RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto Menuju Cancer Center Unggulan, Gelar Pelatihan BTCLS untuk Tingkatkan Kompetensi Perawat
Oleh Redaksi — Sabtu, 12 Juli 2025 16:19 WIB; ?>

Pembukaan agenda BTCLS RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari-Mojokerto, Sabtu (12/7).
Mojokerto, Moralita.com – RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto terus memperkuat komitmennya untuk meningkatkan mutu SDM tenaga kesehatannya dalam pelayanan kepada pasien sesuai visi misi yang telah dicanangkan Bupati Mojokerto, Muhamad Albarraa dalam Catur Abhipraya Mubarok.
Dalam agenda pembukaan pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS), Plt Direktur RSUD Prof. dr. Soekandar, dr. Gigih Setijawan, Sp.P., MARS, mengungkapkan visi besar untuk menjalin kerja sama internasional dengan Penang Hospital, Malaysia, sebagai bagian dari rencana pengembangan rumah sakit menjadi pusat layanan kanker (cancer center) di wilayah Mojokerto.
“Tanggal 19 Juli 2025 mendatang, kami akan simposium kemoterapi dan onkologi. Ini menjadi awal dari langkah besar RSUD Prof. dr. Soekandar untuk menjadi ‘Cancer Center of Mojokerto’. Visi kami adalah menjalin sister hospital dengan Penang Hospital, yang telah menjadi rujukan internasional dalam layanan onkologi di Asia Tenggara,” ujar dr. Gigih pada saat acara, Sabtu (12/7).
Menurutnya, pelayanan rumah sakit tidak hanya diukur dari teori dan standar administratif semata seperti reliability atau responsiveness, tetapi juga harus mampu melampaui ekspektasi pasien. Konsep “beyond the experience” atau melampaui harapan pasien menjadi prinsip utama yang ingin ditanamkan kepada seluruh SDM rumah sakit.
“Pasien datang membayangkan rumah sakit tipe A, dan kami harus bisa memberikan pengalaman pelayanan sekelas tipe A+. Di sinilah pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi seluruh tenaga kesehatan,” tegasnya.
Dalam konteks tersebut, pelatihan BTCLS menjadi bagian dari strategi peningkatan kapasitas internal yang mendukung visi besar tersebut. sosok Plt Direktur yabg juga sebagai Dokter spesialis Paru-paru juga menegaskan pentingnya menjadikan seluruh kegiatan pelatihan sebagai bagian dari dukungan nyata terhadap Catur Abhibraya Mubarok, visi-misi Bupati Mojokerto, Gus Barra.
“Catur Abhibraya Mubarok yang kedua menekankan pada penciptaan SDM yang tangguh, cerdas, terampil, produktif, dan berkarakter. Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan pondasi untuk pelayanan kesehatan yang unggul dan berorientasi pada masyarakat,” jelasnya.

Para peserta bersama jajaran manajemen RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas seperti ini sudah diatur secara legal melalui berbagai regulasi, antara lain:
• Undang-Undang ASN
• Peraturan Menteri PAN-RB tentang Jabatan Fungsional
• Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 15 Tahun 2011
Berdasarkan Pasal 21 Ayat 1 regulasi tersebut, pembiayaan pelatihan fungsional dibebankan kepada APBN/APBD, sehingga kegiatan ini bersifat gratis tanpa pungutan biaya kepada peserta.
Pelatihan BTCLS: Tingkatkan Kemampuan Perawat dalam Kegawatdaruratan
Ketua penyelenggara pelatihan, drg. Rizky Harris Setyawibawa, Sp.KG, menjelaskan bahwa pelatihan BTCLS ini bertujuan membekali 25 tenaga perawat RSUD Prof. dr. Soekandar dengan keterampilan dasar dalam menangani kegawatdaruratan trauma dan jantung.
“Pelatihan ini berlangsung selama enam hari, hingga Jumat, 18 Juli 2025. Materinya sangat penting untuk situasi kritis—mulai dari diagnosis awal, tindakan kegawatdaruratan sistemik, hingga manajemen serangan jantung dan resusitasi jantung paru,” terang drg. Rizky.
Materi pelatihan disampaikan oleh para dokter spesialis dan perawat senior, bekerja sama dengan Rumah Sakit Haji Surabaya. Di antara narasumber yang terlibat adalah Dokter Spesialis Anestesi, Spesialis Jantung, Spesialis Ortopedi, Spesialis Bedah Saraf serta tim instruktur lainnya dari RSUD dan mitra rumah sakit.
“Ke depan, kami juga berencana menagendakan pelatihan ini untuk perawat-perawat dari puskesmas se-Kabupaten Mojokerto, sebagai bentuk pemerataan kompetensi layanan kegawatdaruratan,” tambahnya.
Dengan pelatihan ini, RSUD Prof. dr. Soekandar berharap seluruh tenaga kesehatannya, khususnya perawat, memiliki standar kompetensi minimal dalam penanganan kondisi kritis, yang tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi masyarakat.
Artikel terkait:
- RSUD Prof. dr. Soekandar Optimalkan Kesadaran Kesehatan Mental Di Tempat Kerja Lewat Forum SIAR DUHA
- Begini Arah Kebijakan Baru Bupati Gus Barra dalam Musrenbang Kabupaten Mojokerto 2026
- Ini Daftar Pengurus Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Mojokerto 2025-2030
- RSUD Soekandar Mojosari Mojokerto Buka Klinik Paru dan Penyakit Dalam Sore Hari
- Author: Redaksi
At the moment there is no comment