Penemuan Puluhan Kepala Kucing Gegerkan Pasar Sepanjang, Pedagang Desak Penyelidikan Serius
Oleh Redaksi Moralita — Rabu, 6 Agustus 2025 13:03 WIB; ?>

Ilustrasi - kucing liar di jalan.
Sidoarjo, Moralita.com – Suasana Pasar Sepanjang di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendadak mencekam menyusul penemuan puluhan kepala kucing yang dibuang secara misterius. Temuan tersebut sontak menggegerkan para pedagang dan pengunjung pasar, terlebih setelah video kejadian itu viral di media sosial TikTok.
Puluhan kepala kucing tersebut ditemukan terbungkus karung dan dibuang begitu saja di area sekitar tempat pembuangan sampah pasar. Informasi ini pertama kali menyebar melalui sebuah unggahan video di TikTok yang memperlihatkan kondisi mengenaskan tersebut.
“Iya, benar. Awalnya saya lihat dari video viral di TikTok, katanya ada penemuan kepala kucing di tempat sampah dekat pasar sini,” ujar Sulastri, salah satu pedagang sembako yang sudah belasan tahun berjualan di Pasar Sepanjang, saat ditemui wartawan pada Selasa (5/8).
Sejak kemunculan video itu, suasana pasar berubah drastis. Banyak pedagang mengaku merasa cemas dan tidak tenang, terlebih setelah menyadari kucing-kucing liar yang biasanya berkeliaran di area pasar mendadak menghilang.
Ketegangan semakin meningkat ketika seorang pedagang ikan pindang kembali menemukan tiga kepala kucing dalam kondisi mengenaskan di bawah lapaknya, lima hari setelah kejadian pertama. Temuan lanjutan ini menguatkan dugaan bahwa aksi tersebut dilakukan secara sengaja dan berulang oleh pihak yang belum diketahui.
“Para pedagang langsung berkerumun saat itu. Ternyata video yang beredar itu memang bukan hoaks, kejadian ini nyata adanya,” imbuh Sulastri.
Sementara itu, Hariyani (42), pedagang ikan lainnya, mengaku mulai menyadari ada yang tidak beres sejak beberapa hari terakhir. Kucing-kucing yang biasa berkeliaran di sekitar pasar dan kerap dia beri makan, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
“Biasanya banyak kucing di dalam pasar ini, tapi sekarang sepi sekali. Termasuk kucing peliharaan saya juga tidak kelihatan,” ungkap Hariyani.
Karena khawatir kucing-kucing tersebut menjadi korban berikutnya, Hariyani memutuskan untuk membawa pulang beberapa kucing yang biasa ia beri makan di pasar untuk dirawat di rumah.
“Sekarang saya rawat sendiri di rumah. Saya kasih makan setiap hari, dan kalau sakit saya bawa ke dokter hewan. Saya memang sangat menyayangi kucing,” tuturnya dengan nada prihatin.
Seiring meningkatnya kecemasan di kalangan pedagang, masyarakat pasar mendesak aparat kepolisian dan dinas terkait untuk segera mengambil langkah konkret. Mereka menilai, jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, tidak hanya mengganggu kenyamanan pasar, tetapi juga menimbulkan keresahan sosial yang lebih luas.
“Kami minta pemerintah daerah, dinas peternakan, dan kepolisian segera menyelidiki kasus ini. Jangan sampai ada lagi kekerasan terhadap hewan seperti ini,” tegas Sulaiman, pedagang sayur yang juga aktif dalam komunitas peduli hewan di lingkungan pasar.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya penegakan hukum terhadap kekerasan terhadap hewan dan perlunya edukasi kepada masyarakat mengenai perlakuan yang manusiawi terhadap makhluk hidup. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian atau otoritas terkait mengenai penyelidikan kasus tersebut.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment