Sri Mulyani: Penyaluran Stimulus Ekonomi Capai Rp13,6 Triliun per Juni 2025, Fokus Dorong Konsumsi dan Jaga Pertumbuhan
Oleh Tim Redaksi Moralita — Selasa, 29 Juli 2025 10:49 WIB; ?>

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Jakarta, Moralita.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa hingga akhir Juni 2025, realisasi penyaluran paket stimulus ekonomi nasional telah mencapai Rp13,6 triliun. Stimulus tersebut diharapkan dapat terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan guna mendorong daya beli masyarakat serta menjaga kesinambungan momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
“Realisasi belanja negara diarahkan untuk memperkuat konsumsi rumah tangga dan mendukung aktivitas sektor usaha. Pemerintah juga memperluas jangkauan program perlindungan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, subsidi energi, serta bantuan subsidi pupuk,” jelas Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Selasa (29/7).
Dalam kesempatan yang sama, Bendahara Negara itu mengungkapkan bahwa sepanjang kuartal II 2025, pemerintah telah menggelontorkan total stimulus ekonomi sebesar Rp24,4 triliun. Stimulus tersebut mencakup berbagai program, antara lain diskon transportasi, insentif perpajakan, serta bantuan sosial langsung kepada masyarakat.
Rincian insentif yang telah disalurkan antara lain berupa potongan harga tiket pesawat (PPN ditanggung pemerintah sebesar 6 persen), tiket kereta api (diskon 30 persen), dan angkutan laut (diskon 50 persen) yang berlaku selama bulan Juni dan Juli 2025.
Pemerintah juga memperkuat program bantuan sosial senilai Rp11,9 triliun, termasuk peningkatan manfaat kartu sembako sebesar Rp200.000 per bulan, serta penyaluran bantuan pangan berupa 10 kilogram beras untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat selama dua bulan berturut-turut. Selain itu, subsidi upah senilai Rp10,72 triliun juga dikucurkan kepada 17 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan.
“Paket stimulus ini dirancang untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II dan III agar tetap berada di kisaran mendekati lima persen,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan nasional, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Perum Bulog. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat cadangan pangan nasional, khususnya beras dan jagung, serta menjaga stabilitas harga bahan pangan strategis selama masa panen dan distribusi.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah terus mengoptimalkan peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung.
“Kami bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan para menteri teknis terkait saat ini tengah memfinalisasi paket stimulus ekonomi keenam, yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat,” tutupnya.
Artikel terkait:
- Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Naikkan Tarif Pajak di 2026
- Reshuffle Kabinet Jilid Dua: Prabowo Lantik Menteri Baru, Sri Mulyani Diganti Purbaya
- BUMN Lakukan Pergantian Direksi Perum Bulog, Prihasto Setyanto Ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama
- Sri Mulyani dan DPR RI Bersitegang Terkait Realisasi Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Penulis: Tim Redaksi Moralita
Saat ini belum ada komentar