahraga (Cabor) di Kabupaten Sidoarjo. Ia juga disebut-sebut memiliki jaringan luas hingga ke tingkat provinsi, termasuk dengan pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan ujian tertulis seleksi perangkat desa yang digelar pada Selasa, 27 Mei 2025.
Indikasi Permainan dalam Seleksi Perangkat Desa
Sumber Radar Sidoarjo menyebutkan bahwa proses seleksi perangkat desa tahun ini menyisakan banyak pertanyaan. Beberapa perangkat desa menyatakan kecurigaan terhadap praktik curang dalam pelaksanaan seleksi, terutama terkait kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh perangkat desa yang wafat tahun lalu.
“Seleksi sudah selesai beberapa hari lalu. Tapi ternyata, ada indikasi bahwa proses tersebut tidak bersih,” ungkap salah satu perangkat desa di wilayah Tulangan.
Setidaknya 10 desa di Kecamatan Tulangan diketahui secara serentak menggelar proses penjaringan perangkat desa baru. Desa-desa tersebut antara lain: Medalem, Sudimoro, Kepatihan, Kepadangan, Kemantren, Kepunten, Grabagan, Kebaron, Janti, dan Kepuh Kemiri.
Penyelidikan Masih Berlanjut
Sumber internal dari kepolisian membenarkan bahwa OTT ini telah menyeret dua kepala desa aktif serta satu mantan kepala desa. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus untuk mengungkap sejauh mana jaringan suap tersebut melibatkan pihak-pihak lain, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pejabat di tingkat kabupaten atau provinsi.
“Benar, kasus ini masih kami dalami. Kami masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap para pihak yang diamankan,” ujar seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya karena alasan kerahasiaan penyidikan.
Tim Saber Pungli menegaskan bahwa tindakan hukum akan diberlakukan secara tegas dan transparan demi menjaga integritas serta kredibilitas sistem rekrutmen perangkat desa. Kasus ini menjadi peringatan serius terhadap potensi korupsi di level pemerintahan desa yang selama ini kerap luput dari pengawasan publik.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment