Mojokerto, Moralita.com – Kegiatan outing class yang diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8 SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, berubah menjadi tragedi tragis setelah kecelakaan laut terjadi pada Selasa pagi (28/01).
Insiden ini mengakibatkan sejumlah siswa terseret ombak, tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu siswa masih dalam pencarian.
Ucapan Belasungkawa dari Pemerintah Kota Mojokerto
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa tragis tersebut. “Atas nama Pemerintah Kota Mojokerto dan masyarakat, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban. Kami berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Pj Wali Kota saat konferensi pers di balai kota.
Ia juga menambahkan bahwa upaya terbaik akan terus dilakukan untuk memastikan korban yang masih dalam perawatan mendapatkan penanganan optimal. “Kita berharap korban luka-luka segera pulih dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga mereka,” tambahnya.
Penanganan Cepat oleh Pemerintah dan Tim SAR
Pagi hari setelah kejadian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Mojokerto segera diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan tim SAR, pihak Dinas Kesehatan, dan rumah sakit setempat.
“Kami memastikan seluruh korban mendapatkan pelayanan terbaik, baik dalam proses evakuasi, perawatan medis, hingga pendampingan keluarga yang berada di lokasi,” tegas Pj Wali Kota Mojokerto.
Saat ini, siswa yang mengalami luka-luka sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Saptosari, Gunungkidul. Tim medis setempat bekerja maksimal untuk menangani kondisi para korban.
Kronologi Kejadian
Rombongan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tiba di Restoran Hutama Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan lima bus. Setelah istirahat sejenak, rombongan mulai bermain di pantai sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, tak lama berselang, pukul 06.30 WIB, ombak besar menghantam, menyeret beberapa siswa ke tengah laut.
Tim SAR yang menerima laporan segera melakukan upaya penyelamatan. Dari proses evakuasi, sembilan korban berhasil ditemukan, di antaranya tiga siswa dalam kondisi meninggal dunia. Hingga saat ini, satu siswa masih dinyatakan hilang dan upaya pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR bersama pihak terkait.
Komitmen dan Dukungan Lanjutan
Selain memastikan perawatan medis bagi para korban, Pemerintah Kota Mojokerto juga memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga yang terdampak. Tim gabungan akan terus bekerja sama untuk menyelesaikan proses pencarian korban hilang dan memastikan seluruh kebutuhan keluarga korban terpenuhi.
“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan kegiatan wisata, terutama di kawasan pantai yang rawan terjadi gelombang tinggi,” tutup Pj Wali Kota.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kota Mojokerto dan menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan di pantai, khususnya di lokasi dengan potensi bahaya seperti kawasan pantai selatan.
Discussion about this post