Sinergi Pemkab Bojonegoro dan PEPC untuk Pengentasan Kemiskinan Melalui Program GAYATRI

Bojonegoro, Moralita.com – Sebagai wujud komitmen dalam mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk menurunkan angka kemiskinan, Regional Indonesia Timur melalui Zona 11 dan Zona 12 menggelar rapat koordinasi teknis pelaksanaan program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI). Rapat yang berlangsung pada Kamis (22/5) ini bertujuan untuk menyelaraskan rencana kerja lintas sektor serta memperkuat sinergi antara para pemangku kepentingan yang memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan program tersebut.
GAYATRI merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk mendorong budidaya ayam petelur skala rumah tangga bagi masyarakat yang tergolong dalam kelompok ekonomi rentan. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak sosial yang berkelanjutan, antara lain penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, dan penguatan ekonomi desa.
Melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM), PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 11 Field Sukowati dan Zona 12 Field Jambaran Tiung Biru (JTB) turut berpartisipasi aktif dalam mendukung keberhasilan GAYATRI. Sebanyak 9.450 ekor ayam petelur akan disalurkan kepada 175 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 13 desa sekitar wilayah operasi PEPC di kedua zona tersebut.
“Program ini tidak hanya tentang pemberian bantuan, melainkan juga pembangunan kapasitas masyarakat dalam mengelola budidaya ayam petelur secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Muliawaty, Head of Communication, Relations & CID PEPC Zona 12.
Ia menambahkan, program GAYATRI menjadi refleksi nyata dari kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya rumah tangga miskin dan kelompok rentan yang tinggal di sekitar wilayah operasi migas. Selain itu, program ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dalam rapat koordinasi teknis tersebut, PEPC Zona 12 turut memaparkan pengalaman pendampingan teknis dalam pengelolaan ayam petelur yang telah dilakukan sejak tahun 2018. Ditekankan pula bahwa budidaya ayam petelur memiliki potensi ekonomi yang tinggi, namun juga mengandung risiko kegagalan yang memerlukan mitigasi dan manajemen risiko secara menyeluruh.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan Ferdiansyah, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan program. “Kesuksesan GAYATRI sangat bergantung pada sinergi yang solid antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan lembaga pendukung lainnya. Untuk mencapai tujuan bersama, semua pihak harus menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal,” ujarnya.
GAYATRI tidak hanya berfokus pada pemberian sarana produksi seperti ayam petelur dan pakan, tetapi juga mencakup kegiatan pendampingan menyeluruh, mulai dari pelatihan teknik beternak, pengelolaan keuangan keluarga, strategi pemasaran hasil produksi, hingga pembentukan jejaring usaha di tingkat lokal.
Rapat koordinasi ini juga menjadi momen untuk melakukan sosialisasi operasi PEPC di kedua zona kepada para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah desa. Presentasi disampaikan oleh Head of Comm. Relations & CID Zona 11, Achmad Setiadi, yang menekankan pentingnya keterbukaan dan komunikasi antara perusahaan dan masyarakat dalam mendukung operasi migas yang aman dan berkelanjutan.
PEPC menegaskan bahwa program-program PPM yang dijalankan perusahaan tidak hanya bersifat karitatif, tetapi dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang dan memperkuat kapasitas masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi. Dalam pelaksanaannya, program GAYATRI juga melibatkan berbagai mitra strategis, termasuk organisasi non-pemerintah (NGO), pemerintah desa, dan lembaga pendamping masyarakat.
Dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan, GAYATRI diharapkan mampu menjadi model pengentasan kemiskinan berbasis potensi lokal yang dapat direplikasi di wilayah lain, serta mendorong terciptanya desa-desa mandiri di Kabupaten Bojonegoro.