Tabungan Tak Cair dan Merasa Ditilep Total Rp 2 Miliar, Warga Desa Gading Jatirejo Luruk Kantor Koperasi
Oleh Redaksi Moralita — Senin, 10 Maret 2025 17:13 WIB; ?>

Puluhan warga Desa Gading luruk kantor koperasi sebelah kantor Balai Desa Gading, Jatirejo.
Mojokerto, Moralita.com – Puluhan warga Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, menggelar aksi demonstrasi di pendopo kantor desa setempat, Senin (10/3) siang. Mereka menuntut agar uang tabungan di Koperasi Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) segera dicairkan sebelum Hari Raya.
Di bawah terik matahari, mayoritas peserta aksi yang didominasi ibu-ibu membentangkan poster berisi tuntutan pencairan dana. Dengan wajah penuh harap, beberapa di antaranya bahkan meneteskan air mata sambil melantunkan selawat dan doa agar hak mereka segera dikembalikan.
Menurut data yang dihimpun, terdapat sekitar 152 nasabah yang hingga kini belum menerima pencairan dana mereka. Nominal tabungan bervariasi, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 100 juta, dengan total dana yang dikelola koperasi mencapai sekitar Rp 2 miliar.
Warga mencurigai adanya penyalahgunaan atau ketidakjelasan keberadaan dana tersebut, karena proses pencairan yang dijanjikan terus diundur tanpa kejelasan hingga memicu keresahan.
“Warga mulai mengalami kesulitan sejak Januari 2025. Uang tabungan mereka sulit dicairkan. Kisruh ini sebenarnya terjadi sejak awal tahun, tetapi baru mencuat ke publik sekarang,” ujar Wuri (49), salah satu peserta aksi, di sela-sela demonstrasi.
Kantor sekretariat koperasi tersebut terletak di sebelah Kantor Desa Gading. Pengelolaan koperasi ini melibatkan tiga orang, salah satu pengurusnya termasuk salah satu perangkat desa.
Ketua Koperasi TPSP diketahui bernama Isnan, sedangkan dua pengurus lainnya adalah Samuji, seorang perangkat desa, dan Lilik, seorang guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di desa tersebut.
Ketiga pengurus koperasi sempat menemui para demonstran untuk memberikan penjelasan. Namun, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil, karena tidak ada kepastian mengenai waktu pencairan dana yang mereka tuntut.
“Kami hanya ingin uang kami dikembalikan sebelum Lebaran. Ini hasil kerja keras kami, dan seharusnya pengurus koperasi bertanggung jawab,” tegas seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi situasi yang memanas, Arif Sugeng Winarko, kuasa hukum pengurus koperasi, membenarkan adanya kesulitan pencairan dana.
Ia bahkan menyatakan pihaknya siap melaporkan kasus ini ke Polres Mojokerto jika situasi terus berlarut tanpa solusi konkret.
“Jika masalah ini tidak segera terselesaikan dan terus berlarut-larut, kami yang akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan kasus ini ke pihak berwenang,” tegas Arif.
Meski aksi berlangsung damai, warga tetap berharap ada kejelasan dan itikad baik dari pengurus koperasi untuk segera mengembalikan dana mereka. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepala Desa Gading langkah penyelesaian konflik ini.
- Author: Redaksi Moralita
At the moment there is no comment