Dua Siswa SMPN 7 Mojokerto Korban Terseret Ombak yang Dirawat RS, Satu Dipulangkan
Oleh Redaksi Moralita — Kamis, 30 Januari 2025 17:08 WIB; ?>

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro bersama jajaran saat konferensi pers di Sabha Mandala Madya Pernkot Mojokerto, Kamis, (30/1).
Mojokerto, Moralita.com – Dua siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang menjadi korban insiden terseret ombak di Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta, masih menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito, Satu dari mereka, Ariona Reza, telah dinyatakan memenuhi syarat medis untuk dipulangkan.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, dalam konferensi pers di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto pada Kamis (30/1).
“Kondisi kesehatan kedua korban, Ariona Reza dan Ahmad Muzaki, telah menunjukkan kemajuan signifikan. Ariona telah diizinkan pulang ke Kota Mojokerto, sementara Ahmad masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito, Sleman, DIY,” jelas Ali Kuncoro.
Lebih lanjut, Kuncoro memaparkan bahwa kondisi awal Ahmad Muzaki lebih kritis dibandingkan Ariona. “Saat ditemukan, Ahmad mengalami gangguan pernapasan berat akibat paru-paru yang terisi air, sehingga memerlukan ventilator untuk memulihkan fungsi organ tersebut. Meski belum dapat berbicara akibat alat bantu pernapasan, ia telah sadar penuh dan kondisinya mendekati pemulihan 100% berdasarkan evaluasi tim medis,” ujar Mas Pj.
Dokter yang menangani melaporkan bahwa paru-paru Ahmad telah kembali sehat, dan ventilator diperkirakan segera dilepas dalam waktu dekat. “Ini kabar menggembirakan. Kami optimistis Ahmad segera dipulangkan setelah kondisi pernapasannya stabil,” tambah Ali Kuncoro.
Pemkot Mojokerto menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan korban, termasuk penanganan medis dan logistik, menjadi tanggung jawab penuh pemerintah daerah. Insiden tragis pada Selasa (28/1) tersebut merenggut empat nyawa: Alfian Aditya Pratama (Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates), Malvein Yusuf Adh Dhuqa (Jalan Al-Azhar), Rifky Yoeda Pratama (Perumahan The Suam Residence, Kedundung, Magersari), dan Bayhaki Faqtyansah (Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto).
Ali Kuncoro menekankan komitmen Pemkot dalam mendukung keluarga korban dan memastikan proses pemulihan berjalan optimal.
“Kami terus berkoordinasi dengan tim medis dan keluarga untuk memantau perkembangan terakhir. Prioritas kami adalah keselamatan dan pemulihan korban yang masih dirawat,” pungkasnya.
Dengan kemajuan kondisi kedua siswa, harapan untuk penyembuhan total semakin nyata. Pemkot Mojokerto juga telah melakukan evaluasi menyeluruh terkait mitigasi risiko bagi kegiatan luar sekolah (outing class), guna mencegah terulangnya insiden serupa kedepan.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment