Senin, 4 Agu 2025
light_mode
Home » News » Pemkab Jombang Serius Usulkan Flyover Bandarkedungmulyo ke Pusat, Solusi Jangka Panjang untuk Atasi Kemacetan Arus Tol-Kediri-Nganjuk

Pemkab Jombang Serius Usulkan Flyover Bandarkedungmulyo ke Pusat, Solusi Jangka Panjang untuk Atasi Kemacetan Arus Tol-Kediri-Nganjuk

Oleh Redaksi Moralita — Senin, 7 April 2025 12:17 WIB

Jombang, Moralita.com – Pemerintah Kabupaten Jombang terus menunjukkan keseriusannya dalam menangani kemacetan parah yang kerap terjadi di jalur nasional kawasan Bandarkedungmulyo.

Salah satu langkah strategis yang kini ditempuh adalah dengan kembali mengusulkan pembangunan flyover (jalan layang) melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dijadwalkan berlangsung bulan April 2025 ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang, Danang Praptoko, mengungkapkan bahwa usulan pembangunan flyover ini menjadi prioritas dalam daftar pengajuan program infrastruktur ke pemerintah pusat.

Menurutnya, persoalan kemacetan di kawasan tersebut telah berlangsung bertahun-tahun dan berdampak luas, tidak hanya bagi warga Jombang tetapi juga bagi kabupaten sekitar seperti Kediri dan Nganjuk.

“Flyover Bandarkedungmulyo selalu kami usulkan setiap tahun. Itu akses vital yang menghubungkan kendaraan dari tol ke Kediri dan Nganjuk, dan nyaris setiap hari terjadi kemacetan parah,” tegas Danang saat dikonfirmasi, Senin (7/4).

Jalur arteri nasional di Bandarkedungmulyo merupakan simpul penghubung dari pintu keluar tol Trans Jawa menuju arah selatan Jawa Timur, termasuk Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, dan wilayah pesisir selatan.

Baca Juga :  Analisis Forensik: Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Gunakan Pisau Kecil Selama 5 Jam

Lalu lintas di jalur ini didominasi kendaraan pribadi, truk logistik, serta kendaraan industri dengan intensitas tinggi, terutama pada jam sibuk dan masa libur panjang.

Data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang mencatat, volume kendaraan yang melintas di jalur Bandarkedungmulyo mencapai rata-rata 18.000 kendaraan per hari, dengan peningkatan hingga 40% saat libur nasional dan akhir pekan.

“Mobilitas kendaraan terus meningkat, sementara kapasitas jalan tetap. Maka flyover menjadi solusi paling logis dan berkelanjutan untuk mengatasi kemacetan jangka panjang,” lanjut Danang.

Flyover Bandarkedungmulyo sejatinya bukan usulan baru. Pemkab Jombang telah menyampaikan rencana tersebut dalam berbagai forum nasional, termasuk melalui komunikasi intensif dengan Kementerian PUPR. Namun, hingga kini belum mendapat alokasi anggaran dari pusat.

“Setiap kali ada forum nasional atau pertemuan dengan kementerian teknis, kami titipkan usulan ini. Kami berharap tahun ini bisa masuk prioritas nasional,” ujarnya.

Baca Juga :  MTI Sarankan Pejabat Gunakan Transportasi Umum, Bahlil Lahadalia: Saya dulu Sopir Angkot Tak Perlu Diajari

Danang menambahkan bahwa pembangunan flyover tidak hanya penting bagi Jombang, tetapi juga menjadi kebutuhan lintas kabupaten. Pemkab Jombang juga telah berkoordinasi informal dengan pemerintah daerah Kediri dan Nganjuk yang mengalami dampak kemacetan yang sama.

Musrenbangnas merupakan forum strategis perencanaan pembangunan nasional yang mempertemukan seluruh pemerintah daerah dengan kementerian terkait untuk menyelaraskan program prioritas. Tahun ini, Pemkab Jombang akan kembali menyampaikan usulan flyover secara resmi melalui forum tersebut.

“Tahun ini pelaksanaan Musrenbangnas kemungkinan besar kembali dilakukan secara daring, seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, semua dokumen dan usulan kami siapkan lengkap,” ujar Danang.

Selain flyover, sejumlah usulan infrastruktur lainnya juga akan diajukan, termasuk penguatan akses jalan alternatif, revitalisasi saluran air, dan pengembangan kawasan strategis ekonomi di jalur arteri.

Pantauan langsung tim redaksi di jalur Bandarkedungmulyo menunjukkan kemacetan masih menjadi pemandangan harian. Kendaraan dari arah Jombang menuju simpang Bangjuri tampak mengular dengan kecepatan rata-rata hanya 10–15 km/jam, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja.

Baca Juga :  KPK Dalami Dugaan Korupsi Penyaluran Dana CSR Bank Indonesia

Pengemudi dan warga sekitar mengeluhkan kondisi ini karena berdampak pada produktivitas, distribusi logistik, serta peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas.

“Setiap hari macetnya parah. Kadang kalau dari Bangjuri ke pintu tol bisa lebih dari satu jam, padahal jaraknya cuma 5–6 kilometer,” ujar Lukman, pengemudi truk asal Kediri.

Dengan disiapkannya kembali dokumen teknis dan dukungan argumentatif yang kuat, Pemkab Jombang berharap usulan flyover Bandarkedungmulyo dapat menjadi salah satu program strategis nasional yang direalisasikan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2025–2029.

“Kami yakin, jika flyover ini terwujud, akan ada dampak besar terhadap peningkatan arus logistik, keselamatan lalu lintas, dan pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Jatim,” pungkas Danang.

  • Author: Redaksi Moralita

Komentar (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less