Personel Band Sukatani Minta Maaf kepada Kapolri, Polisi Tegaskan Tidak Antikritik
Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 21 Februari 2025 19:15 WIB; ?>

Live Perform Sukatani bawakan lagu Bayar, Bayar, Bayar.
Moralita.com – Personel band Sukatani menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) buntut dari lagu Bayar Bayar Bayar, yang dalam liriknya mencantumkan frasa “Bayar Polisi”.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa institusi Polri tidak menutup diri terhadap kritik.
“Salah satu ciri institusi kepolisian modern adalah keterbukaannya terhadap kritik,” ujar Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (21/2).
Menurutnya, Polri secara rutin mengadakan berbagai kegiatan yang memberikan ruang bagi kritik, termasuk stand-up comedy, seni mural, dan pertunjukan musik jalanan yang mengangkat isu-isu kepolisian. Kegiatan semacam ini, lanjutnya, menjadi bagian dari proses evaluasi internal untuk perbaikan institusi.
“Kritik terhadap Polri merupakan bentuk kepedulian masyarakat dan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk terus berbenah,” tambahnya.
Sebelumnya, video permintaan maaf dari dua personel Sukatani, yaitu Muhammad Syifa Al Lufti (Alectroguy) dan Novi Citra (Twister Angel), viral di media sosial. Video tersebut muncul setelah keduanya didatangi oleh penyidik Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jawa Tengah untuk melakukan klarifikasi terkait lagu Bayar Bayar Bayar.
“Kami melakukan klarifikasi terhadap Band Sukatani karena lagunya menjadi viral,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, di Semarang, Jumat (21/2).
“Kedatangan kami bertujuan untuk memahami maksud dan tujuan pembuatan lagu tersebut.”
Setelah klarifikasi, kedua personel Sukatani mengunggah video permintaan maaf melalui akun Instagram resmi mereka, @Sukatani.band, pada Kamis (20/2).
“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami berjudul Bayar Bayar Bayar. Lagu ini sebenarnya ditujukan kepada oknum polisi yang melanggar aturan, bukan kepada institusi Polri secara keseluruhan,” ujar Muhammad Syifa Al Lufti dalam video tersebut.
Menanggapi kontroversi ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak mempermasalahkan lagu Bayar Bayar Bayar. Ia menilai kritik merupakan bagian dari masukan yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan institusi.
“Tidak ada masalah,” ujar Kapolri, Jumat (21/2).
Kapolri juga mengungkapkan bahwa telah terjadi miskomunikasi yang menyebabkan penghapusan lagu tersebut serta permintaan maaf dari band Sukatani. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk miskomunikasi yang dimaksud.
“Mungkin ada kesalahpahaman, tetapi semuanya sudah diluruskan,” katanya.
Lebih lanjut, Listyo Sigit menegaskan bahwa Polri tidak alergi terhadap kritik dan meminta seluruh jajarannya untuk bersikap terbuka terhadap masukan masyarakat.
“Polri tidak antikritik. Kritik adalah masukan yang penting untuk evaluasi. Kami harus berlapang dada dalam menerimanya, dan yang terpenting adalah bagaimana kritik itu dapat mendorong perbaikan,” tegasnya.
Dengan adanya klarifikasi dari pihak terkait, diharapkan polemik terkait lagu Bayar Bayar Bayar dapat diselesaikan dengan baik, serta menjadi momentum bagi Polri untuk terus berbenah dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment