Selasa, 5 Agu 2025
light_mode
Home » News » Saksi Ceritakan Sosok yang Berkomunikasi dengan Tersangka Kasus Jual Beli Jabatan Pemkab Mojokerto

Saksi Ceritakan Sosok yang Berkomunikasi dengan Tersangka Kasus Jual Beli Jabatan Pemkab Mojokerto

Oleh Redaksi Moralita — Selasa, 4 Maret 2025 14:52 WIB

Mojokerto, Moralita.com – Rizky Fauzi Setyawan Putra (34), yang kini statusnya menjadi saksi dalam kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, mengungkapkan kesaksiannya secara rinci.

Dalam wawancaranya kepada Moralita.com, Rizky membeberkan sejumlah pertemuan dan percakapan yang melibatkan tersangka Abdullah Harahap alias Asrul (43), yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN), dengan beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tokoh penting di berbagai lokasi.

Rizky menceritakan bahwa sejak Januari 2025, ia beberapa kali diminta mengantar Asrul ke berbagai tempat untuk bertemu sejumlah pihak. Salah satu pertemuan pertama terjadi di sebuah kafe di Jalan Gajah Mada, Mojokerto.

“Pada Januari 2025, di Starbucks Jl Gajah Mada, Mojokerto, Asrul bertemu dengan dua orang ASN perempuan. Pak Asrul bercerita bahwa salah satu perempuan tersebut adalah istri seorang camat di Pemkab Mojokerto,” ungkap Rizky kepada wartawan Moralita.com, Selasa (4/3).

Selain di kafe tersebut, beberapa ASN juga pernah menemui Asrul di Hotel Raden Wijaya, Mojokerto, pada pagi hari sebelum pukul 07.00 WIB. Pada bulan yang sama, Rizky juga mengantar Asrul ke Hotel Double Three, Surabaya, dimana Asrul bertemu dengan beberapa orang tokoh.

Baca Juga :  Begini Analisa Ahli Hukum Pidana terkait Kasus Jual-Beli Jabatan di Pemkab Mojokerto, Berpotensi Jerat Pelaku dan Pemberi Suap

“Setiap kali pulang dari pertemuan di kafe hotel tersebut, Asrul selalu membawa uang. Setelahnya, dia biasanya mengajak saya makan,” tambahnya.

Dalam keterangannya, Rizky menyebutkan bahwa dirinya beberapa kali menyaksikan Asrul menerima uang dari pihak-pihak tertentu. Salah satu peristiwa terjadi di rumah makan QRUN, Pacet, Mojokerto, di mana Asrul bertemu dengan seseorang bernama Muslik.

“Di rumah makan QRUN, Asrul bertemu dengan Pak Muslik. Saya mendengarkan cerita dari Pak Asrul bahwa Muslik membawa orang, saudaranya, anaknya dan rekannya saat itu. Yang jelas, saya saat itu disuruh beli materai dan kwitansi dan setelah itu melihat sendiri Pak Asrul membawa uang,” jelas Rizky.

Rizky juga mengungkapkan agenda Asrul selanjutnya ke Ampel Surabaya, bahwa dalam perjalanan menuju Ampel, Surabaya, Asrul melakukan panggilan telepon dan menyebut beberapa nama, di antaranya Pak Supriyadi, Pak Hariono, dan Pak Ghofur.

“Setidaknya tiga kali saya mengantar Asrul ke Ampel, Surabaya. Namun, saya hanya menunggu di parkiran dan tidak ikut masuk,” katanya.

Baca Juga :  Korem 082/CPYJ Mojokerto Amankan 4 Pelaku Penipuan Ngaku BIN, Jual Beli Jabatan di Pemkab

Rizky juga menjelaskan bahwa Asrul sering bertemu dengan dua orang bernama Kasmir (salah satu saksi juga) dan Kartono di Otewe Ngopi Kafe, daerah Meri, Mojokerto.

“Pertemuan dengan Pak Kasmir dan Pak Kartono terjadi beberapa kali. Saat itu saya menyaksikan bahwa Pak Kartono menyerahkan sejumlah uang yang diambil dari bagasi sepeda motor kepada Pak Asrul,” beber Rizky.

Selain itu, Rizky mengaku pernah mendengar Asrul menyebut nama Sekretaris Daerah (Sekda) Mojokerto, Teguh Gunarko, yang menurut Asrul akan dipindahkan ke Provinsi Jawa Timur atas rekomendasinya. Asrul juga bercerita bahwa penggantinya adalah seorang perempuan bernama Nurul, yang diklaim diusulkan melalui rekomendasi seseorang yang bernama Supriyadi dari Pemprov Jawa Timur.

“Asrul juga pernah menyebut nama Kepala Kepegawaian Pemkab Mojokerto, Pak Tatang. Dalam percakapan teleponnya dengan seseorang saat didalam mobil,” lanjutnya.

Selain pertemuan-pertemuan tersebut, Rizky juga mengungkapkan beberapa lokasi lain yang pernah dikunjungi bersama Asrul. Di antaranya adalah sebuah salon di Jalan Majapahit, Mojokerto, tempat Asrul bertemu seorang perempuan yang ciri-cirinya mirip dengan salah satu ASN yang ditemui di Starbucks Kafe.

Baca Juga :  Bupati Mojokerto Gus Barra Tegaskan Komitmen Anti Jual Beli Jabatan, akan Sanksi Tegas pada Pihak Terlibat Suap-Penerima Suap

Ia juga pernah mengantar Asrul ke Hotel JW Marriott, Surabaya, meskipun tidak mengetahui dengan siapa Asrul bertemu di sana. Selain itu, mereka pernah mengunjungi area makam Troloyo di Trowulan, di mana Asrul masuk ke dalam untuk menemui seseorang, sementara Rizky menunggu di parkiran.

“Pertemuan Asrul dengan seseorang dimana saya diminta ikut turun hanya terjadi di Lesehan Flamboyan, Mojokerto. Di sana, Asrul mengatakan bertemu Kades Kembangbelor dan seorang bernama Pak Joko. Saya bahkan diminta memotret pertemuan tersebut,” jelas Rizky.

Meski kerap mengantar Asrul ke berbagai tempat, Rizky mengaku tidak pernah menerima bagian dari uang yang diterima Asrul. Ia hanya dibayar untuk jasa sewa mobil dan sopir.

“Saya tidak pernah diberi uang lebih, hanya dibayar untuk biaya sewa mobil dan sopir. Bahkan, tagihan terakhir sebesar Rp3 juta hingga kini belum dibayarkan,” pungkasnya.

  • Author: Redaksi Moralita

Komentar (0)

At the moment there is no comment

Please write your comment

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required

expand_less