Rocky Gerung Sebut Jokowi Tetap Akan Dihukum Secara Moral Meski Menang Gugatan Ijazah
Oleh Tim Redaksi Moralita — Senin, 5 Mei 2025 16:10 WIB; ?>

Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Jakarta, Moralita.com – Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi dinilai tetap akan menghadapi sanksi moral dari masyarakat meskipun berhasil memenangkan gugatan terhadap sejumlah pihak yang meragukan keabsahan ijazahnya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Penilaian tersebut disampaikan oleh pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung, yang menekankan bahwa persoalan ini bukan hanya berkutat pada ranah hukum, tetapi menyentuh aspek yang lebih mendasar: etika dalam kepemimpinan.
“Masalah ini bukan sekadar soal legalitas, melainkan menyangkut kredibilitas moral seorang pemimpin. Ada persepsi bahwa Presiden Jokowi menyimpan informasi mengenai keaslian ijazahnya terlalu lama, dan itu menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat,” ujar Rocky Gerung, Senin (5/5).
Rocky juga menyayangkan sikap Jokowi yang dianggap tidak proaktif dalam mengklarifikasi isu ijazah sejak awal mencuat ke publik. Menurutnya, jika klarifikasi dilakukan secara terbuka pada saat pertama kali isu tersebut bergulir, polemik yang berlarut-larut ini bisa dihindari.
“Seharusnya, klarifikasi langsung diberikan ketika publik mulai mempertanyakan. Ini menyangkut tanggung jawab moral dan integritas kepemimpinan,” tambahnya.
Selain itu, Rocky turut mengkritisi langkah hukum Jokowi yang melayangkan gugatan setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Ia menilai tindakan tersebut mencerminkan ketidaktegasan dalam menghadapi pertanyaan publik semasa masih berkuasa.
“Jokowi sekarang beralasan bahwa karena dirinya sudah menjadi warga negara biasa, maka berhak menuntut mereka yang dianggap mencemarkan nama baiknya. Namun semestinya, pertanyaan publik itu dijawab saat masih menjabat sebagai pemimpin negara,” papar Rocky.
Dalam pandangannya, dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak konstitusional untuk mempertanyakan integritas dan latar belakang pemimpinnya. Menanggapi keraguan publik dengan keterbukaan merupakan wujud penghormatan terhadap prinsip demokrasi.
“Kurangnya pemahaman terhadap etika demokrasi dan tanggung jawab moral itulah yang membuat isu ini terus bergulir. Kemenangan hukum tidak serta-merta menghapus keraguan moral masyarakat,” tandas Rocky.
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar