News

Polda Jatim Singgung Penyebab Kematian Uswatun Khasanah, Jelaskan Peran Pria Duduk Depan Kamar Hotel

Pelaku inisial A, kasus pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah saat dihadirkan dalam olah TKP di Hotel Adisurya Kediri.

Surabaya, Moralita.com – Polda Jawa Timur (Jatim) akhirnya berhasil mengungkap penyebab kematian Uswatun Khasanah, perempuan asal Blitar yang jenazahnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi.

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan, kematian korban tidak disebabkan oleh tindakan pencekikan, sebagaimana yang sebelumnya diakui oleh tersangka, Rohmad Tri Hartanto alias Antok.

Kepala Subdirektorat III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa hasil autopsi mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab kematian korban.

“Namun, saya tidak dapat mengungkapkan secara rinci penyebab kematian tersebut. Yang pasti, ada faktor lain yang menyebabkan korban meninggal dunia,” jelasnya pada Kamis (30/1).

Terkait dengan keterlibatan MA, kerabat tersangka yang diminta untuk mengangkat koper berisi jenazah korban, AKBP Jumhur menyatakan bahwa MA sempat menanyakan isi koper tersebut kepada tersangka Antok saat didepan kamar hotel nomor 301 tersebut.

“MA sempat bertanya, ‘Iki isine opo, kok abot?’ (Ini isinya apa, kok berat?), dan Antok menjawab isine gombal (kain bekas),” ujar AKBP Jumhur.

MA dipanggil oleh tersangka Antok setelah eksekusi korban dilakukan. Tersangka meminta MA untuk mengemudikan mobil milik korban.

“Setelah eksekusi, MA dipanggil tersangka hanya untuk mengemudikan mobil korban tanpa diberitahu terkait pembunuhan dan mutilasi,” tambahnya.

Sementara itu, keterlibatan pihak yang menerima mobil korban yang dijual oleh tersangka masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Setelah memeriksa penerima mobil tersebut, penyidik menemukan adanya pihak lain yang masih dalam pencarian.

“Pihak tersebut telah diperiksa sebagai saksi, dan kami akan mendalami keterangannya. Saat ini, kami masih mencari saksi lain yang terkait, termasuk menghubungkan apakah mobil tersebut dititipkan atau dibeli. Ini masih dalam tahap pengembangan,” jelas AKBP Jumhur.

Polda Jatim telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk MA, kerabat Antok, dan penerima mobil Suzuki Ertiga milik korban yang dijual oleh tersangka.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa MA, yang merupakan kerabat Antok, sempat diminta untuk mengangkat koper berisi jenazah korban.

MA sempat bertanya kepada Antok mengenai isi koper yang terasa berat, dan Antok menjawab bahwa koper tersebut berisi baju.

“MA hingga saat ini masih berstatus sebagai saksi dan dikenakan wajib lapor,” ujar Direktur Reskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, pada Kamis (30/1).

Adapun pembeli mobil korban, yang merupakan warga Kediri dan berada di Sidoarjo, telah memberikan keterangan kepada penyidik.

“Keterangan dari pembeli mobil telah kami ambil, dan penyelidikan masih berlangsung,” kata Kombes Farman.

Lebih lanjut, Farman menegaskan bahwa kasus mutilasi ini sedang dalam tahap penyelidikan intensif. Polda Jatim berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta dan motif di balik pembunuhan keji ini, termasuk peran MA yang masih menjadi misteri.

“Kami akan terus bekerja keras untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum,” tegas Kombes Farman.

Dengan temuan baru dari hasil autopsi dan penyelidikan yang terus dilakukan, Polda Jatim berharap dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

Sebelumnya

SMPN 2 Jombang Konsisten dalam deretan Prestasi

Selanjutnya

Dua Siswa SMPN 7 Mojokerto Korban Terseret Ombak yang Dirawat RS, Satu Dipulangkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Moralita
Bagikan via WhatsApp
Share
WhatsApp