RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Terancam Kolaps, Defisit Keuangan Semakin Dalam
Oleh Redaksi Moralita — Jumat, 23 Mei 2025 12:15 WIB; ?>

Gedung RSUD Mardi Waluyo
Blitar, Moralita.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar saat ini tengah menghadapi kondisi keuangan yang sangat mengkhawatirkan. Direktur RSUD, dr. Muhammad Muchlis, mengungkapkan bahwa institusi layanan kesehatan tersebut berada di ambang krisis keuangan akut, dengan kondisi defisit yang terus membesar dalam dua tahun terakhir.
“Dalam dua tahun terakhir, kami mencatat tren penurunan pendapatan yang signifikan, sementara beban pengeluaran tidak pernah surut. Ketidakseimbangan ini menyebabkan RSUD Mardi Waluyo mengalami defisit anggaran yang sangat berat dan terus memburuk,” ungkap Muchlis dalam pernyataan resminya, Jumat (23/5).
Menurut Muchlis, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, sebagian besar pendapatan operasional RSUD diperoleh dari klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Namun, penurunan volume kunjungan pasien secara drastis telah berdampak langsung terhadap nominal klaim yang dapat ditagihkan.
“Pendapatan kami sangat bergantung pada jumlah kunjungan pasien. Ketika pasien menurun, klaim BPJS pun ikut menurun. Sementara itu, beban biaya operasional, mulai dari pemeliharaan fasilitas hingga pembayaran gaji tenaga kesehatan, tetap berjalan. Inilah yang menjadi akar akumulasi utang rumah sakit,” paparnya.
Lebih lanjut, Muchlis mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kondisi keuangan yang kritis ini dapat berdampak langsung terhadap mutu layanan medis yang diberikan kepada masyarakat. Ia menyatakan bahwa jika tidak ada langkah strategis dan intervensi kebijakan yang segera, RSUD Mardi Waluyo berpotensi kehilangan kepercayaan publik.
“Yang menjadi taruhannya saat ini adalah kualitas layanan. Jika hal ini tidak segera diatasi, kami khawatir masyarakat akan beralih ke rumah sakit swasta yang dianggap lebih stabil dan responsif. Ini tentu akan semakin memperparah kondisi RSUD,” tegasnya.
Dalam konteks tersebut, pihak RSUD Mardi Waluyo mendorong adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Kota Blitar maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur, termasuk peninjauan ulang terhadap sistem pembiayaan berbasis klaim, serta kebijakan subsidi dan stimulus anggaran sebagai bentuk keberpihakan terhadap pelayanan publik yang berkualitas.
Saat ini, RSUD Mardi Waluyo masih berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Namun, keterbatasan anggaran dan tekanan finansial yang semakin meningkat dapat menghambat upaya tersebut jika tidak segera ditangani secara menyeluruh.
- Penulis: Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar