Pemkot Mojokerto Siap Gelar Program Cek Kesehatan Gratis bagi Pelajar Mulai 4 Agustus 2025
Mojokerto, Moralita.com — Menjelang pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar yang dijadwalkan mulai berlangsung pada 4 Agustus 2025, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar rapat koordinasi lintas sektor bersama seluruh satuan pendidikan. Pertemuan ini digelar pada Senin, 28 Juli 2025, bertempat di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para kepala sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, termasuk perwakilan dari sekolah luar biasa (SLB) dan pondok pesantren se-Kota Mojokerto.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, dr. Farida Mariana, M.Kes., menyampaikan bahwa pelaksanaan CKG akan berlangsung selama dua bulan, yakni Agustus hingga September 2025.
“Selama dua bulan penuh, tim kesehatan kami akan mendatangi sekolah-sekolah secara bergiliran untuk melaksanakan pemeriksaan,” ujar dr. Farida.
Program CKG ini ditargetkan menjangkau seluruh siswa dari 133 satuan pendidikan di Kota Mojokerto, dengan estimasi jumlah peserta mencapai lebih dari 32.800 pelajar. Program ini menyasar siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA, hingga SLB dan pesantren.
“Target kami adalah 100 persen anak-anak mendapatkan pemeriksaan kesehatan melalui program ini,” tegasnya.
Dr. Farida juga menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Kementerian Agama, seluruh satuan pendidikan, serta dukungan aktif dari para orang tua siswa.
“Suksesnya pelaksanaan program CKG ini membutuhkan keterlibatan dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.
CKG merupakan salah satu program prioritas nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sejak usia dini. Program ini dirancang untuk menjangkau seluruh kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia.
Adapun jenis pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi pengukuran status gizi, pemeriksaan kesehatan mata dan telinga, kebugaran jasmani, tekanan darah, deteksi dini diabetes melitus dan anemia, serta pemeriksaan kesehatan gigi.
Setelah seluruh tahapan pemeriksaan selesai, Dinas Kesehatan akan melakukan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh. Selanjutnya, laporan hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada masing-masing sekolah untuk dilakukan tindak lanjut secara terkoordinasi.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi kesehatan pelajar di Kota Mojokerto, sekaligus menjadi dasar perencanaan intervensi kesehatan yang lebih tepat sasaran,” pungkas dr. Farida.
