PSI Siap Sambut Jokowi Jika Bergabung, PPP Hormati Pilihan Politik Presiden Ke-7 RI
Oleh Tim Redaksi Moralita — Selasa, 10 Juni 2025 17:48 WIB; ?>

Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Jakarta, 10 Moralita.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara terbuka menyatakan kesiapan untuk menerima Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), jika beliau memutuskan untuk bergabung ke partai yang kini dipimpin oleh putranya, Kaesang Pangarep.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyampaikan bahwa seluruh jajaran partai, baik pengurus pusat maupun kader di daerah, menyambut baik kemungkinan bergabungnya Jokowi. Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons terhadap pernyataan Jokowi sebelumnya, yang menyatakan lebih memilih bergabung dengan PSI ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika beliau memutuskan bergabung. PSI adalah rumah politik beliau. Kami membuka pintu selebar-lebarnya,” ujar Andy dalam keterangan resmi, Selasa (10/6).
Andy menegaskan, PSI berkomitmen untuk melanjutkan dan memperjuangkan nilai-nilai serta visi-misi yang telah diusung Jokowi selama menjabat sebagai Presiden. Menurutnya, keberlanjutan cita-cita Jokowi mengenai kemajuan bangsa menjadi fondasi utama dalam arah perjuangan politik PSI ke depan.
“Kami tidak hanya menyambut beliau sebagai tokoh, tetapi juga akan terus memperjuangkan gagasan dan visi besar beliau tentang masa depan Indonesia,” tambah Andy.
PPP Hormati Pilihan Politik Jokowi
Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Thobahul Aftoni, yang akrab disapa Toni, menyatakan bahwa pihaknya menghormati sepenuhnya keputusan politik Presiden Jokowi. Ia menilai keputusan Jokowi merupakan hak pribadi sebagai warga negara.
“Kalaupun Pak Jokowi telah menentukan pilihannya kepada PSI, itu adalah hak politik beliau yang sepenuhnya kami hormati,” ujar Toni kepada Tirto.
Toni menilai bahwa pilihan Jokowi untuk lebih dekat dengan PSI merupakan keputusan yang masuk akal, mengingat putra sulungnya, Kaesang Pangarep, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI. Menurutnya, akan kurang elok jika ayah dan anak menjadi ketua umum dua partai politik yang berbeda.
“Sejauh ini belum pernah terjadi dalam sejarah politik Indonesia, seorang ayah dan anak memimpin dua partai politik yang berbeda. Itu tentu akan menimbulkan persepsi politik yang kompleks di tengah publik,” jelasnya.
PPP Pertimbangkan Figur Lain untuk Pucuk Pimpinan
Terkait arah kepemimpinan internal PPP pasca wacana Jokowi bergabung ke PSI, Toni mengungkapkan bahwa partainya saat ini sedang mempertimbangkan sejumlah tokoh yang dinilai layak untuk menduduki kursi ketua umum.
Menurutnya, ada dua figur yang mendapat dukungan dari sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP. Dari kalangan eksternal, muncul nama mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, sementara dari internal partai, figur Sandiaga Uno, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PPP, dinilai memiliki peluang besar.
“Ya, sejauh ini masih ada dua tokoh yang menjadi harapan banyak kader, yakni Pak Amran Sulaiman dari eksternal, dan Pak Sandiaga Uno dari internal partai,” ujar Toni.
Situasi ini menunjukkan bahwa dinamika politik menjelang periode transisi partai-partai politik nasional semakin menghangat, dengan konsolidasi kekuatan dan pertimbangan strategis yang semakin intensif menjelang pemilihan umum berikutnya.
Artikel terkait:
- FX Hadi Rudyatmo: Kepindahan Tiga Eks Kader ke PSI Diduga karena Ambisi Jabatan
- Dinonaktifkan Partai, 5 Anggota DPR Tetap Sah Secara Hukum
- PSI Bantah Keterlibatan Jokowi dan Gibran dalam Aksi Demonstrasi, Tegaskan Setia Dukung Pemerintahan Prabowo
- Golkar Resmi Nonaktifkan Adies Kadir, Bahlil: Penggantinya Masih Dibahas
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar