Jumat, 17 Okt 2025
light_mode
Home » News » Pengamat: Insiden Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Momentum Evaluasi Total Polri

Pengamat: Insiden Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Momentum Evaluasi Total Polri

Oleh Redaksi — Jumat, 29 Agustus 2025 15:20 WIB

Jakarta, Moralita.com – Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai insiden tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam, harus menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap institusi Polri.

Affan, warga Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, meninggal dunia usai dilindas rantis Brimob saat situasi bentrok pasca aksi demonstrasi buruh. Peristiwa nahas itu terekam kamera warga dan viral di media sosial.

Kritik Implementasi SOP Polri

Menurut Bambang, insiden ini menunjukkan bahwa tata cara pengamanan aksi unjuk rasa oleh aparat sering kali jauh dari standar prosedur yang berlaku. Ia menyoroti lemahnya implementasi Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian serta Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengamanan Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

“Selama ini implementasinya masih jauh dari SOP. Pelanggaran terus terjadi karena tidak ada sistem yang memastikan aturan dijalankan secara disiplin. Bahkan, Polri cenderung permisif terhadap pelanggaran tersebut,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat (29/8).

Baca Juga :  Presiden Prabowo Kecewa Tewasnya Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Perintahkan Penyelidikan Transparan

Bambang menekankan bahwa permintaan maaf atau santunan dari Polri tidak cukup bila tidak disertai perbaikan sistemik. Negara, menurutnya, harus melakukan evaluasi total terhadap Korps Bhayangkara, termasuk menilai kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Permintaan maaf tanpa reformasi hanya menjadi formalitas. Negara perlu melakukan evaluasi menyeluruh, tidak hanya terhadap anggota yang terlibat, tetapi juga terhadap pucuk pimpinan Polri,” tegasnya.

Desakan Pergantian Kapolri

Terkait adanya desakan publik agar Kapolri mundur, Bambang mengamini hal tersebut. Namun ia menilai pergantian pimpinan tidak serta-merta memperbaiki institusi secara instan.

“Tidak ada jaminan bahwa mengganti Kapolri akan langsung memperbaiki Polri. Persoalan utamanya adalah lemahnya kontrol lembaga eksternal seperti Kompolnas dan Komisi III DPR,” jelasnya.

Meski begitu, ia menyebut pergantian Kapolri dapat menjadi langkah awal menuju perbaikan. “Setidaknya ada harapan munculnya angin segar untuk perubahan lebih baik, seiring dengan reformasi sistematis dan substansial,” tambah Bambang.

Baca Juga :  Affan Kurnianawan Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Bukan Demonstran, Sedang Antar Orderan Makanan

Kronologi Insiden Affan

Berdasarkan rekaman video yang beredar, rantis Brimob melaju kencang menembus kerumunan massa di kawasan Pejompongan. Saat massa berhamburan ke tepi jalan, Affan yang masih mengenakan jaket ojol terlihat terjebak di tengah jalan dan akhirnya dilindas kendaraan tersebut.

Massa sempat berusaha menghentikan rantis, namun mobil lapis baja itu justru melaju kembali dan diduga kembali mengenai korban. Affan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tetapi nyawanya tidak tertolong.

Menurut keterangan saksi, Affan saat itu tengah mengantarkan pesanan ke kawasan Bendungan Hilir sebelum insiden tragis terjadi.

Pemakaman Difasilitasi Pemprov DKI

Jenazah Affan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) pukul 09.00 WIB.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan seluruh biaya pemakaman ditanggung pemerintah daerah. “Kami telah menyiapkan fasilitas pemakaman bagi almarhum Affan di TPU Karet Bivak,” ujar Pramono saat melayat ke rumah duka di Menteng.

Baca Juga :  Kapolri Bentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Novel Baswedan Ditunjuk sebagai Wakil Kepala

Tujuh Anggota Brimob Diamankan

Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim, mengonfirmasi bahwa tujuh anggota Brimob telah diamankan untuk diperiksa. Mereka diduga berada di dalam rantis yang melindas Affan.

Ketujuh anggota tersebut memiliki pangkat beragam, mulai dari Komisaris Polisi (Kompol) hingga Bhayangkara Kepala (Bharaka). “Kami masih mendalami siapa yang bertugas sebagai pengemudi. Seluruh peran sedang diperiksa dan akan segera diperbarui,” kata Abdul Karim dalam konferensi pers di RSCM.

  • Author: Redaksi

Tulis Komentar Anda (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less